Mintarliah, S.Pd.SD
(SDN 2 Cisomang)
Sekolah adalah sebuah bentuk interaksi antara faktor biotik (unsur yang hidup) dan abiotik (unsur tak hidup). Kedua unsur ini saling berhubungan yang selaras dan harmonis.
Menurut Green dan Haines (2002) dalam Asset Building and Community Development, ada tujuh aset utama, yaitu modal manusia, sosial, fisik, lingkungan, finansial, politik, dan modal agama dan budaya.
Sekolah kami mampu berkembang, beradaptasi dan bersinergi dengan adanya potensi kekuatan aset tersebut, sesuai dengan perkembangan zaman seperti pada filosofis Ki Hadjar Dewantara bahwa terdapat kodrat alam dan kodrat zaman. Keberadaan lingkungan sangat mendukung untuk tercapainya program-program sekolah sesuai dengan visi dan misi sekolah.
Jika dalam sebuah komunitas pemetaan aset terbentuk ekosistem yang baik, hal ini menunjukkan seorang pemimpin pembelajaran sudah mampu mengelola sumber daya yang ada di sekolah. Pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya, yaitu pemimpin pembelajaran baik di kelas maupun di sekolah dan dapat mengoptimalkan aset atau kekuatan yang dimiliki sekolah
Kepedulian terhadap lingkungan merupakan salah satu cara untuk menjaga lingkungan . Masih banyak diantara kita yang belum peduli dengan permasalahan lingkungan secara sungguh-sungguh. Kalaupun ada aksi yang dilaksanakan, terkadang masih insidental yang dilakukan dalam kegiatan dan acara tertentu.
Selanjutnya, apabila tingkat kepedulian terhadap lingkungan tinggi maka kemungkinan besar akan mendorong untuk berperilaku yang mendukung lingkungan. Dengan demikian untuk menciptakan kepedulian lingkungan perlu adanya pengetahuan sebelumnya tentang lingkungan yang berasal dari belajar secara mandiri dengan membaca buku, dari media lain seperti televisi, internet dan bisa juga berasal dari proses belajar mengajar di kelas secara klasikal.
Lingkungan bersih dan sehat terjadi apabila lingkungan terawat dengan baik sehingga tidak menimbulkan banyak penyakit, udaranya segar, dan tidak ada sampah yang berserakan dimana-mana sehingga nyaman untuk ditinggali.
SD Negeri 2 Cisomang terletak di tengah- tengah PTPN VIII Panglejar Bandung Barat. Di samping sekolah ada lapangan bola yang sering digunakan untuk kegiatan kompetisi. Di depan sekolah ada lapangan voli yang juga biasa digunakan oleh umum. Selain itu. di samping sekolah juga banyak warung makanan sehingga masalah sampah menjadi permasalahan yang utama.
Dari kondisi tersebut dapat menimbulkan buruknya sanitasi lingkungan akibat pengelolaan sampah yang tidak profesional dan proporsional, upaya untuk menanggulangi kasus di atas, yaitu melalui rencana pengembangan lingkungan bersih dengan menerapkan konsep 3R, yaitu reduce, reuse, dan recycle. Konsep 3R ini memang tidak mudah diterapkan, soalnya menyangkut pola pikir dan budaya, sehingga program ini perlu sosialisasi secara nyata dan disertai dengan perangkat kebijakan yang memungkinkan semua orang peduli sampah sejak dari sumbernya dan sejak dini.
Terkait dengan dengan kondisi buruknya sanitasi lingkungan akibat pengelolaan sampah yang tidak profesional dan proporsional, melalui penerapan Konsep 3R di atas, diharapkan terwujud kesadaran tinggi dari warga sekolah.
Mengingat kebersihan itu sangat penting, untuk menanggulangi agar tidak terjadi suasana lingkungan yang tidak sehat adalah menanamkan sikap peduli terhadap kebersihan lingkungan di sekolah, yaitu dengan cara mengintegrasikan asset lingkungan disekitar sekolah dalam pembelajaran . Hal tersebut dapat terwujud dengan melaksanaan pembelajaran pada Pendidikan Lingkungan Hidup dan mata pelajaran lainnya
Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah mewujudkan perilaku warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya pemanfaatan dan fungsi lingkungan sekolah. Kemudian, peningkatan kualitas kebersihan lingkungan .Perilaku warga sekolah yang bertanggung jawab disebut penerapan perilaku ramah lingkungan.
Selanjutnya, meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan aksi kepedulian individu, komunitas sekolah dan berbagai pihak terhadap masalah lingkungan sehingga terbentuk karakter yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila, dan menjadikan kegiatan peduli lingkungan sebagai budaya positif di SD Negeri 2 Cisomang.
Berikutnya , pemecahan masalah yang digunakan penulis adalah siswa perlu di perkenalkan betapa pentingnya kegiatan peduli lingkungan yang dilakukan sehingga sebagai generasi muda penerus bangsa akan selalu menjunjung budaya yang mampu melestarikan lingkungan dan memnfaatkannya secara bijak . Di perlukan sebuah pembiasaan yang menjadi sebuah budaya. Dengan pelaksanan kegiatan yang rutin dan berkelajutan dari program ini maka dampak pada murid dalam hal meningkatkan minat dan bakat serta jiwa kepemimpinan dan juga kepedulian terhadap llingkungan akan berhasil.
Kemudian, kegiatan gerakan peduli lingkungan di atas di antaranya adalah pemilihan sampah, membuat kerajinan dari bahan bekas, membuat kompos , piket kelas dan jum’at bersih. Selanjutnya, pembuatan handsanitiser dengan pemanfaatan daun teh dan daun sirih. Dan sharing dengan rekan guru dan Kepala Sekolah serta berkoordinasi dengan semua warga sekolah .
Capaian Program
Program peduli lingkungan di SD Negeri 2 Cisomang merupakan program untuk menumbuhkan rasa kepedulian siswa terhadap lingkungan sekolah. Program tersebut dilakukan oleh siswa baik ketika siswa berada di rumah, ataupun saat berada di sekolah.
Adapun kegiatan yang bisa dilakukan siswa mulai dari pemilahan sampah, membuat karya dari barang bekas, memanfaatkan lingkungan untuk bahan pembelajaran ataupun kegiatan peduli lingkungan lainnya. Guru akan memantik ide-ide kepedulian lingkungan dari siswa di masing-masing kelas untuk membangun karakter jujur, disiplin dan tanggung jawab.
Melalui program ini. kreativitas siswa dalam mewujudkan peduli lingkungan juga berkembang.kegiatan ini akan dipandu oleh guru kelas masing-masing.
Praktik pembuatan handsanitiser dari daun teh
Bakti Sosial di Lingkungan sekitar sekolah
Piket di halaman Sekolah
Simpulan
Guru di SD Negeri 2 Cisomang telah melakukan peran penting dalam membina karakter siswa peduli lingkungan pada program upaya peningkatan peduli lingkungan. Peran tersebut, antara lain dengan membimbing, mengarahkan, mengingatkan, dan memotivasi siswa.
Pelaksanaan kegiatan peduli lingkungan sudah menjadi budaya di SD Negeri 2 Cisomang yang bertujuan untuk membentuk karakter siswa peduli lingkungan. Kemudian, meminimalisasi sampah plastik dengan menerapkan kebiasaan untuk tidak membawa bekal makanan atau jajanan berkemasan plastik dari rumah maupun di sekolah, melaksanakan piket kelas .Selanjutnya, melaksanakan Jumat bersih (Jumsih). Hal tersebut dilakukan di lingkungan sekolah, dan melaksanakan kegiatan peduli lingkungan ketika ada momen-momen tertentu. Semuanya dilaksanakan agar siswa senantiasa melestarikan lingkungan, meminimalisasi kerusakan lingkungan, sebagai salah satu bentuk karakter peduli terhadap lingkungan.
Profil Penulis
Mintarliah,S.Pd.SD., Lahir di Bandung, 21 Januari 1972. Domisili di Kp. Cadas RT 004 RW.003 Ds. Ciptagumati Kec. Cikalongwetan, Kab. Bandung Barat. Mengajar di SD Negeri 2 Cisomang. E-mail: mintarliyah@gmail.com
Pewarta: Adhyatnika Geusan Ulun-Newsroom Tim Peliput Berita Pendidikan Bandung Barat