Oleh: Taufik Mulyana, S.Pd.,M.Pd
(SDN Tunas Karya Parongpong)
Dalam penyusunan program harus disesuaikan dengan visi dan misi sekolah yang ada agar program dapat tersusun dan terencana dengan baik. Program yang dilaksanakan sudah sewajarnya memiliki tahapan-tahapan yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi, rencana tindak lanjut sebagai perbaikan.
Perencanaan yang matang akan menetukan keberhasilan dan kesuksesan dari program tersebut. Rencana sebagai langkah awal akan menuntun langkah-langkah selanjutnya yang mengarahkan terhadap pencapaian tujuan dan cita-cita yang ingin dicapai dari program tersebut. Program harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat dijadikan patokan dalam melaksanakan program yang akan dijalankan.
Pada dasarnya kegiatan Kepramukaan memiliki tujuan untuk melatih generasi muda agar memaksimalkan setiap potensi yang ada di dalam dirinya, baik itu intelektual, spiritual, sosial, dan fisik. Mengacu pada pengertian Pramuka tersebut, tujuannya adalah membentuk karakter/ kepribadian dan akhlak yang mulia para generasi muda, menanamkan rasa cinta tanah air dan bangsa di dalam diri generasi muda, menggali potensi diri dan meningkatkan keterampilan para generasi muda sehingga menjadi individu yang bermanfaat bagi masyarakta dan negara.
Selanjutnya, fungsi Pramuka falam proses pencapaian tujuan kegiatannya, yaitu:
- Kegiatan bagi generasi muda
Setiap generasi muda membutuhkan kegiatan yang menyenangkan, sekaligus mendidik agar mereka menjadi individu yang lebih baik. Kegiatan tersebut harus menghibur, menyenangkan, mempunyai tujuan, sehat, dan terarah.
- Pengabdian bagi orang dewasa bagi orang dewasa
Kegiatan Pramuka merupakan suatu tugas yang diemban dengan iklas, kerelaan, dan pengabdian. Melalui kegiatan Pramuka inilah orang dewasa dapat membaktikan dirinya secara sukarela demi untuk mencapai tujuan Kepramukaan.
- Alat Bagi Organisasi dan Masyarakat Dalam perkembangannya.
Pramuka memiliki peran sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan/tujuan masyarakat dan organisasi Kepramukaan. Artinya, setiap kegiatan Pramuka dalam bentuk latihan berkala adalah suatu upaya untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai, baik masyarakat maupun organisasi.
Keberhasilan program sekolah tidak terlepas dari pemanfaatan sumber daya yang menjadi modal dalam menunjang keberhasilan pembelajaran di sekolah. Sumber daya atau aset yang dimiliki adalah kekuatan dalam melaksanakan program yang mengedepankan kepentingan peserta didik atau program yang berdampak pada murid. Program-program tersebut dijalankan secara berkelanjutan yang diselaraskan dengan kekuatan atau aset yang dimiliki sekolah.
Dalam penyusunan program harus disesuaikan dengan visi dan misi sekolah yang ada agar program dapat tersusun dan terencana dengan baik. Program yang dilaksanakan sudah sewajarnya memiliki tahapan-tahapan yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi, rencana tindak lanjut sebagai perbaikan.
Perencanaan yang matang akan menetukan keberhasilan dan kesuksesan dari program tersebut. Rencana sebagai langkah awal akan menuntun langkah-langkah selanjutnya yang mengarahkan terhadap pencapaian tujuan dan cita-cita yang ingin dicapai dari program tersebut. Program harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat dijadikan patokan dalam melaksanakan program yang akan dijalankan.
Pramuka di SDN Tunas Karya
Untuk mewujudkan program yang berdampak pada murid, SDN tunas Karya dengan visi berkarakter dan berakhlak mulia memiliki sumber daya atau aset yang sangat memadai. Mulai dari modal sumber daya manusia, sosial, fisik atau sarana dan prasana, lingkungan atau alam, politik, finansial, agama dan budaya dapat digunakan sebagai penunjang program sekolah yang diharapkan.
Seprti diketahui, kegiatan Pramuka merupakan salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang dapat mengembangkan bakat dan minat serta karakter anak. Karena dalam kegiatan pramuka terdapat berbagai macam kegiatan-kegiatan yang dapat mengembangkan karakter anak seperti cinta tanah air, komunikatif atau bersahabat, disiplin, jujur, mandiri, bertanggung jawab, kerja keras, berjiwa sosial dan lain-lain.
Menurut Gunawan (2012: 265): Kepramukaan merupakan proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dalam bentuk kegiatan yang menarik, menyenangkan, sehat, teratur yang dilakukan di alam terbuka yang bertujuan untuk pembentukan watak, akhlak dan berbudi pekerti.
Kemudian, kegiatan ekstrakurikuler sebagai wadah pembinaan siswa untuk mengembangkan bakat minatnya, kepribadiannya serta kemampuannya di berbagai bidang yang diminati oleh anak diluar kegiatan pembelajaran di kelas. Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan diluar jam pelajaran dan pada waktu libur sekolah yang dilakukan di sekolah maupun diluar sekolah, dengan bertujuan untuk memperluas pengetahuan, menyalurkan bakat dan minat serta dapat menjadikan warga negara Indonesia yang seutuhnya. Kegiatan yang dilakukan dibimbing oleh guru maupun pelatih dari luar yang menguasai sesuai bidangnya, salah satunya kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka. “Pramuka” merupakan singkatan dari Praja Muda Karana yang mempunyai arti “Orang Muda yang Suka Berkarya.”
Pelaksanaan Praktik Baik
Kegiatan Pramuka dilaksanakan bagi siswa Kelas 1 sampai dengan Kelas 6 seminggu sekali pada hari Sabtu. Setiap pertemuan selama 120 menit dari jam 10.00-12.00 WIB. Guru, murid, kepala sekolah, wali murid, pembina pramuka terlibat aktif dalam pembelajaran sesuai perannya.
Tiap regu atau barung menghasilkan regu/barung yang rajin, semangat, kompak, serta turut aktif dalam setiap latihan dan lomba kepramukaan. Kepala sekolah memonitor dan mensupervisi, serta merefleksi kegiatan latihan pramuka. Murid merasakan kegembiran dan kesenangan setiap kali latihan. Murid diberikan kesempatan untuk mengikuti setiap lomba mereka mendokumentasi sikap setiap latihan dan lomba sebagai kekayaan arsip regu/barung/dan Gudep. Penanggung jawabnya adalah Kepala sekolah, wali kelas/guru, pembina pramuka.
Selanjutnya, kapasitas sumber daya sekolah yang dapat digunakan untuk melakukan program ini, yakni sekolah memiliki halaman yang luas untuk kegiatan pramuka lapangan outdoor dekat ke alam atau dekat ke bumi perkemahan. Sehingga ini menjadi sebuah aset untuk kegiatan kepramukaan.
Sementara dari sisi SDM, kami memiliki pembina pramuka yang aktif di Kwaran atau Kwarcab. Maka, dari asset yang ada ini, kami optimalkan demi berjalannya kegiatan kepramukaan di SD Tunas karya.
Keberhasilan dari program ini bisa terlihat dari keaktifan siswa dalam kegiatan kepramukaan atau mengikuti LT yang diselengggarakan atau dengan Latgap dengan Gugus. Murid merasakan kegembiran dan kesenangan setiap kali latihan. Mereka diberikan kesempatan untuk mengikuti setiap lomba murid mendokumentasi sikap setiap latihan dan lomba sebagai kekayaan arsip regu/barung/dan gudep.
Adapun tantangan program, pastinya membutuhkan waktu yang lumayan banyak dalam setiap kegiatan di luar. Sehingga agak sulit menjadwalkan Pembina Pramukanya sesuai jadwal latihan yang bergantian. Namun, solusi untuk masalah tersebut, biasanya ada pendampingan dari pembina lain untuk menggantimya bila berhalangan.
Capaian Program
Terdapat banyak kegiatan Pramuka, seperti berkemah bersama teman-teman di luar ruangan, saling belajar dan saling memahami di dalam sebuah anggota. Kegiatan tersebut juga memiliki beberapa tujuan di antaranya:
- Menanamkan rasa cinta tanah air dan bangsa kedalam generasi muda bangsa sehingga tidak lupa akan berbagai jasa pahlawan bangsa.
- Membentuk suatu karakter para generasi muda yang toleran dan disiplin.
- Menggali potensi diri serta meningkatkan ketrampilan dan inovasi didalam generasi bangsa.
Hal demikian sesuai dengan tujuan Pramuka sendiri yakni diharapkan generasi muda bangsa dapat terbentuk menjadi pribadi yang mandiri dengan disiplin ilmu yang tinggi. Tidak heran jika sekolah- sekolah sekarang banyak yang mengadakan kegiatan Pramuka, karena tujuannya menjadi bekal masa depan peserta didiknya. Selain itu, ada beberapa tujuan Pramuka, di antaranya:
- Siswa diharapkan untuk lebih mandiri, mandiri dalam artian siswa mampu menyelesaikan masalahnya sendiri kedepan.
- Dapat menjadikan siswa yang bedisiplin dan bertanggungjawab.
- Agar siswa dapat belajar berorganisasi dan bekerja sama
- Dapat meningkatkan kepedulian sosial siswa
Hal tersebut sesuai dengan prinsip dasar Kepramukaan yaitu:
- Keimanan dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
- Rasa perduli akan tanah air dan bangsa, sesama manusia, dan alam sekitarnya.
- Rasa perduli dan tanggungjawab terhadan diri sendiri.
- Patuh dan taat pada kode kehormatan Pramuka.
Di lain sisi, di dalam Pramuka terdapat kode-kode kehormatan yang harus dilaksanakan, yaitu Satya (janji) dan Darma (ketentuan moral). Masing-masing tingkatan Pramuka memiliki kode-kode kehormatan tersendiri, di antaranya;
- Kode Kehormatan Pramuka Siaga: Dwisatya dan Dwidarma.
- Kode Kehormatan Pramuka Penggalang: Trisatya Penggalang dan Dasadarma.
- Kode Kehormatan Pramuka Penegak dan Pendega: Trisatya Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega, dan Dasadarma.
- Kode Kehormatan Pramuka Dewasa: Trisatya Anggota Dewasa dan Dasadarma.
Adapun metode kepramukaan dilakukan dengan menggunakan belajar interaktif progresif. Adapun cara-cara yang dilakukan dalam metode Pramuka adalah sebagai berikut:
- Melalui pengalaman kode kehormatan Pramuka.
- Belajar dengan cara melakukan atau praktik.
- Belajar secara berkelompok.
- Melakukan aktivitas yang menantang dan mengandung pendidikan.
- Melakukan berbagai kegiatan di alam terbuka.
- Sistem tanda kecakapan.
- Sistem satuan terpisah untuk puteri dan putera.
- Kiasan dasar.
***
Dari berbagai sumber.
Profil penulis
Taufik Mulyana, S.Pd, M.Pd. mengajar di SDN Tunas Karya Kec. Parongpong Kab. Bandung Barat, lulus S1 PGSD 2008 di UPI Bandung dan melanjutkan pasca sarjana PIPS di STKIP pasundan cimahi lulus tahun 2013. Pengalaman berorganisasi menjadi Sekretaris PGRI Cabang Parongpong, menjadi Google Master Trainer akun Belajar.id. Sekarang, menjadi anggota Tim Pengembang Kurikulum Kab. Bandung Barat.
Pewarta: Adhyatnika Geusan Ulun
Luar biasa, dengan ekstrakurikuler Pramuka tersebut sasaran terbentuknya Profil Pelajar Pancasila akan lebih mudah.. Salam Pramuka!!