Berita: Riska Mutiara
PADALARANG-(NEWSROOM). Kepala SMPN 1 Padalarang, Tetty Rosmiati Miharja mengemukakan bahwa perlu upaya nyata untuk menciptakan sekolah yang bersih, rindang, nyaman, berbudaya, memiliki semangat kekeluargaan, serta kepedulian antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, sesama guru dan dengan kepala sekolah.
“Gerakan Rabu Bersih merupakan upaya baru untuk menciptakan sekolah yang bersih, rindang, nyaman, berbudaya, dan memiliki semangat kekeluargaan dan kepedulian,” Tutur Tetty saat pertama kali meluncurkan gerakan ‘Rabu Bersih” di sekolahnya (06/11/2018).
Gerakan Rabu Bersih merupakan upaya baru PPK berbasis budaya. Tim Penggerak PPK SMPN 1 Padalarang yang diketuai oleh Sumarsih, sangat mengapresiasi dukungan yang signifikan dari siswa maupun guru dan kepala sekolah. Tim PPK ini terus berinovasi menyusun langkah-langkah strategis baru untuk perbaikan hasil evaluasi pelaksanaan program sebelumnya. Diharapkan pembiasaan ini menjadi budaya sekolah dan lebih jauh lagi menjadi satu kebutuhan bahwa di sekolah diperlukan lingkungan yang senantiasa bersih, indah, rindang, dan asri.
Kegiatan Rabu Bersih mulai dilaksanakan pada hari Rabu, 06 Nopember 2018 yang dilaksanakan dari pukul 07.00 s.d 07.30. Begitu bel masuk berbunyi pada jam 07.00 tepat, seluruh siswa masuk kelas yang diikuti oleh guru yang mengajar pada jam pertama, kemudian siswa mendapat pengarahan dari guru tentang zona yang akan dibersihkan dan peralatan yang digunakan.
Untuk kegiatan perdananya, subyek Rabu Bersih adalah seluruh siswa kelas VII dan guru mata pelajaran jam pertama serta pendamping yang tercantum dalam jadwal. Dengan bimbingan guru, siswa melaksanakan kegiatan membersihkan lingkungan sekolah secara bersama-sama. Mereka membersihkan lingkungan SMPN 1 Padalarang pada tempat tempat yang sudah ditentukan jadwalnya oleh tim PPK, seperti ; mesjid, mushola, WC guru dan WC siswa, lapangan upacara dan halaman parkir, koridor, panggung, teras kelas, dll.
Rabu Bersih ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, sejuk, rindang dan nyaman sehingga mendukung terciptanya suasana belajar mengajar yang kondusif. Juga tak kalah utamanya adalah untuk menanamkan dan membentuk karakter siswa yaitu kerjasama, jiwa persatuan, religius (kabersihan merupakan sebagian dari iman), gotong royong, peduli dan mandiri. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan secara bertingkat dan bergiliran. Minggu pertama adalah giliran kelas VII sementara kelas VIII dn IX melaksanakan literasi. Selanjutnya, minggu kedua adalah giliran kelas VIII, sementara kelas VII dan IX melaksanakan literasi, begitupun seterusnya.
Program ini tentu saja memerlukan sarana dan prasarana agar kegiatannya dapat berjalan dengan baik. Sekolah sudah menyediakan alat-alat kebersihan meskipun masih belum maksimal. Perlu adanya konsistensi dan kesinambungan kegiatan agar hasilnya bisa segera terlihat sehingga diharapkan mendapat perhatian dan dukungan dari pihak-pihak terkait.
“Mudah-mudahan program Rabu Bersih ini dapat berjalan konsisten dan berkesinambungan serta mendapat dukungan dari pihak-pihak terkait termasuk sarana dan prasarana penunjangnya,” pungkas Sumarsih.