Berita : Budhi Slamet
NGAMPRAH-(NEWSROOM). Memasuki akhir tahun pelajaran 2018/2019, Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat menggelar rapat koordinasi dan pembuatan soal USBN jenjang SMP, pada Jumat (8/3/19) betempat di ruang rapat Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat, Gedung A komplek Pemda KBB. Rapat koordinasi dan pembuatan soal USBN ini dihadiri perwakilan dari MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) se-Kabupaten Bandung Barat.
“USBN adalah Ujian Sekolah Berstandar Nasional. Sebenarnya, USBN adalah penjelmaan dari Ujian Sekolah (US). Bedanya kalau USBN itu berstandar nasional, sedangkan US berstandar satuan pendidikan (sekolah),” demikian papar Dadang A. Sapardan, plt. Kepala Bidang SMP saat memberi sambutannya dalam acara pembukaan rapat koordinasi dan pembuatan soal USBN tahun pelajaran 2018/2019.
Lebih lanjut Dadang menyampaikan bahwa soal yang disiapkan oleh Kemendikbud haruslah terlebih dahulu diunduh melalui web resmi USBN. Petugas Dinas Kabupaten yang mengunduh soal ditunjuk berdasarkan surat tugas yang terlebih dahulu diunggah ke web USBN dan diverifikasi. Waktu pengunduhan ditentukan oleh pihak Kementerian dan setiap soal diamankan dengan password untuk menjaga kerahasiaan.
Untuk jenjang SMP, mata pelajaran USBN adalah semua mata pelajaran. Prosedur pembuatan soalnya adalah 20-25% disiapkan oleh Pusat, 75-80% disiapkan oleh guru dan dikonsolidasikan di MGMP. Komposisi soalnya terdiri atas 90% pilihan ganda dan 10% esai dengan mengacu pada kisi-kisi yang dikeluarkan oleh Puspendik Kemendikbud.
Soal-soal USBN dituntut harus mencakup 3 level kognitif seorang murid yakni,
- memahami dan menguasai konsep
- mengaplikasikan konsep
- menalar konsep
Diharapkan, murid tak hanya merecall informasi yang telah dihafalkan. Mereka dituntut memahami materi untuk kemudian mampu menemukan informasi penting yang tersirat, membuat kesimpulan berdasarkan analisanya serta melakukan evaluasi informasi.
“Melalui USBN ini, kami dari Dinas Pendidikan berharap akan ada peningkatkan kompetensi guru dalam melakukan penilaian. Sedangkan bagi siswa diharapkan dapat diukur capaian kompetensi mereka setelah menyelesaikan program pendidikan pada jenjang SMP selama tiga tahun. Harapan besar kami adalah, apa yang telah diraih selama tiga tahun pembelajaran benar-benar bisa terukur dan terlihat hasilnya untuk pendidikan KBB yang lebih baik.” Pungkas Dadang ketika menutup sesi kegiatan.