Skip to content

Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat

Primary Menu
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Tujuan Dinas Pendidikan
    • Struktur Organisasi
    • Pejabat Struktural Dinas Pendidikan
    • Tupoksi
    • Kontak Kami
    • Visi Misi & Moto
    • Maklumat Pelayanan
  • Statistik
    • Neraca Pendidikan 2016
    • Neraca Pendidikan 2017
    • Neraca Pendidikan 2018
    • Neraca Pendidikan 2019
    • Neraca Pendidikan 2020
    • Neraca Pendidikan 2021
  • Produk Hukum
  • Download
    • Library Document
    • Ebook
  • SAKIP
    • Renstra Disdik 2018-2023
    • IKU 2022
    • Perjanjian Kinerja Pejabat Eselon 2022
    • RKT Tahun 2021
  • Gallery Photo
  • Standar Pelayanan
  • PPPK
    • PPPK 2022
    • PPPK 2023
  • Portal Layanan
    • Portal Pelayanan
    • Portal Pengaduan
    • PETADIK
  • Publikasi
    • Majalah Kinanti
    • Podcast Bisa Cerdas
  • Home
  • News
  • “S A C I M A” (Sariwangi Cinta Maca)

“S A C I M A” (Sariwangi Cinta Maca)

Oleh: Lina Susanti
(SDN Sariwangi)

 

Salah satu usaha pemerintah dalam meningkatkan kemampuan literasi  adalah program pembiasaan 15 menit membaca buku non Pelajaran sebelum  belajar.  Program pembiasaan ini terus  dilaksanakan  di SD Negeri Sariwangi, namun seiring waktu program tersebut  belum cukup  memfasilitasi minat literasi yang cukup tinggi pada murid dan berdampak  terhadap kemampuan literasi murid.

Keinginan warga sekolah untuk memaksimalkan capaian literasi  dengan tujuan melatih dan mengembangkan kemampuan literasi murid dan mewujudkan warga sekolah yang berkarakter dan literat, mendorong lahirnya  “Sacima” akronim dari Sariwangi Cinta Maca yang artinya SD Sariwangi  Cinta Membaca.  Bentuk kegiatan Sacima merupak kokulikuler dan ekstrakulikuler.

Kegiatan “ Readathon, membaca bersama di lapangan sekolah

Capaian yang  ingin  diraih Sacima  adalah menumbuhkan kepemimpinan dan karakter baik siswa serta  meningkatkan keterampilan literasi yang bermakna, berdampak positif dan kontekstual dalam pembelajaran juga dalam kegiatan sehari-hari di sekolah, rumah dan lingkungan .

Setelah melakukan diskusi bersama kepala sekolah, guru, murid dan perwakilan orang tua serta mengidentifikasi kemampuan, kekuatan dan modal yang dimiliki ,kami merumuskan  kegiatan kokulikuler dan  ekstra kulikuler Sacima. Hal terpenting yang kami lakukan adalah melibatkan murid dalam menentukan ide kegiatan dan waktu.

Setelah terbentuk kepengurusan, kami membuat program Sacima, yaitu program umum dan  khusus. Program umum berupa kegiatan kokulikuler  antara lain membaca 15 menit sebelum belajar, readathon  (membaca bersama  dan menceritakan isi bacaan di lapangan sekolah  setiap awal bulan), menulis buku harian, membuat review buku, menyediakan pojok baca dan pohon literasi untuk memajang  karya literasi  murid. Program ini dikuti  oleh seluruh murid  kelas  1 sampai kelas 6 dengan penanggung jawab wali kelas dan Pembina literasi. Program khusus Sacima  merupakan kegiatan ekstra kulikuler  diikuti oleh anggota khusus yang mendaftar terdiri dari kelas 3 sampai 6. Pertemuan dilaksanakan di luar jam sekolah satu kali setiap minggunya .

Program khusus diantaranya tagihan membaca, membuat review bacaan, menulis  cerita, mendongeng, literasi digital yang mendukung pembelajan seperti canva, comic stripe maker dan lainnya untuk membuat komik pembelajaran, poster, rangkuman dan tugas sekolah. Murid  juga diajak untuk mengikuti berbagai macam tantangan literasi, seperti yang saat ini kami ikuti yaitu Talenta (Tantangan Literasi Nusantara) mengikuti tantangan membaca, menulis, mendongeng, membuat review dan tantangan lainnya .

Hal lain yang  menurut  murid paling seru adalah ketika  diajak untuk wisata literasi, mengunjungi berbagai tempat  menarik yang akan menambah ilmu pengetahuan, wawasan dan pengalaman  seperti museum, tempat wisata, bioskop, toko buku, perpustakaan, supermarket dan tempat lainnya yang bisa dijadikan sumber belajar.

Program khusus lainnya  melibatkan orang tua  adalah Gerakan Literasi Keluarga yang kami beri nama “Geliga”, program Geliga adalah bercerita bersama keluarga, boleh membacakan buku atau mendongeng secara bergantian dalam anggota keluarga. Tujuan program ini selain meningkatkan kemampuan literasi keluarga juga mempererat hubungan dan komunikasi  antar anggota keluarga.

Secara rutin kami melakukan refleksi dan evaluasi terhadap program yang dibuat, apa yang harus dipertahankan, ditingkatkan dan diperbaiki  bersama mitra sekolah tentunya. Tantangan dan kekhawatiran  dalam melaksanakan program ini pasti ada, tantangan dari dalam diri  maupun dari luar. Kekhawatiran pengaturan tugas dengan tugas mengajar, murid yang juga harus melakasanakan tugas sekolah, orang tua yang memiliki beragam aktivitas. Sejauh ini semuanya dapat diatasi dengan komunikasi, diskusi dan  Kerjasama antar semua pihak.  Harapannya  program ini dapat membudaya, bermakna dan berdampak bagi warga sekolah dan bagi  murid khususnya.

Total Views: 289

Continue Reading

Previous: PENYUSUNAN VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN SEBAGAI AKSI NYATA PALING BERKESAN SELAMA PROGRAM PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
Next: Refleksi Pembelajaran Sosial dan Emosional Sebagai Guru Penggerak

Cari Berita Disini

Popular Post

You may have missed

WhatsApp Image 2025-06-17 at 09.32.26
  • Berita

Jurnal Kinanti Raih Tiga Besar Lomba Inovasi Daerah KBB 2025

bidangsmp 18 June 2025
PGRI KBB
  • Berita

Selamat, Rustiyana Pimpin PGRI Kab. Bandung Barat Periode 2025-2030!

bidangsmp 15 June 2025
igi kbb
  • Berita

PELATIHAN TARL UNTUK GURU KAB.BANDUNG BARAT BERSAMA IGI DAN TELKOMSEL

bidangsmp 2 June 2025
WhatsApp Image 2025-05-27 at 17.31.28
  • Berita

MGMP PJOK SMP Bandung Barat Cup 2025 Sukses Digelar

bidangsmp 27 May 2025
Copyright © All rights reserved. | MoreNews by AF themes.