SAHAJA-Salat Dhuha Bersama

Oleh: Erik Jaenudin, M.Pd
(SMPN 5 Cipongkor)

Dunia Pendidikan akan selalu berkembang dari masa ke masa. Apalagi, jika dilihat dalam perkembangan zaman sekarang, tidak bisa dihindari akan membawa manusia untuk mengikuti perubahan pada berbagai macam hal. Perubahan merupakan sebuah dimensi dari konsekuensi logis perjalanan kehidupan manusia yang pada hakikatnya akan selalu mengalami perubahan dan perkembangan kearah yang lebih baik.

Salah satu faktor perubahan tersebut adalah kemajuan bidang pendidikan, yang merupakan pengembangan diri manusia yang tidak hanya cerdas namun juga religius. Melalui pendidikan yang dikemas secara terarah melalui pembuatan program yang berdampak posisif bagi murid akan mampu meningkatkan kualitas individu murid menjadi lebih baik, terarah dan religius. program yang yang berdampak positif bagi murid salah satunya dinamakan program SAHAJA (Salat Dhuha Bersama), Program ini terbentuk berdasarkan pada visi dan misi sekolah yan ingin menumbuhkan sikap dan perilaku mulia melalui pengkajian nilai – nilai keagamaan (IMTAQ). melaksanakan sala Dhuha perlu dibiasakan pada murid sebagai salah satu langkah dalam memperbaiki akhlak murid karena dengan kegiatan tersebut murid dapat membentengi diri dari hal negatif dari arus globalisasi saat ini.

Program sekolah yang dikemas secara baik melalui SAHAJA) bertujuan untuk menumbuhkan karakter murid sesuai dengan profil pelajar pancasila, khususnya pada poin pertama yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan beraklak mulia, mandiri, menumbuhkembangkan kepemimpinan murid (student agency) serta mendorong murid mengamalkan nilai-nilai agama dengan tindakan yang positif. Terbentuknya karakter yang religius melalui kepemimpinan murid serta meningkatnya kolaborasi aktif warga sekolah. meningkatkan kualitas individu murid secara menyeluruh, baik dari segi spiritualitas, moralitas, maupun kebiasaan positif. Dengan melakukan sholat Dhuha berjamaah secara rutin, murid akan terlatih untuk lebih menghargai waktu dan memperdalam hubungan spiritual mereka dengan Tuhan.

Langkah Langkah yang dilakukan dalam implementasi program SAHAJAyaitu sesuai tahapan BAGJA (Buat pertanyaan, Ambil pelajaran, Gali mimpi, Jabarkan rencana, dan Atur eksekusi) dalam pendidikan guru penggerak. yang bertanggung jawab dalam program ini adalah guru, Kepala Sekolah, memaksimalkan semua aset sekolah melibatkan murid baik itu suara, pilihan murid maupun kepemilikan murid. Melibatkan murid dalam penyusunan pelaksanaan dan evaluasi program. Guru melakukan pendampingan secara terkontrol. Guru dan murid melakukan refleksi di akhir kegiatan.

Struktur program dikemas secara terarah dengan melibatkan semua murid disetiap tingkatan kelas dengan didukung oleh mitra utama disekolah seperti modal manuasi, modal fisik, modal finansial, modal sosial, dalam pendidikan guru penggerak. yang  dikoordinaskan antara seluruh warga sekolah dan orangtua murid dalam melaksanakan programnya.

Evaluasi program dapat dilaksanakan setiap selesai kegiatan dan setiap bulannya menggunakan angket maupun wawancara dengan murid. Dari umpan balik yang diberikan murid, bisa dijadikan bahan diskusi dan refleksi bersama kepala sekolah, wakil kepala sekolah guru serta orang tua orang tua murid untuk perbaikan program yang lebih baik.

Kemungkinan Tantangan dalam program SAHAJA yaitu konsisten waktu, kegiatan bisa saja dilaksanakan tidak sesuai dengan waktu yang disediakan,  motivasi murid yang sifatnya fluktuatif (bisa naik dan bisa turun) , kolaborasi dengan rekan guru tidak maksimal, keterbatasan sumber daya, kebutuhan individu yang beragam, keterlibatan orang tua/ wali murid. Solusi untuk tantangan tersebut bisa dilakukan melalui kegiaatan memaksimalkan kolaborasi dan komunikasi dengan guru dan orang tua murid, membuat kesepakatan dan keyakinan kelas dengan menerapkan disiplin positif, Pemberian apresiasi dan motivasi, baik kepada murid maupun guru, tantangan tersebut dapat diatasi secara efektif. Dengan demikian, program SAHAJA dapat menjadi bagian integral dari pengalaman pendidikan murid yang memperkaya, memperdalam, dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan.

Profil Penulis
Erik Jaenudin, M.Pd -CGP angkatan 9-SMPN 5 Cipongkor. Lahir di bandung 08 November 1984. Penulis jurnal: journal.uinsgd.ac.id – implementasi kurikulum merdeka terhadap mata pelajaran PAI di SMP ejournal.jendelaedukasi.id- Efektifitas Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) journal.iaitasik.ac.id- metode pembelajaran perspektif al ghazali