Oleh : Elis Lisnawati (Guru SMPN 1 Cililin)
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang secara sistematis melaksanakan program bimbingan, pengajaran, dan atau pelatihan dalam rangka membantu siswa agar mampu mengembangkan potensinya secara optimal terlihat dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah baik dalam kegiatan intra kurikuler, ko-kurikuler dan ekstra kurikuler,
Nilai-nilai karakter yang ditanamkan selama pembelajaran berlangsung, mengindikasikan begitu sikap dan prilaku menjadi hal yang penting untuk diperhatikan. Dimana nilai sikap baik sikap spiritual maupun sikap sosial menjadi prioritas yang harus dikembangkan, Hal ini sesuai dengan apa yang hendak dicapai dalam kurikulum 2013, namun demikian secara akademis pun tetap mendapatkan perhatian yang utama.dan pada akhirnya keterampilan/skill menjadi target yang harus dimiliki siswa.
Ketika masuk gerbang SMPN 1 Cililin, diatas terlihat berjejer piala dari berbagai jenis lomba. Ditempatkan di tempat khusus, susah dijangkau hingga rasa-rasanya tak mampu menghitung puluhan piala yang berjejer dengan rapihnya, hanya untuk sekedar melihat jenis lomba, tahun ataupun tulisan yang ada pada trophy tersebut. Begitu berharganya hingga menjadi suatu pemandangan pertama yang dilihat kala masuk ke SMPN 1 Cililin.. Pemandangan yang sama pun terlihat kala memasuki ruang guru, di pojok atas lemari berjejer piala yang didapat siswa/i SMPN 1 Cililin. Itulah ilustrasi yang bisa digambarkan dari satu sekolah yang berada di kota kecamatan yang lumayan jauh dari hingar bingar kota. Nuansa pedesaan yang kental tentunya dengan segala keterbatasan sarana dan prasarana yang ada.
Sebagai suatu lembaga formal, dimana kegiatan dilakukan dalam satu pola yang sama, berulang-ulang dan diatur dengan jadwal yang ketat., maka bukan hal yang aneh kalau lahir karya-karya hebat dan prestasi yang membanggakan. Hal ini tidak lepas pula dari pembiasaan yang dilakukan. Suasana sekolah yang berdisiplin tinggi pun berpengaruh besar terhadap kehidupan peserta didik terutama di lingkungan sekolah.
Tak berlebihan rasa-rasanya kalau sekolah disebut sebagai lumbung prestasi. Karena dari sekolah lah bakat siswa terasah, terlatih hingga lahir prestasi baik atas nama individu ataupun kelompok. Dari sini pula lahir karya-karya hebat membanggakan karena skill/kemampuan yang dimiliki. Meski tak bisa dipungkiri lahir juga karya-karya fantastis yang bukan berasal dari bangku sekolah.
Meski tak dapat dipungkiri dari sekian banyak siswa yang mampu memanfaatkan sekolah sebagai tempat mengasah bakat dan kemampuannya, Muncul beberapa masalah yang mencoreng citra sekolah dan pelajar pada umumnya. Dan harus disadari bahwa permasalahan yang muncul pun komplek adanya. Hal ini tidak lepas dari keadaan zaman. Revolusi 4.0 banyak berpengaruh terhadap pola sikap dan prilaku anak. Namun disinilah tantangan guru, dituntut tidak hanya piawai mengelola pembelajaran dengan baik namun mampu mengatasi semua riak masalah yang muncul dari siswa. Perlu pengertian, kepedulian dan kesabaran yang tinggi dalam.menangani masalah hingga bisa diselesaikan dengan baik.
Deretan piala yang ada membuktikan sekolah telah menjalankan fungsi dan perannya dengan baik. Meski bukan suatu jaminan kesuksesan namun itu sebagai tanda bahwa torehan prestasi telah hadir di bangku sekolah hingga menjadi pemicu dan dorongan semangat dalam menggapai masa depan. Semogga proses panjang yang telah dilewati mampu membentuk pribadi yang tangguh, pantang menyerah, pekerja keras serta pribadi yang mampu memecahkan masalah dengan baik. Torehan prestasi yang telah dibuat semoga menjadi jalan untuk meraih kesuksesan seperti makna yang terkandung dalam peribahasa berakit-rakit kehulu berenang-renang ketepian, kesuksesan akan diraih setelah perjuangan dan pengorbanan terlampaui.
Mantap! Prestasi anak melimpah dan jadi lumbung sekolah, tinggal guru sebagai pelatih, pembimbing, pengevaluasi, mampukah melayani anak dengan optimal? BISA!
Insyaalloh BISA