Berita: Dasarss
NGAMPRAH, (NEWSROOM).- Siswa di Bandung Barat ternyata bisa mengimplementasikan model pembelajaran Project Base Learning (PjBL) berbasis Science, Technologi, Enginering, Art, dan Mathematic (STEAM). Mereka dapat mengikuti model PjBL berbasis STEAM di bawah arahan para guru yang sebelumnya telah mendapat pembinaan dari tim peneliti Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Imam Santoso M.R., Kepala Dinas Pendidikan Kab. Bandung Barat mengungkapkan bahwa proses pembelajaran melalui model PjBL berbasis STEAM dapat menggerakkan kreatifitas siswa karena model pembelajaran yang dilaksanakan mengarah pada lahirnya produk pada ujung pembelajaran.
“Model pembelajaran PjBL berbasis STEAM telah mengeksplorasi kreatifitas siswa dalam pembelajaran yang dilakukannya,” ungkap Imam Santoso saat dimintai tanggapannya terkait dengan pelaksanaan Uji Coba Penelitian Lingkup Besar Penelitian dan Pengembangan Model Pembelajaran PjBL Berbasis STEAM untuk Memperkuat Keterampilan Abad 21 di Kabupaten Bandung Barat, Selasa, (12/11/19).
Nina Purnamasari, Ketua Tim Peneliti dari Pusat Kurikulum dan Pembelajaran mengungkapkan bahwa latar belakang dari pelaksanaan penelitian implementasi PjBL berbasis STEAM karena melihat capaian hasil pendidikan selama ini belum memuaskan setiap stakeholder pendidikan. Hal itu ditandai dengan posisi siswa pada tes PISA 2015 yang berada di posisi bawah negara-negara peserta lainnya. Selanjutnya, secara nasional hasil Ujian Nasional tahun 2018/2019 pada posisi rerata 51,7. Karena itu, pembelajaran dengan model PjBL berbasis STEAM merupakan model yang dimungkinkan bisa digunakan oleh para guru untuk memperkuat kompetensi abad 21.
Penelitian tersebut dilakukan pada empat mata pelajaran, yaitu Matematika, IPA, Seni Budaya, dan Prakarya. Kegiatan tersebut melibatkan enam sekolah jenjang SMP dengan masing-masing satu guru pada setiap mata pelajaran. Keenam sekolah yang terlibat yaitu SMP 2 Lembang, SMP 3 Parpongpong, dan SMP 3 Cisarua, SMP 1 Ngamprah, SMP 4 Ngamprah, dan SMP 4 Padalarang.
“Implementasi PjBL berbasis STEAM dilakukan pada enam sekolah jenjang SMP di Kab. Bandung Barat dalam upaya memperkuat keterampilan abad 21 pada jenjang SMP,” ujar Nina.
Pada kesempatan lain, Kepala Bidang Pendidikan SMP, Dadang A. Sapardan mengungkapkan terima kasih kepada tim peneliti dari Pusat Kurikulum dan Pembelajaran. Pelaksanaan penelitian yang dilakukan tersebut akan sangat bermanfaat bagi peningkatan mutu pendidikan jenjang SMP di Bandung Barat. Hal itu dimungkinkan karena saat ini pembelajaran harus didominasi oleh student center oriented. Manfaat yang paling nyata adalah para guru yang menjadi sampel penelitian akan menjadi orang pertama yang memiliki pemahaman komprehensif terkait dengan implementasi model PjBL berbasis STEAM.
“Saya sangat berterima kasih kepada tim dari Pusat Kurikulum dan Pembelajaran yang menjadikan enam sekolah di Bandung Barat sebagai sampel penelitian yang dilakukannya, sehingga para guru yang terlibat memiliki pemahaman komprehensif tentang model PjBL berbasis STEAM” ungkap Dadang.***