Berita: Dian Diana, M.Pd.
PADALARANG-(NEWSROOM). SMPN 4 Padalarang dalam upayanya membangkitkan semangat guru untuk berinovasi, berkolaborasi, dan berkreasi, melaksanakan In House Training (IHT). Kegiatan yang dimaksudkan untuk penyegaran pengetahuan dan keterampilan dalam pembelajaran tersebut diikuti oleh semua guru dengan materi meliputi, Kebijakan Dinas Pendidikan Kab. Bandung Barat (KBB), Gerakan Literasi Sekolah, Keterampilan Abad 21, dan Pembelajaran STEAM, berlangsung selama tiga hari, Selasa-Kamis (10-12/09/19).
Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan KBB, Dadang A. Sapardan, dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan, mengutip pendapat John Dewey bahwa, If we teach today’s student as we thought yesterday, we rob them of tomorrow. (Jika kita mengajar siswa seperti yang kita ajarkan kemarin, maka kita telah merampas masa depan mereka.red). Selain itu, Dadang juga mendorong agar guru SMPN 4 Padalarang untuk siap beradaptasi dengan berbagai perubahan regulasi yang terjadi dalam dunia pendidikan.
“Benar pendapat John Dewey. Jika kita mengajar siswa dengan cara lama yang monoton, atau tanpa kreativitas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, berarti kita sebagai guru telah merampok masa depan mereka. Jadi, Bapak dan Ibu, jangan bosan untuk terus menggali potensi diri, jangan alergi dengan teknologi. Apalagi saat ini kita dihadapkan dengan Revolusi Industri 4.0 yang menuntut guru untuk lebih melek teknologi sesuai dengan salah satu elemen dalam kompetensi guru, bahwa kita harus memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran,” sambut Dadang.
Sementara itu, Kepala SMPN 4 Padalarang, Siti Nina Hermina mengungkapkan bahwa kegiatan yang bertemakan Peningkatan Kompetensi Pendidik dalam Pembelajaran Abad 21 ini bertujuan untuk menggali penerapan keterampilan Abad 21 dalam pembelajaran, sekaligus men-charge spirit para guru, sehingga muncul ide, kreativitas, dan inovasi-inovasi pembelajaran yang akan meningkatkan gairah dan hasil belajar siswa. Hal tersebut juga menurutnya, sebagai salah satu persiapan karena pada Oktober mendatang SMPN 4 Padalarang akan dijadikan pilot project pembelajaran STEAM oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk).
“Sesuai perkembangan terbaru tentang pembelajaran, saya berharap guru-guru SMPN 4 Padalarang akan semakin mumpuni untuk mengintegrasikan keterampilan Abad 21, Literasi, dan penguatan pendidikan karakter (PPK) dalam RPP, serta pelaksanaan pembelajarannya di kelas. Dalam waktu dekat, sekitar bulan oktober, para peneliti dari Puskurbuk, akan datang untuk mengadakan penelitian pembelajaran STEAM di sekolah kami. Mata pelajaran yang dilibatkan yaitu IPA, prakarya, seni budaya dan matematika,” ungkap Nina saat ditemui dalam kegiatan IHT tersebut.
Di sisi lain, Hilman Latief, PKS Kurikulum, menjelaskan bahwa sangat variatifnya materi kegiatan di atas, sehingga harus mendatangkan para ahli di bidangnya. Hal ini diharapkan akan membuka wawasan tentang berbagai perkembangan pengetahuan terbaru yang dibutuhkan para guru.
“Pemateri yang kami undang yaitu, Dadang A, Sapardan, M.Pd. Kabid SMP Disdik KBB, yang membahas tentang Kebijakan Pendidikan Disdik Kab. Bandung Barat, Ocin, S.Pd., S.Sos., M.Pd., Pengawas Pembina SMPN 4 Padalarang, membahas materi tentang Penyusunan RPP, Drs. Rondang Okinda, Koordinator Pengawas Kab. Bandung Barat, menyampaikan materi Pembelajaran Abad 21, dan Dian Diana, M.Pd. salah satu Fasilitator Daerah GLS KBB menjelaskan materi tentang Gerakan Literasi Sekolah. Ibu Kepala Sekolah juga menyampaikan materi tentang Penguatan Pendidikan Karakter. Sedangkan saya sendiri mengisi materi tentang Pembelajaran STEAM,” papar Hilman.
Nina Hermina mengapresiasi atas antusias guru dalam mengikuti IHT. Hal ini menunjukkan semangatnya dalam peningkatan kompetensi professional yang berkarakter. Sehingga membuatnya ingin segera mewujudkan sekolah yang memiliki guru profesional, dan siswa yang berkarakter.
“Saya sambut dengan gembira dan rasa syukur. Guru-guru pun antusias saat diberitahukan informasi ini. Harapan besar yang ingin saya wujudkan untuk sekolah ini yaitu peningkatan kompetensi guru yang professional dan siswa yang berkarakter, berwawasan luas, terampil dan mampu memecahkan masalah yang dihadapinya baik di sekolah, keluarga, maupun masyarakat,” tandasnya.***
Editor: Adhyatnika GU.