Cisarua-(Newsroom). SMPN 1 Cisarua Kab. Bandung Barat meluncurkan program KEJAR SIRATOE NECIS. Kegiatan yang bermakna Kelas Mengajar Siaran Radio Satoehoe dan SMPN 1 Cisarua ini dilaksanakan sebagai respon positif atas diselenggarakannya pembelajaran jarak jauh (PJJ) oleh sekolah.
Pelaksana Tugas Kepala SMPN 1 Cisarua, Tetty Rosmiati Miharja, mengungkapkan bahwa pertimbangan menggunakan radio sebagai media PJJ ini dikarenakan tidak semua siswa memiliki smartphone atau mampu membeli kuota internet.
“Ada yang tidak mampu memenuhi kebutuhan paket data bulanan, ada yang sinyal di rumahnya tidak bagus, ada juga yang satu handphone dipakai sekeluarga dan waktu siang dibawa orang tua bekerja. Dari yang punya handphone Android pun, belum tentu semuanya bisa online dengan lancar,” ungkapnya kepada Newsroom (13/10/20).
Disampaikan lebih jauh bahwa kebijakan di atas adalah melengkapi program yang telah dilaksanakan sekolah sebelumnya, yaitu program kerjasama dengan telkomsel (kuota belajar/pulsa), pembelajaran daring melaui Google Classroom, Zoom, dan aplikasi Whatsapp, Modul, dan pembimbingan melalui piket guru.
Selanjutnya diungkapkan bahwa program siaran tersebut berlangsung pada Senin-Jumat pukul 10.00-12.00 WIB. Sementara itu, materi yang disampaikan disesuaikan dengan kebutuhan siswa, di antaranya pembahasan pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru. Setiap hari, disiarkan dua mata pelajaran secara bergiliran sesuai piket mata pelajaran selama 40 menit.
Di sisi lain, Radio Satoehoe yang berlokasi di Jalan Kolonel Masturi No. 361 yang dipimpin oleh Dadang Karmana, alumni SMPN 1 Cisarua, dan dibantu oleh Deden Tatang ini memiliki jangkauan siaran di wilayah kecamatan Cisarua. Bagi manajemen, program ini merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat, khususnya membantu para siswa dalam pembelajaran daring.
Ditandaskan Tetty, bahwa materi yang disampaikan merupakan siaran dan dialog interaktif antara guru dan siswa di studio. Pada saat siaran berlangsung, sekolah menyediakan nomor khusus untuk saluran bertanya yang akan langsung dijawab oleh guru yang sedang siaran.
“Program siaran radio ini diharapkan dapat mendorong para guru untuk meningkatkan keterampilan. Sehingga pembelajaran secara luar jaringan maupun dalam jaringan dapat berjalan secara optimal. Radio memudahkan siswa atau orang tua yang tinggal di daerah dengan jangkauan internet minim. Apalagi radio tidak memakan kuota, sehingga akan meringankan beban orang tua siswa,” tandasnya.***
Berita: Nani Sulyani
Sumber berita dan foto; Dra. Hj Tetty Rosmiati Miharja M.M (Kepala Sekolah SMPN 1 Cisarua)
Editor: Adhyatnika Geusan Ulun
SMPN Cisarua