Ngamprah (Newsroom)- SMPN 1 Ngamprah dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menyelenggarakan psikotes. Program yang diikuti siswa kelas 7 dan kelas 9 tersebut, bertujuan untuk mengetahui peminatan dan gaya belajar siswa.
Demikian disampaikan Kepala SMPN 1 Ngamprah, Mepi, kepada Tim Newsroom saat meninjau pelaksanaan kegiatan di atas, Sabtu (24/9/22).
Menurut Mepi, selain untuk mengetahui peminatan dan gaya belajar siswa, kegiatan tersebut juga sejalan dengan persiapan pelaksanaan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yang akan diberlakukan dalam waktu dekat.
“Psikotes ini untuk kepentingan siswa, di antaranya untuk mengetahui peminatan siswa dalam menentukan gaya belajar siswa. Hal ini, program ini juga sejalan dengan persiapan dilaksanakannya Implementasi Kurikulum Merdeka,” tuturnya.
Lebih jauh disampaikan, pihaknya mengapresiasi program guru bimbingan konseling (BK) yang menggandeng tim psikotes UPI. Menurutnya, hal tersebut sangat penting dalam memetakan potensi minat dan bakat siswa.
Sementara itu, Ketua pelaksana kegiatan, Neng Sri Hayati, menjelaskan tujuan psikotes bagi anak adalah untuk mengetahui dan memetakan kemampuan anak, intelengensi, bakat, minat dan kepribadiannya.
Sedangkan bagi guru, masih jelas Neng Sri, hasil psikotes dapat memberikan pelayanan yang lebih terarah sesuai dengan gaya belajar siswa dan kemampuan siswa, termasuk bagi para pembina ekstrakurikurikuler dapat menjaring bakat dan minat siswa dalam menentukan ekstrakurikuler yang dipilihnya.
“Psikotes sangat penting bagi anak untuk mengetahui dan memetakan kemampuan mereka dalam hal intelengensi, bakat, minat dan kepribadiannya. Sedangkan bagi guru, hasil psikotes dapat memberikan pelayanan yang lebih terarah sesuai dengan gaya belajar siswa dan kemampuan siswa, termasuk bagi para pembina ekstrakurikurikuler dapat menjaring bakat dan minat siswa dalam menentukan ekstrakurikuler yang dipilihnya,” jelasnya.
Selanjutnya, Neng Sri menerangkan, khusus untuk siswa kelas 9, hasil psikotes sebagai referensi untuk memilih studi lanjutan, baik SMA atau SMK, sesuai jurusannya atau peminatan.
Senada dengan Anne Hanifah, koordinator asesemen dari UPI Bandung, memaparkan asesmen (psikotes) ini berguna bagi siswa, guru, sekolah dan bagi orang tua siswa. Semuanya dapat mengetahui potensi anak, sehingga memudahkan sekolah dan orang tua untuk menggali dan mengembangkan minat dan bakat mereka.
Ditandaskan Anne, hasil asesmen ini sebaiknya ditindaklanjuti sekolah dan orang tua agar diperoleh manfaat ke depannya.
“Sebaiknya hasil asesmen ini ditindak lanjuti dan dikomunikasikan kepada orang tua siswa dan guru agar diperoleh manfaat yang tepat, dan data tersebut benar-benar dapat digunakan dengan baik untuk kepentingan semua pihak,” tandas Ane. ***
Pewarta: Budi Ruhiat-Newsroom Tim Peliput Berita Pendidikan Bandung Barat-Editor: Adhyatnika Geusan Ulun.