Reportase: Andri Rahmansah, S. Pd.
Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bandung Barat mengadakan lomba pidato dengan tema ”Meningkatkan Kualitas Literasi Remaja di Era Digital.” Kegiatan yang dipusatkan di IKEA, Sabtu, 18 Juni 2022 itu diadakan dalam rangka memperingati hari jadi KBB yang ke-15. Acara yang berlangsung dari pukul 09.00 s.d 12.00 WIB itu diikuti 20 peserta terpilih berdasarkan naskah yang memenuhi kriteria panitia. Sebanyak 20 peserta terpilih itu berasal dari tingkat SMP dan MTs, baik negeri maupun swasta. Sekolah tersebut adalah SMP Daarut Tauhiid Boarding School, SMPN 1 Rongga, SMP Luhur Baladika, SMPN 2 Parongpong, SMP-UB Global Nusantara, SMPN 4 Cisarua, SMP Daarul Ilmi Cipeundeuy, SMPN 4 Ngamprah, SMPN 5 Padalarang, SMPN 3 Padalarang, SMPN 3 Ngamprah, SMP Advent Parongpong, SMP Krida Utama Padalarang, MTs Daarul Fikri Cipongkor, SMPN 2 Cipeundeuy, SMPN 2 Saguling, SMPN Damian School (2 peserta), dan SMPN 2 Ngamprah (2 peserta).
Acara diawali dengan registrasi di meja panitia kemudian setiap peserta mengambil undian yang di dalamnya berisi no urut bagi peserta mengikuti lomba tersebut. Saskia Fitriani mendapat urutan ke-8. Anak kesatu dari dua bersaudara itu tampil percaya diri menyampaikan pidato yang berjudul “Meningkatkan Literasi Remaja di Era Digital. Dalam pidatonya, siswa yang tercatat di kelas 7I itu mengajak hadirin agar dapat menggunakan dan memanfaatkan teknologi dan media digital yang ada secara cerdas, bijak dan produktif. Siswa yang memiliki moto hidup di setiap kesulitan pasti ada kemudahan itu pun berharap kita tidak mudah terpengaruh oleh konten-konten negatif yang ada di internet. Lebih lanjut, Saskia mencontohkan, ketika ada postingan yang bercaption like postingan ini agar masuk surga. Jika cerdas berliterasi, pastinya kita tidak akan dengan mudah melakukannya sebab postingan seperti itu belum tentu terbukti kebenarannya, dan surga itu tidak murah, tidak mudah dan perlu ikhtiar untuk meraihnya.
Penampilannya itu berhasil mencuri perhatian dewan juri yang terdiri atas dua orang, yaitu Dra. Nani Sulyani, M. Ds. dan Wilman Septiana, S. Pd. Dewan juri yang diwakili oleh Dra. Nani Sulyani, M. Ds. menuturkan bahwa seluruh peserta lomba adalah juara. Jika di sekolah ada 500 siswa, maka siswa yang terpilih mengikuti lomba ini adalah sebagai juara mewakili sekolahnya masing-masing. Dia pun menegaskan bahwa yang belum mendapat juara lomba pidato ini agar selalu belajar dan ikut kembali pada ajang-ajang berikutnya. Dari penilaian dewan juri, diperoleh hasil sebagai berikut.
- Juara 1 diraih SMPN 3 Ngamprah a.n Saskia Fitriani.
- Juara 2 diraih SMP Krida Utama Padalarang a.n Adhara Khansa Khairana.
- Juara 3 diraih SMPN 3 Padalarang a.n Keisha Sophia Az-Zahra.
Secara terpisah, Nani Sulyani memberi tanggapan atas keberhasilan Saskia memenangi perlombaan tersebut. Dia mengatakan bahwa sang juara memiliki tipe berpidato sebagai orator dengan pembawaan yang tenang saat tampil dan yang paling utama dalam konteks pidato adalah dia berhasil menularkan spirit mengajak. Mengajak hadirin dan juri agar sehat dan bijak dalam berliterasi digital. “Itu berhasil dia lakukan sehingga mampu meyakinkan kami dengan contoh yg dia berikan tentunya. Saya tidak melihat asal-usul sekolah dalam penjurian tersebut,” tegasnya.
Sementara itu, Saskia Fitriani menyatakan rasa senang, bahagia, dan ga nyangka, bersyukur juga karena di balik usaha yang dilakukan ada hasil yang memuaskan. “Yang paling utama adalah selalu berdoa dan meminta kemudahan kepada Allah Swt., terus berusaha, dan meminta doa restu kepada orang tua, teman teman serta guru guru, khususnya guru pembimbing,” pungkas sekretaris 7I itu saat ditanya rahasia di balik keberhasilannya itu.