BANDUNG BARAT-(NEWSROOM). SMPN 4 Cikalongwetan Kab. Bandung Barat dalam upayanya meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan terus berbenah. Sejumlah program terus diluncurkan, mulai dari sekolah berwawasan lingkungan, sekolah literat, hingga sekolah berkarakter, adalah prioritas utamanya.
Demikian disampaikan Endang Wahyu Widiasari, guru SMPN 4 Cikalongwetan, dalam presentasi best practice-nya di Diskusi Kelompok Terpumpun Penguatan Pendidikan Karakter (PPK yang diselenggarakan Dinas Pendidikan KBB, Rabu (11/12/2019).
Endang mengungkapkan bahwa mewujudkan sekolah yang berwawasan lingkungan (Adiwiyata) merupakan satu keniscayaan untuk seluruh sekolah. Hal ini dibuktikan dengan upaya sekolahnya dalam merintis program tersebut dengan bantuan seluruh warga sekolah.
Seperti diketahui, secara umum tujuan sekolah Adiwiyata adalah untuk mewujudkan masyarakat sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan dengan, pertama menciptakan kondisi yang lebih baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah (guru, siswa, orang tua, dan warga masyarakat) dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Ke dua, mendorong dan membantu sekolah agar dapat ikut melaksanakan upaya pemerintah dalam melestarikan lingkungan hidup dalam pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan demi kepentingan generasi yang akan datang. Ke tiga, warga sekolah turut bertanggung jawab dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan hidup dan pembangunan yang berkelanjutan.
Hal tersebut, menurut peraih Guru Inspirati Jawa Barat 2018 ini, sekolahnya terus melangkah menuju sekolah Adiwiyata dengan merangkul semua elemen di lingkungannya. Dengan sosialisasi yang intensif kepada seluruh warga sekolah, masyarakat, hingga steakholders.
Dengan menampilkan kondisi sebelum dan sesudah berbenah, tampaklah perubahan signifikan yang menujukkan keseriusannya dalam mewujudkan sekolah yang berwawasan sekolah.
Dalam presentasi berikutnya, lebih lanjut disampaikan bahwa PPK, dan gerakan literasi sekolah (GLS) merupakan bagian integral yang tak dapat dipisahkan. Menurutnya, ketika sekolah menerapkan PPK maka warga sekolah dituntut untuk mencintai lingkungan yang bersih dan nyaman untuk belajar, karena di dalamnya mengandung nilai religius yang mengajarkan tentang kebersihan sebagian dari iman.
Menurut Endang, PPK merukan gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan pelibatan dan kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat. Hal ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental yang dicanangkan Pemerintah.
Diungkapkan lebih jauh bahwa seperti diketahui PPK dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan karakter terutama meliputi nilai-nilai religius, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan bertanggungiawab.
Endang pun memaparkan bahwa gerakan lierasi di SMPN 4 Cikalongwetan adalah salah satu upaya mewujudkan nilai-nilai di atas. Pembiasaan yang diterapkan, mulai dari mengadakan pojok baca, pohon ‘geulis’, tantangan membaca untuk siswa dan orang tua, hingga bazzar buku murah, merupakan beberapa kegiatan yang telah dan terus digalakkan.
Di akhir presentasinya, Endang menyampaikan bahwa ‘tidak ada yang tidak bisa, jika mencoba, dan kekurangan bukanlah alasan untuk tidak bisa maju.’
Hal di atas inilah yang menjadi spirit utama mewujudkan SMPN 4 Cikalongwetan menjadi sekolah yang terus berbenah menjadi sekolah yang berwawasan lingkungan, literat, dan berkarakter.***
Berita/Editor: Adhyatnika GU.