Berita: N. Mimin Rukmini
PADALARANG-(Newsroom). SMP Negeri 4 Cikalongwetan beserta rombongan, terdiri dari 21 orang; para guru, staf Tata laksana, dan enam anggota OSIS, dipimpin oleh kepala sekolah mengadakan studi banding tentang sekolah Adiwiyata ke SMA Negeri 2 Padalarang, Rabu (10/7/19).
Kepala SMAN 2 Padalarang, Hj. Dedeh Suatini, menyambut baik kedatangan rombongan. Dalam sambutannya, dipaparkan tentang kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan SMAN 2 Padalarang hingga bisa mencapai Sekolah Adiwiyata, dan mendapat sejumlah penghargaan. Penghargaan tersebut di antaranya adalah: SEAMEO Creative Camp Project The First Winner at Waste Recycling. Selanjutnya meraih predikat sebagai Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi, dan berkesempatan untuk maju ke tingkat Nasional. Berikutnya adalah SEAMEO Research Grant 2019, dalam hal Implementasi STEM Tablet Sabun Ramah Lingkungan. Dan yang paling akhir adalah Unit STEM SEAMEO QITEP in Science dalam Implementasi STEM Project School Sabun Ramah Lingkungan.
Sementara itu, Kepala SMPN 4 Cikalongwetan, Asep Gunawan, mengungkapkan bahwa tujuan kedatangannya adalah selain ingin silaturahmi, yang utama adalah ingin belajar secara langsung tentang Sekolah Adiwiyata. Disampaikannya pula, bahwa studi banding tersebut dilatarbelakangi ketika Endang Wahyu Widiasari, Wakasek Kurikulum, berkunjung kali pertama kepada Yulvianah selaku instruktur VCT Bath Jabar, pada 25 Juni 2019 silam. Endang sangat tertarik dengan kondisi sekolah SMAN 2 Padalarang yang bersih, rapih, sejuk dan nyaman.
Di sisi lain, senada dengan Asep Gunawan, Endang Wahyu Widiasari juga menyampaikan latar belakang studi banding.
“Sebelumnya saya tidak pernah mengetahui sama sekali kalau sekolah ini termasuk salah satu Sekolah Adiwiyata, tetapi setelah berbincang-bincang dengan Ibu Yulvi dan juga Pak Dede sebagai koordinator bidang Adiwiyata, semakin tertariklah ingin belajar tentang sekolah Adiwiyata, dan menerapkan di sekolah tempat saya bertugas,” ungkap Endang.
Membandingkan dengan kondisi SMPN 4 Cikalongwetan, masih menurut Endang, yang memiliki lahan tergolong gersang dan berbatuan, serta cenderung sulit untuk pertumbuhan pohon dan tanaman lainnya, sehingga termotivasi untuk belajar ke SMAN 2 Padalarang.
”Saya merasa termotivasi dan terinspirasi untuk menerapkan program Adiwiyata ini di sekolah. Apalagi, saya sebagai Wakasek Kurikulum tentunya harus berupaya memajukan sekolah,” sela Endang penuh semangat.
Dipandu oleh Dede Soepardjo, koordinator Adiwiyata, yang membawakan acara dengan penuh kehangatan dan keakraban, membuat rombongan tamu antusias mengikuti seluruh rangkaian acara. Didampingi oleh Instruktur VCT Bath Jabar dan koordinator Adiwiyata, serta aktivis Adiwiyata lainnya rombongan diajak mengelilingi lokasi sekolah.
Di akhir acara, Asep Gunawan mengucapkan terima kasih yang tiada tara kepada tuan rumah atas penerimaan dan paparan yang sangat berharga tentang Sekolah Adiwiyata. Harapan ke depan, SMAN 2 Padalarang menginspirasi sekolah-sekolah di Bandung Barat untuk menjadi Sekolah Adiwiyata. Demikian halnya dengan sekolah yang dipimpinnya. Berharap dan bertekad untuk mewujudkannya menjadi salah satu sekolah Adiwiyata di Kabupaten Bandung Barat. Semoga!
(Editor Newsroom: Adhyatnika GU)
Mantap! Htr nuhun!
Hebat,lanjutkan
Kabid DLH ( Bu Jamil) menyambut baik dan mendukung kegiatan kemitraan kita, juga DLH Provinsi . Jika ada IHT Sosislusasi Adiwyata di SMP 4- Ckl Wtn , BuJamil dan timnya dar DLH KBB siap meluncur , katanya.