Oleh : Ruri Susanti, M.Pd Gr
(Kepala SMP IT Nurul Imam)
Saat ini kita sedang berjuang dalam menghadapi pandemic covid 19, pandemic ini telah kita lewati selama hampir 2 tahun lamanya dimulai saat pertama kali ketika covid dinyatakan masuk ke Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh koronavirus jenis baru yang diberi nama SARS-CoV-2. Wabah Covid-19 pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Hubei, Tiongkok pada tanggal 31 Desember 2019, dan ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tanggal 11 Maret 2020. Situasi ini dihadapi hampir di seluruh belahan dunia, termasuk Indonesia yang harus melakukan berbagai strategi di seluruh sector mulai dari kesehatan, pemerintahan, ekonomi dan tentunya di bidang pendidikan. Tidak dapat di pungkiri pandemic ini memiliki pengaruh yang sangat besar terutama di bidang pendidikan. Pendidikan yang seyogyanya dilaksanakan secara tatap muka dengan sentuhan pendidik dengan peserta didik di lingkungan sekolah terpaksa harus beralih kepada strategi pembelajar online guna mengantisipasi merebaknya virus covid di kalangan usia belajar, mulai dari tingkat dasar seperti paud hingga tingkat tinggi seperti universitas harus melaksanakan pembelajaran secara daring/online.
Tentu ada banyak hal yang perlu dipersiapkan guna meraih ketercapaian target pendidikan di masa pandemic ini, hal yang mendasar untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran secara online ini diawali dengan sikap kesadaran dan penerimaan terhadap keadaan oleh smua pihak bahwa yang menjadi prioritas prioritas utama di masa pandemic adalah kesehatan seluruh warga termasuk peserta didik tanpa bermaksud mengesampingkan tujuan dari pendidikan itu sendiri. Kesadaran ini harus dibangun mulai dari pemerintah, masyarakat, satuan pendidikan, guru dan tendik, peserta didik dan orangtua siswa. karena dengan kesadaran dan penerimaan diperlukan demi keberlangsungan strategi selanjutnya. Tentu tidak pernah ada yang menginginkan pendidikan dalam situasi yang seperti ini, namun tidak dapat dipungkiri pandemic ini seluruh aspek harus berjuang bersama-sama dan saling mendukung satu sama lain.
Semenjak hadirnya edaran dari menteri pendidikan perihal pembelajaran daring di masa pandemic, hal yang perlu diperhatikan dalam keberlangsungannya adalah dengan mengoptimalkan program dan sarana dan prasarana dalam menunjang pembelajaran daring. Dalam pembelajaran daring tentu diperlukan sarana dan prasarana yang diperlukan seperti perangkat handphone/gawai,kepemilikan computer/PC, kuota, internet di sekolah maupun di rumah termasuk program yang harus dipersiapkan dalam menunjang program pembelajaran daring. Ini merupakan suatu kebutuhan yang harus di penuhi oleh satuan pendidikan, guru, peserta didik dan orangtua, sehingga tentu para orangtua berfikir penyediaan sarana tersebut di rumah karena belum memungkinkan menggunakan fasilitas sekolah.
Perubahan strategi belajar tatap muka ke belajar online tentu memerlukan kemampuan dalam pemahaman penggunaan teknologi, mulai dari penguasaan gawai/computer, penguasaan platform, inovasi dalam pembuatan media bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran daring dan banyak hal lainnya yang perlu ditingkatkan. Hal ini menuntut semua pihak agar memiliki Kemauan untuk belajar meningkatkan potensi serta mengikuti perkembangan tren pembelajaran online dengan tentunya selalu mengikuti pelatihan ataupun belajar secara mandiri. Hal in Perlu adanya Kerjasama smua pihak dan tentunya masa pandemic ini dalam mencapai keberhasilan pembelajaran daring memerlukan Proses dan tidak instant.
Salah satu Solusi di pembelajaran daring melalui literasi digital . Literasi digital mengacu pada kemampuan individu untuk menemukan, mengevaluasi, dan menyusun informasi yang jelas melalui tulisan dan media lain di berbagai platform digital. Kemampuan literasi digital menjadikan seseorang mampu mentranformasikan kegiatan melalui penggunaan perangkat teknologi digital.
Menurut Wikipedia, Literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari.Literasi digital juga merupakan kemampuan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk mengkomunikasikan konten/informasi dengan kecakapan kognitif dan teknikal. Digital literasi lebih cenderung pada hal hal yang terkait dengan keterampilan teknis dan berfokus pada aspek kognitif dan sosial emosional dalam dunia dan lingkungan digital.Literasi digital merupakan respons terhadap perkembangan teknologi dalam menggunakan media untuk mendukung masyarakat memiliki kemampuan membaca serta meningkatkan keinginan masyarakat untuk membaca.
Dalam mengembangkan literasi digital terdapat elemen esensial menurut Douglas A.J. Belshaw dalam tesisnya What is ‘Digital Literacy‘? (2011) mengatakan bahwa ada delapan elemen esensial untuk mengembangkan literasi digital, yaitu sebagai berikut:
- Kultural, yaitu pemahaman ragam konteks pengguna dunia digital;
- Kognitif, yaitu daya pikir dalam menilai konten;
- Konstruktif, yaitu reka cipta sesuatu yang ahli dan aktual;
- Komunikatif, yaitu memahami kinerja jejaring dan komunikasi di dunia digital;
- Kepercayaan diri yang bertanggung jawab;
- Kreatif, melakukan hal baru dengan cara baru;
- Kritis dalam menyikapi konten; dan
- Bertanggung jawab secara sosial.
Berbagai upaya dilakukan pemerintah dalam upaya pengembangan belajar online salah satunya melalui kegiatan literasi digital. Diharapkan melalui literasi digitial ini seluruh komponen pendidikan dapat bersama-sama dalam melaksanakan pembelajaran daring meliputi kemampuan dan pemahaman meliputi 8 elemen di atas. Selain itu perlu adanya penyesuaian pelaksanaan pembelajaran jarak jauh sesuai dengan kondisi regional , Membentuk gugus kerja di daerah untuk memberikan panduan , Mengembangkan kerangka kerja pengawasan dan strategi untuk penggunaan BOS , Memberikan otonomi lebih luas kepada kepala sekolah , Menjaga kemitraan pemerintah dan swasta di sektor pendidikan
Kemendikbud mendukung kegiatan pembelajaran daring ini dengan memberikan fasilitas kuota belajar untuk seluruh peserta didik dan guru di seluruh Indonesia, Kemendikbud Gandeng Swasta Siapkan Sistem Belajar Daring seperti Rumah belajar,Google G Suite, Kelas Pintar, Microsoft Office 365, Quipper , Ruang Guru , Sekolahmu dan Zenius. Selain penyediaan flatform pembelajaran daring juga melakukan Penyederhanaan Kurikulum Darurat Covid, Melengkapi guru dengan keterampilan untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh, kebijakan dengan membuka gratis layanan aplikasi daring bekerjasama dengan provider internet dan aplikasi untuk membantu proses pembelajaran daring dan tentunya mempersiapkan kurikulum dan silabus permbelajaran berbasis daring.
Satuan lembaga pendidikan membuat skema dengan menyusun manajemen yang baik dalam mengatur sistem pembelajaran daring. Hal ini dilakukan dengan membuat jadwal yang sistematis, terstruktur dan simpel untuk memudahkan komunikasi orangtua dengan sekolah. Pertama dan terpenting adalah jaringan internet yang stabil, kemudian gawai atau komputer yang mumpuni,aplikasi dengan platform yang user friendly, san sosialisasi daring yang bersifat efisien, efektif, kontinyu, dan integratif kepada seluruh stekholder pendidikan. bimbingan teknik (bimtek) online proses pelaksanaan daring dan melakukan sosialisasi kepada orangtua dan siswa melalui media cetak dan media sosial tentang tata cara pelaksanaan pembelajaran daring, kaitannya dengan peran dan tugasnya. Guru dan tenaga kependidikan mampu membuat model dan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakter siswa di sekolahnya. Guru dapat membagi kelas menjadi kelompok dan memberikan tugas yang bisa dikerjakan bersama. Ini untuk memastikan waktu belajar efektif. menyisihkan waktu khusus untuk siswa yang tertinggal ketika mengajar daring. Sebelum melanjutkan pelajaran, sebaiknya guru memastikan semua siswa mengerti materi yang dibahas. menggunakan teknologi sesuai dengan perkembangan zaman Penggunaan beberapa aplikasi pada pembelajaran daring sangat membantu guru dalam proses pembelajaran ini.
Guru harus terbiasa mengajar dengan memanfaatkan media daring kompleks yang harus dikemas dengan efektif, mudah diakses, dan dipahami oleh siswa. Keberhasilan guru dalam melakukan pembelajaran daring pada situasi pandemi Covid-19 ini adalah kemampuan guru dalam kemampuan mengembangkan literasi digital melalui berinovasi merancang, dan meramu materi, metode pembelajaran, dan aplikasi apa yang sesuai dengan materi dan metode. Kreatifitas merupakan kunci sukses dari seorang guru untuk dapat memotivasi siswanya tetap semangat dalam belajar secara daring (online) dan tidak menjadi beban psikis.
Peran Orangtua di masa pandemic ini sangatlah penting karena interaksi peserta didik dalam pembelajaran lebih banyak dilakukan dengan orangtua. Banyak orangtua yang berkeluh kelas di masa pandemic ini karena memiliki peran baru untuk mengajarkan mata pelajaran kepada anak-anaknya, padahal perlu di pahami bahwasanya hakikat pendidikan yang utama berasal dari keluarga dan tentu orangtua memiliki kewajiban sebagai pendidik utama terhadap anak. Banyak sekarang ini yang menyerahkan sepenuhnya pendidikan anak kepada sekolah, sehingga peran orangtua sebagai pendidik utama menjadi bias dan sekolah mejadi satu-satunya penentu pendidikan anak. Tidak sedikit sekolah dipersalahkan atas perkembangan peserta didik. Seyogyanya sekolah adalah lembaga pendidikan yang membantu proses pengembangan kemampuan pada peserta didik. Artinya sekolahpun sebagai lembaga pendidik tidak bisa berdiri sendiri dalam mengembangkan kemampuan anak perlu adanya dukungan dari orangtua dalam mengembangkan kemampuan tersebut. Dalam pembelajaran daring inii orangtua memiliki peran sebagai Pendidik (educator), Pendorong (motivator) , Fasilitator dan Pembimbing. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan mendampingi, menjalin komunikasi, memberikan kesempatan, Mengawasi Mendorong dan memberikan motivasi dan Mengarahkan.
Di sisi lain keberhasilan pembelajaran daring ini tentunya bersumber dari Peserta Didik itu sendiri. Diperlukan adanya Motivasi Diri dan Mengatur Waktu Mengerjakan tugas dan hobby , Mengelola stress dan menyalurkan ke hal-hal positive Sharing dan bertanya Mempersiapkan peralatan dan tempat yang nyaman untuk belajar Menyimak materi dengan baik dan membuat catatan . Membuat reminder untuk jadwal / deadline tugas
Untuk mencapai kesuksesan di tengah pandemic covid 19 ini dapat disimpulkan bahwa seluruh komponen memiliki peranannya masing-masing. Perlu adanya kerjasama dan kesinambungan antara semua komponen dan salah satu pendukung yang harus di tingkatkan adalah melalui literasi digital ini, dengan literasi digital diharapkan system pembelajaran daring ini dapat berjalan dengan optimal. Tidak dipungkiri bahwa kita memasuki era transformasi digital termasuk di bidang pendidikan, tidak hanya mensukseskan program pembelajaran daring di masa pandemic namun juga mampu menjadi masyarakat akademik yang memiliki kemampuan literasi digital dalam menyongsong masyarakat digital di masa mendatang. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk memberikan motivasi bahwa pandemic ini memberikan kesempatan yang lebih baik bagi semua pihak dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Profil Penulis
Nama : Ruri Susanti M.Pd Gr
Alamat : Jalan Ciwaruga No 53 Rt 02 Rw 07 Kec. Parongpong Kabupaten Bandung Barat
Tempat/tanggal lahir : Bandung, 02 Januari 1988
Unit kerja : SMP IT Nurul Imam
Pekerjaan : Kepala Sekolah
Alamat email : rurisusanti2@gmail.com