BANDUNG BARAT-(NEWSROOM). Sebanyak 80 guru Bahasa Indonesia jenjang SMP se-Kab. Bandung Barat mengikuti Sosialisasi Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) yang diselenggarakan Balai Bahasa Jawa Barat. Kegiatan yang merupakan bentuk kerja sama dan tindak lanjut program pembinaan Balai Bahasa Jabar dengan Dinas Pendidikan Kab. Bandung Barat (Disdik KBB) tersebut dilangsungkan di Hotel Radiant, Lembang, Bandung Barat, Rabu (27/11/19).
Kepala Bidang Pendidikan SMP Disdik KBB, Dadang A. Sapardan, dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan di atas, mengapresiasi penyelenggaraan UKBI. Menurutnya, hal ini sangat bermanfaat bagi guru untuk mengukur kemampuan berbahasa Indonesia.
“Kami ucapkan terima kasih kepada panitia Balai Bahasa Jabar atas perannya dalam pembinaan dan pengembangan profesionalisme Guru Bahasa Indonesia. Dalam perannya sebagai ‘Pendekar Bahasa’, sejatinya guru Bahasa Indonesia harus terus meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia. Kenyataan di lapangan masih banyak terjadi kesalahan berbahasa Indonesia, baik dalam penggunaan bahasa tulis, seperti soal-soal penilaian, maupun kesalahan dalam berbahasa lisan. Sosialisasi UKBI adalah hal yang sangat tepat dan sangat bermanfaat, untuk mengukur sejauh mana kemahiran dan kemampuan berbahasa Indonesia yang dimiliki. Sebagai ‘Pendekar’, siap menjaga, melestarikan, dan tentunya terus mengembangkan kemampuan berbahasa Indonesia tersebut,” ungkap Dadang.
Lebih jauh disampaikan bahwa dikarenakan masih banyak kesalahan berbahasa Indonesia bukan oleh guru Bahasa Indonesia saja, maka ke depan diharapkan UKBI dilaksanakan untuk mata pelajaran lain. Sehingga kemampuan guru berbahasa Indonesia dapat menunjang berbagai kemampuan atau kecakapan yang menjadi salah satu tuntutan Abad 21 yang merupakan Era Digital.
Seperti diketahui, guru di Era Digital harus mampu menjadi pelopor literasi, baik literasi baca- tulis, numerasi, sain, budaya dan kewarganegaraan, finansial maupun digital. Terlebih kemampuan literasi dasar (baca-tulis) akan menjadi pondasi dalam belajar dan dunia kerja. Misalnya saja kemampuan membuat proposal atau surat dan sebagainya menjadi dasar dipercaya menduduki jabatan tertentu di dalam pekerjaan.
Sementara itu Asep Juanda, ketua pantia, memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Disdik KBB yang telah memberi peluang terlaksananya kegiatan, dan dapat menghadirkan 80 guru walaupun dalam keadaan agenda kerja yang sangat padat,
Di pihak lain, Asep Rakhmat sebagai perwakilan dari Balai Bahasa Jabar dalam sambutan dan presentasinya, mengungkapkan bahwa Balai Bahasa memiliki peran dan tugas untuk melestarikan, melaksanakan, dan mengembangkan bahasa. UKBI menjadi penyintas untuk terus mengembangkan kemampuan berbahasa Indonesia. Dalam pelaksanaannya, tes dilakukan melalui lima seksi, yakni sesi Mendengarkan, Merespons Kaidah, Membaca, Menulis, dan Berbicara.
Di kegiatan tersebut, dikarenakan hanya berupa latihan, peserta melaksanakan tes UKBI baru dalam hal mengisi soal sampai seksi tiga, yakni seksi menjawab soal dari hasil membaca wacana. Namun terlihat peserta antusias mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir. Antusiasme dan kesseriusan ini menjadi indikator bahwa guru Bahasa Indonesia KBB ingin terus belajar dan mengasah diri untuk terus menjadi ‘Pendekar’ Bahasa Indonesia.***
Reportase: N. Mimin Rukmini (Guru Bahasa Indonesia SMPN I Cililin)
Editor: Adhyatnika GU