
NGAMPRAH-(NEWSROOM). Dinas Pendidikan Kab. Bandung Barat bersama Tim Pengembang Kurikulum menyusun rencana sejumlah pelatihan dan pemberdayaan Musyawarah Guru Mata pelajaran (MGMP). Salah satu upayanya adalah dengan mendorong MGMP untuk mengaktifkan kembali Lesson Study (LS), Selasa (14/01/20).
Kegiatan yang berlangsung di Kantor Dinas Pendidikan KBB di atas berhasil menyusun rundown berbagai workshop yang bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme guru. dalam hal ini Disdik KBB akan mengerahkan pengurus MGMP dari seluruh mata pelajaran untuk menemukan cara terbaik, agar proses dan hasil pembelajaran dapat berimbas positif pada karakter, pengetahuan, dan keterampilan siswa.
Kepala Bidang Pendidikan SMP, Dadang Ahmad Sapardan, mengungkapkan bahwa LS merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar yang dilaksanakan secara kolaboratif dan berkesinambungan.
“Guru-guru KBB akan antusias menerima berbagai pengetahuan dan keterampilan yang disajikan. Apalagi pelatihan ini sangat berhubungan dengan pengguliran berbagai kebijakan Mendikbud baru, Nadiem Makarim. Disdik KBB mendorong TPK untuk mengaktifkan kembali lesson study. Kita tahu bahwa LS merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar yang dilaksanakan secara kolaboratif dan terus menerus. In sya Allah, pelatihan akan segera dilaksanakan,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua TPK KBB, Wiwi Marwiyah menyambut baik rencana berbagai pelatihan yang akan digelar. Tim TPK merupakan kumpulan para ketua MGMP mata pelajaran se-KBB yang akan menjadi motor penggerak untuk mengembangkan dan mendorong kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan kurikulum. MGMP menjadi basis kegiatan LS yang melalui tahapan siklus mulai dari perencanaan (Plan) dengan menyusun RPP yang berpusat pada siswa, pelaksanaan (Do) kegiatan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan guru model yang disepakati, Repleksi (Check) dan Tindak Lanjut (Act).
“Kami siap membantu dan mendukung berbagai ajang kegiatan pelatihan yang akan meningkatkan kualitas profesionalisme guru. Kami berharap, guru-guru KBB tidak berkutat pada kebiasaan lama yang belum dapat membuat para siswa belajar efisien, efektif. Dan mencapai kompetensi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Tujuan utama dari LS diantaranya yaitu akan mendapatkan pemahaman yang lebih baikbagaimana guru menagajar dan siswa belajar. Secara kolaboratif guru membangun pengetahuan bersama dari berbagai temuan,” pungkas Wiwi.***
Berita: Oleh: Dian Diana, M.Pd.
Editor: Adhyatnika GU
Sae