Oleh: Dra. N. Mimin Rukmini, M.Pd
(Kepala SMPN 3 Cililin)
Tantangan Membaca Bandung Barat (TMBB) yang merupakan bagian dari Gerakan Literasi Sekolah (GLS) (Membaca dan Berkarya (Mekar) Kab. Bandung Barat (KBB) adalah ikon kegiatan inovatif Dinas Pendidikan (Disdik) KBB. Kegiatan tantangan literasi yang dikomando dan ditantang secara langsung oleh pimpinan Disdik KBBt. Programini sudah berlangsung selama lima tahun secara berturut-turut, dan sekarang di tahun 2024 telah memasuki tahun keenam tantangan.
Tak ada kegiatan tanpa tantangan dan hambatan, tak ada kegiatan tanpa perjuangan dan pengorbanan. TMBB dengan berbagai tantangan dan rintangan yang luar biasa masih tetap eksis, masiv, juga berkelanjutan. Eksis karena selalu ada dan berproses. Masiv, TMBB menyeluruh bergerak bersama secara serempak dan kompak. TMBB menjangkau hampir di semua sekolah khususnya SMP baik sekolah negeri maupun swasta. Pelan namun pasti literasi Bandung Barat terus meninggi.
Strategi GLS mulai dari pembiasaan, pengembangan, sampai dengan pembelajaran terlaksana sudah. Pembiasaan literasi sebagai upaya penumbuhan budi pekerti lima belas menit sebelum pembelajaran dimulai sudah berurat dan berakar di sekolah. Demikian pun pembiasaan menaklukan tantangan membaca dan menulis bulanan oleh peserta TMBB dipastikan sudah menjadi budaya sekolah. Tidak hanya peserta TMBB, tetapi semua siswa pun diwajibkan untuk menaklukkan tantangan membaca dan menulis melalui tantangan kepala atau pimpinan di masing- masing Satuan Pendidikan.
Beberapa waktu lalu diperoleh hasil PISA tahun 2022 yang membuat kita sedikit lega dan bahagia. Hal itu dapat penulis kemukakan sebagai berikut.
Hasil PISA 2022 untuk Indonesia:
1. Tergolong tangguh saat pandemi.
2. Peringkat naik 5-6 tingkat. Literasi Membaca naik 5 peringkat. Literasi Numerasi naik 5 posisi. Literasi sains naik 6 posisi.
3. Rasa memiliki di sekolah tergolong tinggi dan mudah berteman di sekolah dibandingkan negara maju
4. Hanya 4% yang tidak merasa nyaman di sekolah
5. Selama pandemi guru sangat membantu anak dalam pembelajaran
6. Keterlibatan ortu terus meningkat dalam pembelajaran di sekolah
7. Merdeka Belajar di kelas perlu terus dikembangkan untuk kemandirian belajar siswa
8. Sebagian besar siswa percaya diri menggunakan teknologi dalam pembelajaran
Apa saja yang harus dilakukan ke depannya? Guru harus terus kreatif merancang pembelajaran yang inovatif di dalam kelas. Penting menjadikan siswa sebagai pemimpin di masa mendatang. (sumber panduan hasil visa 2022)
Berdasarkan paparan di atas, penumbuhan kegiatan literasi dan numerasi yang melibatkan semua unsur, pemerintah, satuan sendidikan, dan masyarakat perlu terus digalakan secara konsisten dan sistematis. Dasar dan penunjang, serta pendukung kegiatan literasi dan numerasi sejatinya terus dipantau dan dibenahi sehingga lambat laun berdampak pada sikap, proses, dan hasil pembelajaran.
Kita menyadari bahwa hasil rapor mutu pendidikan masih perlu terus digali dan dibenahi. Melalui kegiatan GLS khususnya TMBB inilah dipastikan menjadi salah satu alternatif pemecahan masalah literasi dan numerasi siswa di atas. TMBB pada kegiatan lima tahun lalu sedikit berbeda dengan yang akan dan sedang berlangsung di tahun 2024 sekarang. TMBB Tahun 2024 berangkat dari dan berdasarkan pada rapor mutu pendidikan dan keberadaan posisi guru Bandung Barat pada Platform Merdeka Belajar (PMM).
TMBB lima tahun sebelumnya dianggap sebagai tahun-tahun pembiasaan dan pengembangan. Satuan pendidikan dianggap sudah membudayakan dan menjadikan membaca dan menulis (kegiatan literasi) telah menjadi karakter, tetapi terus dikuatkan dan ditingkatkan sehingga satuan pendidikan menjadi lingkungan yang benar-benar ramah literasi dan lingkungan fisik kaya literasi.
TMBB 2024 memasuki tahun keenam. Sebagaimana paparan di atas, telah menjangkau dan melibatkan hampir seluruh SMP di Bandung Barat. Kami tim fasilitator literasi tidak mudah mengomando seluruh sekolah yang ada di KBB. Setidanya di tingkat KBB telah dibentuk tim fasilitator GLS Mekar yang terdiri atas 9 orang. Tim fasilitator membawahi lima Subrayon. Selanjutnya di tingkat Subrayon (SR) dibentuk koordinator sebagai wakil dari beberapa sekolah. Dari koordinator SR inilah melaporkan ke tingkat KBB yang sebelumnya mereka menerima laporan kegiatan dari koordinator sekolah.
Keunikan TMBB tahun sekarang (TMBB VI). Pesertanya hanya melibatkan siswa kelas tujuh. Dengan harapan siswa kelas 7 dibiasakan membaca melalui tantangan membaca buku untuk siap-siap mengikuti ANBK tahun 2024, sekitar September mendatang. Sehingga pembiasaan literasi yang dimulai sejak kelas awal di Fase D, bisa terkondisikan. Tidak hanya itu, diharapkan pula kondisi nilai literasi dalam rapor pendidikan yang masih merah atau kuning, melalui TMBB ini dapat ditingkatkan menjadi hijau.
Selanjutnya tantangan bagi guru peserta pembimbing TMBB tidak hanya fokus pada membimbing siswa untuk menyelesaikan tantangan mereka, guru pun memiliki tantangan membaca buku, meriview, menulis, menulis modul ajar, dan menyelesaikan minimal dua aksi nyata tentang literasi dan numerasi di PMM.
TMBB Tahun 2024. Demikian pun tantangan sekolah. Sekolah dapat memilih tantangan level 1 lierasi dedikasi, level 2 inspirasi, dan level 3 inovasi. Dengan perbedaan tantangan siswa dan sekolah berupa banyaknya readhaton, pohon geulis, dan mading, serta best praktis kegiatan literasi di level 3.
TMBB dan Kinerja Guru
Perubahan arah tantangan dari hanya sekadar lomba tantangan literasi ke arah tantangan berdasarkan hasil rapor pendidikan dan Pelatihan Mandiri di PMM menjadi tantangan tersendiri khususnya bagi guru. Ditambah lagi dengan nengarahkan dan membimbing siswa dari yang semula hanya lima orang siswa menjadi setengah kelas sekitar 15 orang untuk membaca, meriview dan menulis, menjadi tantangan luar biasa.
Karena tantangan mengarahkan siswa lebih banyak, di samping tantangan guru lainnya, boleh jadi sekolah dari tahun sebelumnya mengambil tantangan level 3 berubah menjadi level 1, atau sebaliknya dari level 1 berubah menjadi level 3. Semua bergantung kepada kesadaran dan pertimbangan sekolah dan guru dalam menyikapi tantangan. Tantangan yang sebenarnya lebih menguntungkan guru dalam peningkatan kinerja dan efektivitas pembelajaran siswa.
Simpulan
Kegiatan literasi adalah kegiatan tambahan kinerja dalam pembelajaran. Penanaman, pembiasaan, pengembangan, dan pembelajaran lierasi mutlak dilakukan. Dengan segala risiko dan tantangan yang ada. Rapor pendidikan dan PMM menjadi pijakan berliterasi negeri. Semoga! ***