Oleh: Hilman Latief
(Guru IPS SMPN 4 Padalarang)
Pembelajaran dengan video conference dapat dijadikan solusi alternatif dalam pembelajaran jarak jauh. Selain berbiaya murah, menghemat waktu, dan yang lebih utama adalah membuat kegiatan belajar mengajar menjadi lebih aktif, menarik, menyenangkan dan bermakna.
Latar Belakang
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau daring yang dilaksanakan sejak Maret 2020 menimbulkan dampak yang cukup besar dalam proses belajar mengajar di sekolah. Guru dituntut untuk menguasai teknologi informasi dan kreativitas dalam mempersiapkan dan melaksanakan proses belajar mengajar.
Selama ini, pembelajaran jarak jauh dilakukan guru lewat media online seperti Whatsapp, Google Classroom, Google Form dan jenis LMS lainnya Tidak sedikit mereka dalam melaksanakan tugas mengajarnya hanya memberikan materi dan tugas secara daring tanpa mencoba melakukan pertemuan online (video conference) dengan siswa.
Hal di atas, qmenyebabkan siswa merasa terbebani dengan tugas yang cukup banyak dari setiap mata pelajaran. Terlebih tanpa adanya bimbingan secara langsung (tatap muka). Keaktifan mereka dalam mengerjakan tugas-tugas tersebut semakin lama semakin menurun. Sehingga prosentase pengerjaan tugas pun semakin rendah yaitu hanya 40% saja.
Berdasarkan hal tersebut, penulis mencoba untuk memanfaatkan video conference dalam proses belajar mengajar guna meningkatkan keaktifan siswa sekaligus mengobati kerinduan mereka untuk bisa belajar secara langsung.
Seperti diketahui, video conference adalah seperangkat teknologi telekomunikasi interaktif yang memungkinkan dua pihak atau lebih di lokasi berbeda dapat berinteraksi melalui pengiriman dua arah audio dan video secara bersamaan.
Teknologi inti yang digunakan dalam video conference adalah sistem kompresi digital audio dan video stream secara nyata. Sehingga hal ini dapat meningkatkan produktivitas karena kemampuan VTC untuk berbagi dokumen, ide atau gambar dengan mudah. Selai itu, teknologi ini cukup hemat dalam biaya dan waktu.
Langkah Penyelesaian
Atas hal di atas, penulis mencoba melakukan active learning dengan pembelajaran tatap muka secara online menggunakan video conference. Kegiatan tersebut dilakukan dalam tiga tahapan.
Pada tahap pertama, mempersiapkan link video conference memanfaatkan google meet, bahan ajar berupa video materi dengan durasi 5 menit, materi ajar dalam bentuk powerpoint, lembar kerja siswa dalam bentuk pdf dan bahan evaluasi belajar dalam bentuk quizziz.
Selanjutnya di tahap kedua, pelaksanaan meeting yang sehari sebelumnya penulis bagikan linknya melalui whatsapp grup, dengan durasi waktu pembelajaran tatap muka selama 40 menit. Kemudian, ditahap ketiga proses evaluasi dengan memanfaatkan aplikasi quizziz untuk menilai hasil pembelajaran.
Hasil
Pembelajaran tatap muka secara online cukup menarik perhatian siswa. Mereka memberikan respons yang baik, dan antusias saat melakukan meeting. Kehadirannya pun mencapai 94%, yaitu 30 dari 32 siswa. Selain itu, proses pembelajaran menjadi lebih hidup dengan adanya diskusi secara langsung layaknya pembelajaran luring di kelas.
Sementara itu, pemahaman mereka terhadap materi yang diajarkan cukup tinggi. Hal ini terlihat dari hasil pengerjaan quizziz dengan nilai yang didapat sebanyak 93% siswa meraih nilai di atas KKM. Sesuatu yang menarik dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka sebelumnya.
Tentu semuanya bukan tanpa kendala. paket data dan jaringan sinyal yang sering bermasalah. Namun hambatan itu dapat teratasi dengan komunikasi yang baik.
Simpulan
Pembelajaran dengan menggunakan video conference ternyata dapat memantik semangat siswa untuk belajar. Mereka mengikuti pembelajaran dengan antusias.
Pembelajaran dengan video conference dapat dijadikan solusi alternatif dalam pembelajaran jarak jauh. Selain berbiaya murah, menghemat waktu, dan yang lebih utama adalah membuat kegiatan belajar mengajar menjadi lebih aktif, menarik, menyenangkan dan bermakna.***
Catatan: Tulisan lebih lengkap dapat disimak di Buku Kumpulan Best Practice yang segera akan terbit.
Profil Penulis
Hilman Latief, lahir 2 Mei 1972 di Bandung. Tinggal di Banjaran, Kabupaten Bandung. Guru IPS di SMPN 4 Padalarang. Alumni Pendidikan Georafi UPI Bandung 2008. Ketua FKG IPS KBB sejak 2017 sampai dengan sekarang.
Email : hilmanlatief25@guru.smp.belajar.id
Ig : @hilman_bohiel
Fb : Hilman Latief
Editor: Adhyatnika Geusan Ulun