BIMTEK SOSIALISASI PPK TERINTEGRASI SPAB DISDIK KABUPATEN BANDUNG BARAT

Reportase: N. Mimin Rukmini

BANDUNG-(NEWSROOM) Pendidikan sebagai pondasi peradaban suatu bangsa dipastikan bukan hanya bertumpu pada hard skill semata, melainkan pula perlu bertumpu pada soft skillnya, bahkan salah satu dari keduanya berbobot lebih besar, yakni kemampuan pengelolaan softskill. Pendidikan Karakter  merupakan salah satu soft skill yang saat ini menjadi sorotan, kajian, dan perlu segera diimplementasikan, demi terwujudnya tujuan pendidikan nasional. Hal ini diungkapkan Budhi Slamet sebagai perwakilan Disdik KBB dalam sambutannya pada pembukaan acara Sosialisasi Pendidikan Karakter Dinas Pendidikan Bandung Barat di Hotel Endah Parahyangan, Kamis (21/3/2019).

Bimtek Sosialisasi Penguatan Pendidikan Karakter ini dihadiri oleh 80 peserta, dari 100 peserta yang diharapkan datang pada acara tersebut. Melalui Pemandu Euis Lesmini Juanda Kepala SMPN 5 Gununghalu, acara dibuka secara resmi oleh Kepala SMPN 3 Parongpong Hj. Efni Iriani sebagai salah satu TIM Fasda PPK dari 8 Fasda  KBB. Efni mengungkapkan bahwa melalui Bimtek PPK yang merupakan kelanjutan Sosialisasi PPK di SMPN 2 Padalarang beberapa waktu lalu, diharapkan peserta dapat dan siap mendesimenasikan PPK di sekolahnya masing-masing.  Dikemukakan pula bahwa PPK terintegrasi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) sebagai bahan kajian dalam Bimtek, merupakan tambahan dari tiga jenis PPK sebelumnya yang meliputi PPK berbasis kelas, PPK berbasis budaya sekolah, dan PPK berbasis masyarakat.

“Melalui Bimtek Pengintegrasian materi SPAB pada materi PPK berbasis kelas, PPK berbasis budaya, dan PPK berbasis masyarakat diharapkan guru sebagai peserta kegiatan ini bisa menyampaikan kembali dan mengimplementasikan PPK di masing-masing sekolah tempatnya bertugas,” Ungkap Efni, saat membuka acara.

“Dengan demikian, Bimtek PPK terintegrasi SPAB bukan hanya teori belaka, melainkan direalisasikan dalam kehidupan secara nyata. Baik oleh warga sekolah, pemerintah, maupun masyarakat.” Tandas Efni.

Materi pertama tentang PPK Berbasis Kelas Terintegrasi SPAB, disampaikan oleh Euis Lesmini. Euis memaparkan bahwa untuk PPK berbasis kelas terintegrasi SPAB ini  terlebih dahulu kita harus menganalisis materi mana yang mengandung sasaran SPAB.atau materi mana yang sudah dan belum tersentuh SPAB.  Nilai utama karakter religiusitas, nasionalisme, kemandirian, gotong royong, dan integritas tetap menjadi dasar pengintegrasian SPAB dalam PPK. Peserta kegiatan terlihat antusias mengikuti sesi materi baik pada saat paparan materi, diskusi, maupun pada saat presentasi  kelompok.

Pada  materi kedua,  PPK Berbasis Budaya Sekolah Terintegrasi SPAB disampaikan oleh  Efni Iriani. Dalam paparannya, Efni mengemukakan bahwa PPK Budaya Sekolah Terintegrasi SPAB memiliki kajian yang luas dan sebetulnya sudah kita laksanakan. Lima nilai utama karakter harus menjadi pondasi yang kuat dalam pelaksanaan PPK ini. Supaya selalu diingat,  diharapkan setiap sekolah membuat pohon karakter budaya sekolah, menyebarluaskan tepuk PPK dan salam PPK. Tidak hanya pohon budaya, tepuk PPK, dan salam PPKnya saja, tetapi implementasi PPK budaya sekolahnya yang lebih utama dilaksanakan sehingga akan tercipta  harmonisasi olah raga, olah pikir, olah hati, dan olah  rasa di lingkungan sekolah.

Di sesi lain, materi PPK Berbasis Masyarakat disampaikan oleh Toni Kusmana, salah seorang pemateri dari yayasan Fila Merah Bandung. Toni menjelaskan bahwa sejak 1935 sesungguhnya Ki Hajar Dewantara telah mencanangkan Trisentra pendidikan, yakni sekolah, keluarga, dan masyarakat. Trisentra ini memberikan pesan bahwa keberhasilan pendidikan dapat tercapai apabila terjalin kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat. Begitu pun dalam pelaksanaan PPK, implementasi PPK akan berhasil manakala terjalin kolaborasi dan sinergitas berbagai unsur terkait. Walaupun materi Bimtek saat itu diberikan malam hari, tetapi diisi permainan seru yang mengundang gelak tawa dan semangat peserta yang mencerminkan kecakapan Abad 21 dalam pembelajaran Bimtek.

Jumat, (22/3/2019) merupakan hari terakhir kegiatan Bimtek. Pemateri pertama disajikan Eti Rohaeti yang memaparkan tentang Penilaian dan Evaluasi dalam PPK. Penilaian dan evaluasi PPK Terintegrasi SPAB dilaksanakan guna mengukur keterlaksanaan kegiatan sehingga bisa dijadikan sebagai umpan balik dan tindak lanjut kegiatan berikutnya.

Materi Bimtek penutup disampaikan oleh Iwan Hermawan selaku Fasda sekaligus Fasnas PPK. Materi Rencana Tindak Lanjut (RTL) dipaparkan beliau, sehubungan semua peserta dan sekolah yang terlibat PPK wajib membuat RTL PPK terintegrasi SPAB untuk masing-masing sekolah. Peserta dengan penuh motivasi membuat RTL. Hasil kerja RTL difoto dan dishare ke dalam grup PPK sebagai tugas tagihan dari Bimtek.

Ucapan terimakasih dan apresiasi yang tinggi disampaikan Dadang A. Sapardan plt. Kabid SMP Disdik KBB, saat menutup kegiatan Bimtek kepada Fasda PPK yang dengan penuh tanggung jawab telah mendesimenasikan pendidikan karakter di Bandung Barat. Apresiasi yang tinggi juga Dadang sampaikan kepada para peserta, yang dengan kelapangan dada mengikuti sesi Bimtek dari awal hingga akhir kegiatan. Dadang menilai PPK Bandung Barat sudah bagus, hal ini dikuatkan dengan kehadiran Iwan Setiawan selaku Fasnas PPK demikian pula tentang penguatan Kompetensi Abad 21 dengan mendesimenasikan dan melakukan pembelajaran melalui pendekatan STEM dan penilaian AKSI.