Oleh: Dr. H. Rustiyana, ST., MT., M.Pd., M.A.P
(Sekretaris Dinas Pendidikan Kab. Bandung Barat)
Dengan sejumlah materi yang dipelajari selama mengikuti pendidikan Calon Guru Penggerak, para CGP diharapkan menjadi katalisator perubahan pendidikan di daerahnya.
Hal di atas disampaikan penulis ketika memberikan sambutan kepada para Calon Guru Penggerak (CGP) angkatan 10 Kab. Bandung Barat baru-baru ini.
Sambutan yang berfokus pada memberikan motivasi mengingatkan kita semua bahwa, Pendidikan Guru Penggerak adalah program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Program ini meliputi pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan Pendampingan selama 6 (enam) bulan bagi CGP. Selama program, guru tetap menjalankan tugas mengajarnya sebagai guru.
Selain itu, diingatkan juga para Guru Penggerak merupakan guru terpilih dari seluruh penjuru Indonesia yang telah lulus dari Program Pendidikan Guru Penggerak. Guru Penggerak diharapkan siap menjadi pemimpin pembelajaran dan berperan sebagai agen pendorong transformasi pendidikan di Indonesia.
Seperti dikerahui, kerangka desain Program Pendidikan Guru Penggerak mengusung topik utama, yaitu mendorong para CGP untuk menjadi Pemimpin Pembelajaran yang menddorong mereka untuk mewujudkan Pembelajaran Berdeferensiasi, Komunitas Praktik, dan Pembelajaran Sosial dan Emosi.
Sedangkann metode pelatihan meliputi 70 % berupa pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan pendampingan. Kemudian, sebanyak 20 % terdiri dari: Belajar di tempat kerja dan komunitas praktik meliputi pemberian umpan balik dari atasan, rekan, dan siswa, serta belajar dari rekan dan guru lain. Dan, sisanya sebanyak 10 % merupakan pelatihan formal dan asesmen.
Sedangkan untuk prinsip pelatihan menggunakan andragogi, pembelajaran berbasis pengalaman, kolaboratif, dan reflektif.
Penulis juga mengingatkan bahwa materi dan capaian pembelajaran di setiap modul yang akan dipelajari para CGP, seperti untuk Paradigma dan Visi Guru Penggerak meliputi seorang CGPk mampu memahami filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan melakukan refleksi kritis atas hubungan nilai-nilai tersebut dengan konteks pendidikan lokal dan nasional pada saat ini. Kemudian, Calon Guru Penggerak mampu menjalankan strategi sebagai pemimpin pembelajaran yang mengupayakan terwujudnya sekolah sebagai pusat pengembangan karakter dengan budaya positif. Dan, Calon Guru Penggerak mampu mengembangkan dan mengkomunikasikan visi sekolah yang berpihak pada murid kepada para guru dan pemangku kepentingan.
Selanjutnya, untuk Praktik Pemberlajaran yang Berpihak pada Murid, para CGP dapat mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi untuk mengakomodasi kebutuhan belajar siswa yang berbeda. Lalu, CGP mampu mengelola emosi dan mengembangkan keterampilan sosial yang menunjang pembelajaran. KKmudian, CGP mampu melakukan praktik komunikasi yang memberdayakan sebagai keterampilan dasar seorang coach. Dan, CGP mampu menerapkan praktik coaching sebagai pemimpin pembelajaran.
Kemudian, untuk modul Pemimpin Pembelajaran dalam Pengembangan Sekolah, CGP mampu melakukan praktik pengambilan keputusan yang berdasarkan prinsip pemimpin pembelajaran. Selanjutnya, CGP mampu melakukan strategi pengelolaan sumber daya manusia, keuangan, waktu, dan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang berdampak pada murid. Berikutnya, CGP mampu merencanakan, mengorganisasikan, dan mengarahkan program perbaikan dan perubahan sekolah, serta memantaunya agar berjalan sesuai rencana dan mengarah pada tujuan. Dan, CGP mampu mengembangkan kegiatan berkala yang memfasilitasi komunikasi murid, orangtua dan guru serta menyediakan peran bagi orangtua terlibat dalam proses belajar yang berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran.
Untuk diingatkan juga bahwa pada modul terakhir, yakni Selebarasi, Refleksi, Kolaborasi dan Aksi, para CGP diharapkan mendapatkan capaian belajar berupa merefleksikan perannya sebagai GP dan strategi yang telah dijalankan sebagai guru penggerak. Kemudian, CGP berbagi praktik baik dengan rekan sejawat. Dan, CGP membuat rencana tindak lanjut dan kolaborasi dengan rekan sejawat. Serta, CGP membuat rencana tindak lanjut dan berkolaborasi dengan rekan sejawat.
Dengan sejumlah materi yang dipelajari selama mengikuti pendidikan Calon Guru Penggerak, para CGP diharapkan menjadi katalisator perubahan pendidikan di daerahnya. Hal tersebut dapat dicapai dengan cara berikut.
- Menggerakkan komunitas belajar untuk rekan guru di sekolah dan di wilayahnya,
- Menjadi Pengajar Praktik bagi rekan guru lain terkait pengembangan pembelajaran di sekolah,
- Mendorong peningkatan kepemimpinan murid di sekolah,
- Membuka ruang diskusi positif dan ruang kolaborasi antar guru dan pemangku kepentingan di dalam dan luar sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran,
- Menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong well-being ekosistem pendidikan di sekolah.
Akhirnya, mari memajukan pendidikan Indonesia dengan menciptakan pembelajaran yang berpusat pada murid dan menggerakkan ekosistem pendidikan yang lebih baik melalui Program Guru Penggerak! ***