Bandung Barat (Newsroom). Sebanyak 20 SD dan SMP di lingkungan Dinas Pendidikan Kab. Bandung Barat melaksanakan diseminasi Sistem Penjaminan Mutu Internal kepada 92 sekolah di jenjang yang sama. Kegiatan yang dipandu oleh LPMP jawa Barat tersebut diselenggarakan secara virtual, Senin (7/12/20).
Kepala Bidang Pendidikan SMP pada Dinas Pendidikan Kab. Bandung Barat, Dadang A. Sapardan, mengungkapkan bahwa kegiatan di atas merupakan langkah strategis sekolah bina dalam menstimulasi peningkatan kualitas pada sekolah imbas. Menurutnya, pengimbasan tersebut diharapkan menjadi langkah agar kualitas sekolah satu dengan sekolah lainnya tidak mengalami disparitas.
“Kegiatan pengimbasan praktik baik penerapan SPMI merupakan langkah strategis dalam upaya menstimulasi peningkatan kualitas pada sekolah imbas. Pengimbasan diharapkan menjadi langkah agar kualitas sekolah satu dengan sekolah lainnya tidak mengalami disparitas,” ungkapnya saat dihubungi Newsroom (7/12).
Lebih jauh disampaikan, hal di atas dikarenakan bahwa dalam implementasi kebijakan pendidikan, terdapat dua dimensi arah yang menjadi core dari setiap pengelolanya, yaitu kualitas dan aksesbilitas. Menurutnya, SPMI merupakan kebijakan yang mengarah pada capaian kualitas pengelolaan satuan pendidikan.
Seperti diketahui Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Barat menggulirkan program SPMI kepada ratusan sekolah SD, SMP, dan SMA baik negeri maupun swasta di Jawa Barat sejak Juli 2020. Kegiatan yang bertujuan untuk mendorong sekolah agar memenuhi delapan standar nasional pendidikan tersebut, dilaksanakan di tengah-tengah pandemi Covid-19. Oleh karena itu, LPMP, sebagai lembaga penjamin mutu, melaksanakan diseminasi di atas secara virtual.
Di dalam kegiatan diseminasi tersebut para peserta terdiri dari perwakilan TPMPD, Pengawas pembina sekolah bina, Kepala sekolah bina dan perwakilan TPMPS masing-masing satu orang, dan seorang kepala sekolah imbas yg telah diajukan ke LPMP.
Selanjutnya, masing-masing sekolah bina mempresentasikan praktik baik yang merupakan pengalaman mereka dalam
menerapkan siklus SPMI. Dalam hal ini, bisa pada seluruh tahapan, atau bisa juga pada
salah satu tahapan yang dianggap paling
berhasil.
Selain itu, peserta juga memaparkan pengalaman dalammembangun komitmen mutu sekolah, sehingga implementasi SPMI bisa berjalan optimal.
Lebih jauh juga mereka mempresentasikan pengalamannya dalam membentuk dan memberdayakan TPMPS. Sehingga SPMI bisa berjalan dengan baik melalui kinerja TPMPS yang solid. Selebihnya mereka juga menayangkan pengalaman lainnya yang telah mereka lakukan terkait implementasi SPMI.
Sementara itu, Aan Bambang, Kepala SMPN 1 Sindangkerta, dalam statemennya menyatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk tanggung jawab sekolah dalam melaksanakan kepercayaan yang telah diberikan LPMP. Sehingga semua sekolah bina berusaha menampilkan praktik baiknya.
Senada dengan di atas, Dadang Arifin, Kepala SMPN 1 Cipongkor menyampaikn bahwa kegiatan yang digulirkan LPMP di saat pandemi seperti saat ini, membuat pihaknya harus mrmbentuk tim secara cermat. Hal ini agar program yang dicanangkan sekolah sesuai dengan pemenuhan delapan standar nasional pendidikan sesuai dengan arahan LPMP..
Dadang menandaskan bahwa melalui kegiatan
diseminasi di atas. diharapkan sekolah binaan dapat mengimbaskan praktik baik hasil penerapan SPMI pada sekolah di sekitarnya.
“Kegiatan ini menampilkan program yang telah dilakukan sekolah. Namun yang paling penting adalah diharapkan sekolah binaan dapat mengimbaskan praktik baik hasil penerapan SPMI pada sekolah imbasnya, ” tandasnya. ***
Berita: Adhyatnika Geusan Ulun
Foto Eksklusif Newsroom.