Oleh: Dra. N. Mimin Rukmini, M.Pd
(Kepala SMP Negeri 3 Cililin)
Apresiasi tidak harus dipampang lewat banner saja. Apresiasi dapat dilakukan melalui acungan jempol, senyuman, ucapan terima kasih, dan dukungan terhadap setiap langkah kerja siswa, guru, atau tendik. Mengapresiasi secara iklas adalah langkah bijak pemicu prestasi dan motivasi.
Beranjak dari ketika kuliah di Surabaya tahun 2013-2015 lalu, penulis selalu melihat spanduk atau banner prestasi yang dipampang di depan sekolah. Nama sekolahnya sudah tak bisa diingat lagi alias lupa. Yang jelas sekolah itu sekolah swasta berada di sekitar area kampus tempat kuliah penulis dan stasiun Wonokromo sehingga setiap mau pulang ke Bandung selalu saja banner prestasi tersebut terlihat jelas.
Sebenarnya banner prestasi sekolah bukan hanya di sekolah itu, rata-rata sekolah di sana memampangkan prestasi siswanya. Makanya dalam pikir saat itu mengatakan bahwa andai nanti kuliah tuntas dan sudah kembali ke kampung halaman memiliki cita-cita untuk memampangkan siswa yang berprestasi. Dengan memampang siswa berprestasi segala ekspektasi sekolah dapat tercapai.
Seperti yang terjadi saat ini, sungguh bersyukur apa yang penulis cita-citakan tercapai sudah. Beberapa siswa berprestasi, yakni siswa teladan, siswa berprestasi, siswa juara tiga dan harapan satu menulis terbanyak Tingkat KBB, sudah di pampang di sekolah yang penulis pimpin. Bukan hanya Siswa berprestasi, foto Guru dan tendik pun terpampang sudah lengkap dengan namanya. Tempat banner tersebut sengaja dipasang di tempat strategis supaya selalu terlihat oleh semua siswa atau warga sekolah lainnya dan masyarakat umum. Banner tidak boleh dilepas sampai satu tahun ke depan menjelang perpisahan kelas 9 dan kenaikan kelas 7 dan 8 untuk diganti dengan prestasi siswa berikutnya. Pernah satu waktu banner terlepas, penulis dengan tegas menyuruh petugas untuk memasang banner kembali.
Banner siswa berprestasi dan tendik yang dipasang di sekolah memiliki manfaat luar biasa. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk apresiasi yang sejatinya selalu diberikan pada setiap kinerja yang telah dilakukan. Apresiasi lain bisa berupa ucapan terimakasih, acungan jempol, ataupun reward dalam bentuk benda dan lain-lain. Apresiasi merupakan bentuk pengakuan dan penghargaan terhadap kinerja guru, siswa, atau tendik lainnya.
Idris Apandi (2020: 77) mengungkapkan “Sikap berani mengapresiasi prestasi orang lain dan menyikapi pujian dengan sikap rendah hati akan membuat hati lega, mental sehat, prestasi meningkat, dan persahabatan tetap erat”. Artinya, dengan mengapresiasi membuat sehat mental baik untuk yang mengapresiasi maupun bagi yang diapresiasi. Baik untuk guru yang mengapresiasi siswa atau sebaliknya. Atau apresiasi dari pimpinan kepada bawahan, dan rekan kerja. Dengan demikian, sungguh banyak manfaat mengapresiasi khususnya siswa di antaranya sebagai berikut.
Satu, pemasangan banner pretasi siswa menjadi branding sekolah. Ini merupakan identitas lembaga pendidikan yang berupa ciri khas, karakter, keunikan, serta keunggulan lembaga pendidikan. Banner prestasi sekolah menjadi aset peluang dan potensi lingkungan sekolah. Dengan menampilkan keunggulan sekolah menjadikan pula ciri pembeda antara sekolah yang satu dengan sekolah lainnya, serta berdampak positif terhadap kredibilitas sekolah tersebut.
Dua, bener siswa berprestasi adalah ajang pengakuan dan apresiasi baik untuk siswa yang berprestasi itu sendiri, maupun siswa dan warga sekolah lainnya. Langsung atau tidak langsung juga termasuk apresiasi terhadap guru, orang tua, atau masyarakat sekitar.
Tiga, dengan memperlihatkan siswa berprestasi memberikan dampak yang luar biasa terhadap motivasi. Penulis pernah bertanya pada beberapa siswa yang di kelasnya berprestasi dan yang biasa-biasa saja mengenai pemasangan banner. Bagi mereka yang dipampang mengungkapkan dengan riang bahwa dirinya termotivasi untuk lebih berprestasi dalam belajar. Minimal memertahankan prestasi yang sudah diraihnya. Demikian pun siswa yang prestasinya biasa-biasa saja dengan dipampang di banner mereka pun memiliki cita-cita bahwa jika berprestasi ingin sekali fotonya di gelar pada spanduk tersebut.
Keempat, tidak hanya motivasi, apresiasi sederhana melalui banner ini, termasuk banner foto guru, kepala sekolah, dan karyawan, berdampak pula terhadap bergeraknya semua warga sekolah pada peningkatan potensi sekolah yang lebih dinamis.
Pada akhir-akhir ini selain ada guru yang sedang mengikuti (Calon Guru Penggerak (CGP) Anggkatan 9, yakni Hani Asnilawati juga ada salah seorang guru Bahasa Inggris (Zahrorul Aini) berhasil menjadi peringkat keenam pada TOEIC AWARD 2024 Tingkat Kabupaten Bandung Barat. Sungguh sesuatu yang membanggakan bagi semua warga sekolah.
Terakhir, bertolak dari pengakuan dan apresiasi melalui pemasangan banner di atas, disertai pula apresiasi dan pengakuan pada setiap apa pun kegiatan, akhirnya berdampak pula pada semua peningkatan kinerja, prestasi, serta karakter semua warga sekolah. Kondisi sekolah semakin nyaman. Disiplin siswa semakin baik, yang pada akhirnya sasaran visi dan misi sekolah dapat tercapai.
Simpulan
Pengakuan dan apresiasi memberi makna luar biasa. Telah dipaparkan di atas, apresiasi tidak harus dipampang lewat banner saja. Apresiasi dapat dilakukan melalui acungan jempol, senyuman, ucapan terima kasih, dan dukungan terhadap setiap langkah kerja siswa, guru, atau tendik. Mengapresiasi secara iklas adalah langkah bijak pemicu prestasi dan motivasi. Semoga! ***