Berita : Elis Lisnawati
CILILIN–(NEWSROOM) Semangat kerja guru dan staf karyawan SMPN 1 Cililin terlihat di hari pertama kerja, Rabu 02 Januari 2019. 48 orang guru yang terdiri dari 35 PNS dan 13 Guru tidak tetap hampir 90% hadir mengikuti briefing hari pertama setelah libur panjang semester ganjil. 35 PNS nampak hadir mengikuti pengarahan dari bapak kepala sekolah, sedangkan 5 guru tidak tetap tidak bisa hadir dengan alasan mengikuti kegiatan hari pertama di sekolah lain.
“Semoga libur panjang yang telah kita lalui menghadirkan semangat baru di hari pertama kerja ini, hingga kita ke depan bisa melakukan tugas dan kewajiban sebaik-baiknya,” demikian ungkap Juhaendi selaku Kepala Sekolah SMPN 1 Cililin mengawali pengarahannya di pagi itu.
Lebih lanjut beliau mengungkapkan bahwa “Mulai hari ini, semester genap tahun pelajaran 2018-2019 sekolah kita memberlakukan full day school, ini berarti jam kerja Bapak/Ibu sekarang menjadi 5 hari kerja dari hari senin sampai jumat, mulai pukul 07.00 dan berakhir di pukul 15.00, sedangkan hari sabtu digunakan kegiatan ekstrakurikuler,” tambahnya.
Full Day School adalah sekolah sepanjang hari atau proses belajar mengajar yang diberlakukan dari pagi sampai sore hari. Ini berarti sekolah dapat mengatur jadwal pelajaran dengan leluasa, disesuaikan dengan bobot mata pelajaran dan ditambah dengan pendalaman materi. Bersamaan dengan itu kehadiran guru beserta staf karyawan tata usaha pun menggunakan fingerprint yakni aplikasi yang didesain untuk memenuhi kebutuhan data yang cepat dengan menggunakan sidik jari pada mesin yang telah disedikan sekolah, hingga kedatangan dan kepulanganpun dipantau melalui mesin tersebut.
Guru pun menyambut kebijakan yang diberlakukan sekolah sebagai suatu hal yang perlu disikapi dengan bijak. Tak ada yang berat, ketika semua itu berkaitan dengan tugas yang mesti dijalankannya apalagi bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Hingga apapun kebijakan yang diberlakukan sekolah selama tidak bertentangan dengan tugas pokok dan fungsinya bukan menjadi suatu masalah yang perlu diperdebatkan.
“Besar harapan kami, dengan diberlakukannya full day school ini bisa berdampak positif terhadap kualitas pembelajaran di sekolah bukan sebaliknya,“ demikian harapan Asep Ajat Saepulloh selaku PKS kurikulum.
Senada dengan Asep. Mimin Rukmini salah satu guru di SMPN 1 Cililin berpendapat “Kami percaya bahwa kebijakan yang diberlakukan sekolah adalah sesuatu hal yang perlu disikapi dan dijalankan dengan baik selama mendatangkan dampak positif, terutama bagi peserta didik,” ujar Mimin dalam kesempatan itu.
Apapun kebijakan yang ditetapkan pemerintah pasti sesuatu yang diharapkan bisa mendatangkan kebaikan. Demikian pula halnya dalam bidang pendidikan. Berbagai perubahan terjadi dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga apa yang menjadi tujuan dapat tercapai. Rasa optimis yang senantiasa hadir mengiringi setiap kebijakan yang dilakukan. Tak ada yang berat untuk dilaksanakan ketika kita memiliki niat baik menjalankan apa yang menjadi tugas kita dengan ikhlas. Kita percaya bahwa proses tak akan mengingkari hasil. Ketika proses sudah dijalankan maksimal, sungguh-sungguh maka yakin hasil yang didapatpun akan sesuai dengan harapan.
“Kami hanya bisa melaksanakan apa yang telah menjadi kebijakan sekolah dengan harapan dapat mendatangkan kebaikan bagi kita semua,” pungkas seorang guru yang tidak mau disebutkan namanya, menanggapi kebijakan yang diberlakukan di awal semester genap ini.