Endang Wahyu Widiasari, M.Pd
(SMPN 4 Cikalongwetan)
Sebenarnya program Guru Penggerak ingin sekali saya ikuti semenjak program ini diluncurkan tahun 2020, akan tetapi sayang ketika mendaftar saat itu sudah tidak bisa , karena saya sudah terlibat dalam kegiatan lain di Kemendikbudristek, dengan terpaksa akhirnya saya urungkan niat mendaftar menjadi guru penggerak.
Menjadi guru penggerak adalah salah satu pelatihan yang ingin saya ikuti, mengapa karena begitu banyak ilmu yang akan didapatkan dalam mengikuti kegiatan pendidikan guru penggerak, akan tetapi walaupun sudah tidak bisa mendaftar bukannya berarti berhenti belajar, lewat Web ataupun Youtube ketika ada waktu luang pastilah saya ikuti materi-materinya.
Akan tetapi ternyata Allah mewujudkan mimpi saya untuk mengikuti pendidikan guru penggerak, ketika lulus seleksi calon kepala sekolah oleh LP2KS dan harus mengikuti Diklat Calon Kepala Sekolah lewat kegiatan Pendidikan Guru Penggerak selama sembilan bulan. Lama juga sembilan bulan, ada perasaan bercampur aduk, takutnya tidak bisa menyelesaikan pendidikan guru penggerak ini.
Setelah mengikuti kegiatan ini, memang luar biasa sekali, banyak tugas yang harus dikerjakan di tengah tengah pekerjaan lainya baik tugas pokok sebagai guru harus memenuhi 24 jam ke kelas, juga tugas sebagai wakasek bidang kurikulum juga bendahara bos, ditambah juga tugas tambahan lainnya dari Kemendikbudristek. Awal mula mengikuti kegiatan pendidikan guru penggerak agak stres juga, akan tetapi lama kelamaan bisa juga menjalani semuanya, tentunya kuncinya utamanya adalah manajemen waktu, dan pola hidup sehat, karena ketika sehat Insya allah akan lebih mudah menjalaninya.
Apa Itu Guru Penggerak
Menurut referensi yang banyak saya baca di web, Guru penggerak adalah : pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid, serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila. Untuk mengingatkan kembali ada enam poin dari profil pelajar pancasila yang menjadi pondasi penanaman nilai-nilai karakter bagi pelajar Indonesia, yaitu:
- Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, dengan elemen kunci akhlak beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam, akhlak kepada alam.
- Berkebhinekaan global, dengan elemen kunci, mengenal dan menghargai budaya, kemampuan berkomunikasi interkultural dan berinteraksi dengan sesama refleksi dan tanggung jawab terhadap pengamalan kebhinekaan.
- Mandiri dengan dimensi kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi dan regulasi diri.
- Bergotong royong dengan elemen kunci kolaborasi, kepedulian, berbagi.
- Bernalar kritis memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, refleksi pemikiran dan proses berpikir, mengambil keputusan.
- Kreatif. Dengan dimensi menghasilkan gagasan yang orisinal dan menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal.
Walau ketika tulisan ini dibuat, saya baru mengikuti dua modul dari tiga modul yang harus diselesaikan, akan tetapi saya dapat mengambil benang merah apa nilai dan peran guru penggerak, sehingga nantinya guru penggerak diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas, menularkannya kepada rekan sejawat di sekolah, mengembangkan sekolah dan untuk yang lebih besarnya lagi mendesiminasikannya ke lingkup yang lebih luas lagi.
Ada lima nilai yang harus dimiliki oleh Guru Penggerak, yaitu:
- Berpihak pada murid, artinya seorang guru penggerak harus mampu memberikan pembelajaran/pendidikan yang mengutamakan kepentingan perkembangan murid. Apapun yang dilakukan harus berdampak langsung kepada muridnya, murid adalah fokus utama yang harus didahulukan, sangatlah benar jika Bapak pendidikan kita mengatakan pendidikan yang “Menghamba Kepada Murid”, maksudnya adalah memuliakan anak-anak kita, karena di tangannya tersimpan masa depan bangsa. Kita ingin generasi penerus yang akan datang akan lebih baik dari generasi saat ini. Untuk mewujudkan itu, salah satu caranya adalah dengan menciptakan pendidikan yang berkualitas pendidikan penuh dengan kebahagiaan. Untuk itu segala keputusan yang diambil oleh seorang Guru Penggerak harus didasari oleh semangat untuk memberdayakan dirinya serta memanfaatkan aset/kekuatan yang ada. Guru Penggerak y ang memiliki nilai ini, akan selalu berpikir untuk selalu mendahulukan kepentingan muridnya. Karena sebagus apapun kurikulum yang diprogramkan oleh pemerintah guru adalah ujung tombak untuk mensukseskannya, kitalah yang sehari-hari berhubungan langsung dengan anak-anak kita.
- Mandiri artinya: Secara sederhana menggambarkan semangat Guru Penggerak untuk terus belajar sepanjang hayat. Ada pepatah yang mengatakan jika guru berhenti belajar maka jangan lagi menjadi guru, sebab seyogyanya guru harus dinamis, mengikuti perkembangan zaman, jangan sampai tertinggal ilmu pengetahuan dan juga teknologi, banyak jalan untuk menambah ilmu, apalagi di zaman serba digital sekarang ini, belajar bisa dimanapun dan kapanpun, bahkan sambil rebahan sekalipun. Guru Penggerak yang mandiri termotivasi untuk mengembangkan dirinya tanpa harus menunggu adanya pelatihan yang ditugaskan oleh sekolah, dinas, atau pihak lain. adanya kemauan untuk mengembangan dan mengasah bakat dengan belajar dari orang yang sukses ataupun mengikuti pelatihan.
- Reflektif artinya seorang guru penggerak mau melakukan evaluasi diri terhadap apa yang sudah dilakukan, dan mengambil pelajaran untuk melakukan perbaikan-perbaikan. Dengan melakukan refleksi diri diri kita jadi tahu apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan diri. Selain merefleksi ke dalam diri juga memaknai pengalaman yang terjadi di sekitar lingkungannya, baik yang terjadi pada diri sendiri maupun pihak lain secara positif-apresiatif-produktif. Hasil dari refleksi diri ini untuk dijadikan sebagai pembelajaran yang dapat menuntun dirinya, murid, dan sesama dalam menangkap pembelajaran positif, sehingga mampu menjalankan perannya dari waktu ke waktu. Refleksi diri adalah bagian dari proses introspeksi diri yang dilakukan dengan cara melihat kembali dan merenungkan berbagai hal yang telah terjadi di dalam hidup, seperti pengalaman, kebiasaan, dan keputusan. Refleksi diri bisa membantu untuk menjalani hidup yang lebih baik kedepannya.
- Kolaboratif, kolaboratif kata yang indah didengar akan tetapi terkadang sulit untuk diterapkan dalam dunia nyata. Banyak tantangan yang dihadapi ketika kita melakukan kolaborasi dengan orang lain, perbedaan paham, perbedaan kepentingan itu semua menjadi tantangan tersendiri ketika melakukan kolaborasi, nilai inilah yang harus dimiliki oleh guru penggerak, mampu berkolaborasi dengan siapapun baik itu dengan rekan sejawat, pimpinan, orang tua siswa, masyarakat dan juga komunitas yang lebih luas lagi. Guru Penggerak yang menjiwai nilai kolaboratif mampu membangun rasa saling percaya dan saling menghargai, serta mengakui dan mengelola kekuatan serta perbedaan peran tiap pemangku kepentingan di sekolah, sehingga tumbuh semangat saling mengisi, saling melengkapi. Semangat pembelajaran tim. senantiasa mampu membangun hubungan kerja yang positif dengan siapapun, dimanapun dan kapanpun untuk kemajuan pendidikan terutama kemajuan sekolahnya.
- Inovatif artinya seorang guru penggerak mampu memunculkan ide-ide baru dan tepat guna sesuai perkembangan zaman dan sesuai dengan kebutuhan terutama pada dunia pendidikan. Guru Penggerak yang mempunyai nilai inovatif juga pantang menyerah (daya lenting) serta jeli melihat peluang/potensi yang ada di sekitarnya untu mendukung dan meningkatkan kualitas pembelajaran murid.
Peran Guru Penggerak
Peran guru penggerak ada lima, yakni:
- Menjadi pemimpin pembelajaran, Guru Penggerak tentunya berperan besar dalam membuat lingkungan sekolah yang nyaman untuk para muridnya. Jadi seorang Guru Penggerak diharapkan mampu berperan sebagai pemimpin yang berorientasi pada murid, dengan memperhatikan segenap aspek pembelajaran yang mendukung tumbuh-kembang murid. konsep kepemimpinan oleh Ki Hadjar Dewantara dalam filosofinya ialah Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani yang artinya di depan menjadi teladan, di tengah memberi bimbingan, di belakang memberi dorongan. Untuk dapat menjadi pemimpin pembelajaran keteladanan adalah langkah terbaik, dengan keteladanan yang dimulai dari diri sendiri nantinya tidak akan sulit untuk mengajak orang lain.
- Menggerakkan komunitas praktisi, Seorang Guru Penggerak berpartisipasi aktif dalam membuat komunitas belajar untuk para rekan guru baik di sekolah maupun wilayahnya. Dimulai dari kelas-kelas yang kita ajar, menjadikan kelas sebagai sumber belajar setiap hari. Kelas yang menyenangkan dan kondusif untuk kegiatan pembelajaran akan melahirkan inovasi-inovasi dan karya-karya yang lebih bermanfaat, dari lingkup yang kecil kita bisa kembangkan ke lingkup yang lebih besar dengan cara berbagi praktik baik kepada guru guru lain, baik dilingkungan sekolah maupun komunitas yang lebih besar seperti KKG atau MGMP. Menurut hemat penulis salah besar jika ada guru yang aktif di luar sekolah tetapi melupakan tugas pokoknya sebagai pendidik karena tugas pokok kita adalah bersama anak-anak, mengembangkan potensi mereka dengan terus meningkatkan potensi diri kita.
- Mendorong kolaborasi antar guru, Membuka ruang diskusi positif dan kolaborasi antara guru dan pemangku kepentingan di dalam dan di luar sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan kolaborasi akan mempermudah tujuan yang ingin dicapai terwujud.
- Menjadi coach bagi guru lain, Seorang Guru Penggerak diharapkan juga mampu merefleksikan hasil pengalamannya sendiri serta guru lain untuk dijadikan poin peningkatan untuk pembelajaran.
- Mewujudkan kepemimpinan murid. Mendorong peningkatan kemandirian dan kepemimpinan murid di sekolah.
Jika ditelaah rasanya sulit menjadi guru penggerak, akan tetapi janganlah berpikir sulit yang harus dilakukan adalah terus bergerak memperbaiki diri, terus belajar meningkatkan kompetensi diri, semoga bisa menjadi guru penggerak seperti yang diharapkan. Apakah bisa? tentunya apapun bisa kalau kita mau berusaha. Mulailah dari hal yang kecil Insya Allah akan berkembang menjadi besar.
Jika yang belum berkesempatan mengikuti pendidikan guru penggerak, jangan berkecil hati juga, banyak jalan untuk menambah ilmu. Semangat terus melangkah terus bergerak, sesulit apapun rintangan yang dihadapi.
Ayo Ibu dan Bapak daftar menjadi Guru Penggerak, sekarang sudah dibuka untuk angkatan ke 7. Untuk informasi lebih lengkapnya bisa di lihat di link https://www.datadikdasmen.com/2022/03/guru-penggerak-angkatan-7.html