Endang Wahyu Widiasari, M.Pd
(SMPN 4 Cikalong Wetan)
Dari lokakarya ke lokakarya yang di gelar dalam pendidikan calon guru penggerak, semakin menantang dan memotivasi penulis untuk terus mengikutinya. Pada lokakarya ke 3 melibatkan kepala sekolah, pengawas sekolah dari satuan pendidikan masing masing. Di bawah bimbingan pengajar praktik, pada lokakarya ke 3 kami mendapatkan materi berbagi praktik baik yang sudah dilaksanakan di sekolah, visi murid impian setiap pendidik dan berkolaborasi dengan kepala sekolah dan pengawas sekolah dalam menyusun visi dan misi sekolah.
Dari lokakarya yang dilaksanakan tanggal 12 Maret 2022, penulis dapat mengambil suatu kesimpulan, Visi adalah suatu harapan, cita-cita besar atau nilai inti dari suatu lembaga atau organisasi yang ingin dicapai. Oleh karenanya dapat dikatakan visi adalah tujuan yang ingin dicapai suatu organisasi atau lembaga. Suatu lembaga yang tidak memiliki visi dan misi yang jelas, tentulah akan berdampak pada keadaan yang tidak terkontrol serta tidak memiliki gambaran yang jelas mengenai masa depan. Oleh karenanya suatu lembaga dibawah pimpinan hendaknya menyusun visi dan misi yang jelas untuk mempermudah pencapaian tujuan yang diharapkan. Sekolah tanpa visi dan misi ibaratnya seperti layangan putus, tanpa kendali arah dan tujuan kemana arah yang akan dituju.
Visi dan misi yang jelas akan mempermudah semua warga sekolah mewujudkan cita-citanya, maka visi dan misi dibuat pada dasarnya untuk :
1. Memberikan arah yang jelas untuk pencapaian tujuan bersama.
2. Untuk menginspirasi warga sekolah dengan sebuah tujuan yang bersifat umum menjadi tindakan nyata.
3. Untuk memberikan skala prioritas dalam pencapaian tujuan bersama.
4. Mempermudah pencapaian tujuan bersama
5. Sebagai motivasi bagi warga sekolah untuk selalu maju dan berkembang.
6. Menjaga kekompakan warga sekolah dalam mencapai tujuan bersama
7. Menghindari perubahan haluan dari bersama yang ingin dicapai
Dari uraian diatas dapat diambil suatu kesimpulan, betapa pentingnya visi dan misi bagi suatu lembaga. Apalah jadinya jika suatu lembaga tanpa visi dan misi yang jelas?. Perumusan visi dan misi hendaknya dirumuskan dengan melibatkan semua unsur yang ada di sekolah (warga sekolah, masyarakat sekitar/orang tua siswa dan juga alumni).
Ada suatu cara kolaboratif yang dikenal dengan konsep Inkuiri Apresiatif untuk mencapai visi yang dikehendaki. Inkuiri Apresiatif merupakan sebuah pendekatan kolaboratif untuk mengetahui kondisi suatu organisasi atau komunitas dalam mengembangkan perilaku suatu organisasi dan dijalankan dalam suasana yang positif dan apresiatif. Lima tahapan utama yang dijalankan dalam akronim BAGJA.
Langkah-langkah dari B-A-G-J-A adalah sebagai tersebut:
1 Buat pertanyaan utama sebagai penentu arah penelusuran terkait perubahan yang diinginkan
2. Ambil pelajaran ini, dilakukan setelah pertanyaan utama disepakati
3. Gali mimpi bersama
4. Jabarkan rencana untuk mencapai gambaran yang diinginkan.
5. Atur Eksekusi
Di tahap Ambil Pelajaran dan Gali Mimpi yang kami diskusikan bersama ketika mengikuti lokakarya, kami berhasil menyusunnya akronim yang mudah diingat yaitu BERHIBER, jika dijabarkan sebagai berikut
1.Berprofil Pelajar Pancasila
2.Hijau (Berwawasan lingkungan)
3.Berkecakapan abad 21 dan Literat
Akronim di atas merupakan hasil Gali Mimpi warga sekolah termasuk siswa , orang tua siswa dan juga alumni yang mendambakan gambaran sekolah yang ingin diwujudkan. Kemudian, dari semuanya berhasil disusun visi sekolah yang berpusat pada murid sebagai tujuan ‘outcome’ sekolah ke depan, yakni Terwujudnya Peserta Didik yang berprofil pelajar pancasila berwawasan lingkungan mempunyai kecakapan abad 21 dan literat.
Setelah menyusun visi sekolah, langkah selanjutnya adalah perumusan Misi Sekolah. Misi sekolah merupakan upaya/ tindakan yang dilakukan oleh warga sekolah untuk mewujudkan Visi sekolah atau bisa juga diartikan cara atau langkah untuk mewujudkan Visi yang ingin dicapai semua warga sekolah. Adapun Misi yang kami susun untuk pencapaian Visi adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan keyakinannya masing-masing, sehingga tercipta suasana sekolah yang agamis dan berakhlakul karimah.
2. Meningkatkan prestasi peserta didik baik dalam akademik maupun non akademik, didukung oleh suasana sekolah yang kondusif dan menyenangkan dengan cara melaksanakan program K7 ( kebersihan, keamanan, keindahan, kerindangan, kesehatan, ketertiban, dan kekeluargaan ).
3. Menumbuhkan semangat pantang menyerah untuk menghadapi tantangan zaman yang kompetitif, dengan cara meningkatkan kinerja secara profesional dan kompetitif, didukung sarana dan prasarana yang memadai.
4. Meningkatkan keterampilan dalam proses belajar mengajar baik bidang akademik maupun non akademik, sehingga tercapai hasil belajar peserta didik yang memuaskan.
5. Memberikan kekuatan mental bahwa segala sesuatu apabila dikerjakan secara profesional akan menghasilkan yang terbaik.
6. Terlaksananya proses pendidikan yang memenuhi standar mutu, berkarakter, inovatif dan berakar pada budaya bangsa melalui kegiatan ekstra kurikuler, kokurikuler dan intrakurikuler.
Dari Visi dan Misi sekolah yang telah disusun, akan memudahkan sekolah merancang strategi pencapaian dari visi dan misi , dan diimplementasikan melalui program-program kegiatan yang hasilnya berdampak pada murid. Program sekolah yang berdampak kepada murid adalah wujud nyata berupa aktivitas/kegiatan untuk mewujudkan visi dan misi sekolah yang berpihak kepada murid.
Sebagai contoh program yang dirancang untuk dilaksanakan adalah kegiatan kerohanian dan literasi yang dilaksanakan sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, kegiatannya pelaksanaanya berupa kegiatan sholat dhuha bersama dilanjutkan membaca asmaul husna dan setiap hari jumat mengaji bersama untuk menuju warga sekolah yang Beriman dan Bertakwa Terhadap Tuhan yang Maha Esa, kemudian setelah kegiatan kerohanian dilanjutkan dengan kegiatan membaca buku bersama selama 15, kegiatan ini bertujuan mewujudkan warga sekolah yang literat.
Setiap hari jumat diadakan kegiatan Jumsih (Jumat bersih) dan penanaman dan pemeliharaan taman, untuk mewujudkan lingkungan sekolah yang hijau dan berbudaya lingkungan. Perbaikan sarana dan prasarana lingkungan sekolah juga harus menjadi perhatian bersama. Tentunya untuk menyusun program harus dibentuk oleh seluruh warga sekolah. Itu adalah contoh kegiatan yang dapat dirancang untuk mewujudkan visi dan misi.
Tak kalah pentingnya dari semua yang dirancang diatas adalah Aksi atau pelaksanaan, apalah artinya rencana tanpa aksi nyata di lapangan, dari program sekolah yang berdampak kepada murid tidak dapat dilakukan sendiri tetapi harus dengan kolaborasi atau gotong royong. Oleh karena itulah, sebelum merencanakan aksi diperlukan pemetaan potensi sekolah dan orang-orang yang terlibat di dalamnya agar semua pihak bisa berkontribusi maksimal untuk perkembangan belajar murid.
Visi dan misi yang kami susun bersama dengan pengawas sekolah, kepala sekolah pada kegiatan lokakarya kegiatan calon guru penggerak tentunya masih harus banyak yang direvisi dan dibicarakan kembali di sekolah masing masing, akan tetapi kegiatan lokakarya ke 3 yang dilaksanakan pada tanggal 12 maret 2022 memberikan pengalaman baru khususnya bagi penulis dalam menyusun visi dan misi untuk kedepannya.
Bagus, Bu memotifasi untuk menulis, saya mau belajar sama ibu
Mantap bu …menginspirasi