Cipatat-News Room.- Sebanyak 36 siswa SMPN 1 Cipatat yang merupakan perwakilan dari setiap kelas, melakukan pemilahan dan penimbangan terhadap sampah plastik di kantin SMPN 1 Cipatat Jalan Raya Cipatat No. 439 Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat pada Rabu (3/10/2018).
Kegiatan pemilahan dan penimbangan sampah plastik ini rutin dilakukan setiap pekan sebagai bagian dari program bank sampah yang telah diterapkan sekolah ini sejak beberapa waktu yang lalu. Selain, melakukan penyisiran terhadap kantin sekolah, siswa pun melakukan penyisiran terhadap setiap ruangan kelas. Pada setiap ruang kelas, disediakan sebuah ember besar sebagai tempat sampah khusus untuk menampung sampah plastik bekas minuman dan makanan ringan. Setelah ember tempat sampah tersebut penuh, sampah-sampah plastik itu ditimbang. Satu ember rata-rata menghasilkan sampah sekitar 2-3 kg. Sampah-sampah plastik tersebut kemudian dijual kepada pengepul yang rutin mendatangi sekolah setiap pekan.
Kepala SMPN 1 Cipatat, Dede Junaedi berharap program ini dapat meningkatkan kepedulian siswa terhadap kebersihan lingkungan sekolah. Selain itu, dengan program ini siswa diharapkan tidak hanya mengetahui teori pengelolaan sampah yang menjadi bagian dalam materi pembelajaran di kelas, tetapi juga dapat mempraktikkannya langsung. Melalui pengalaman empris ini, setiap siswa akan memiliki penguatan pemahaman perihal pengelolaan sampah, terutama sampah plastik.
“Saya berharap siswa dapat lebih peduli terhadap lingkungan, terutama dalam pemilihan dan pengelolaan sampah organik dan non-organik. Melalui kegiatan ini, mereka dapat langsung mempraktikkan teori tentang pengelolaan sampah.” tutur Dede ketika ditanya perihal kegiatan pemilihan dan pemilahan sampah yang dilakukan siswanya.
Disampaikan juga bahwa program ini merupakan langkah untuk menciptakan kondisi sekolah yang selalu dalam suasana bersih. Program ini diharapkan dapat menjadi budaya sekolah.
“Sebagai sekolah yang berwawasan lingkungan, program bank sampah ini sudah harus menjadi bagian dari budaya sekolah,” ungkapnya.
Faizah, guru pembimbing sekaligus penggagas program bank sampah ini mengungkapkan bahwa program ini sudah berjalan sejak setahun yang lalu. Lahirnya program ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan sampah-sampah bekas makan yang bertumpuk dan berserakan di sekolah dengan tanpa pengelolaan yang baik.
“Saya dan beberapa rekan menggagas program ini karena prihatin melihat sampah-sampah plastik yang dihasilkan warga sekolah menumpuk begitu saja tanpa penanganan,” ungkapnya. “Ini merupakan tahun kedua kami mengawal program ini,” lanjutnya kemudian.
Yeni Setiati, salah seorang guru pembimbing menuturkan pula bahwa dengan program bank sampah ini siswa diharapkan dapat lebih menghargai sampah. Mereka dimungkinkan memiliki pemahaman bahwa sampah yang selama ini menjadi masalah bagi sebagian besar masyarakat dapat memiliki nilai ekonomis ketika dikelola dengan baik.
“Dengan bank sampah, siswa akan melihat bahwa sampah yang selama ini diabaikan karena identik dengan barang-barang yang sudah tidak memiliki kegunaan, ternyata dapat menghasilkan,” tutur Yeni.
Program yang dilaksanakan di SMPN 1 Cipatat ini sebagai implementasi dari gerakan literasi sekolah yang mencakup 6 literasi dasar, yaitu literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi digital, literasi finansial, literasi sains, serta literasi budaya dan kewargaan. Sebagai salah satu dari 6 literasi dasar tersebut, literasi sains dapat diterapkan langsung di lingkungan sekolah oleh seluruh warga sekolah.***(Nuni Fr.)
Mantaap…. saya bangga dgn warga SMPN 1 Cipatat, mereka peduli dgn kebersihan lingkungan sekolah dgn cara mngelola memilih dan memilah sampah yang selama ini merupakan barang yang tidak berharga menjadi barang yang mempunyai nilai finansil yang cukup menjanjikan
Lanjutkan…