Oleh: Andri Devita Sari, S.Pd.
(Guru Bahasa Inggris SMPN Satap Lembang Cililin)
..penggunaan radio ini cukup efektif karena bisa menjangkau daerah-daerah yang terisolir dan tanpa sinyal. Selain itu, guru-guru dapat melakukan siaran di radio sekolah untuk menyampaikan pelajaran sesuai jadwal. Begitupun dengan siswa dapat mendengarkan dan menyimak siaran dari rumah masing-masing.
Latar Belakang
Masa pandemi covid-19 yang entah kapan berakhir ini memang membawa banyak perubahan disemua sektor kehidupan, termasuk pendidikan. Tidak hanya di Indonesia,tapi di seluruh dunia. Pandemi sudah terlewati satu tahun. Pembelajaran dihampir seluruh sekolah pun dilaksanakan secara daring, luring dan kombinasi.
Seperti diketahui, berdasarkan Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kemdibud No. 15 Tahun 2020 tentang Pedoman penyelenggaraan Belajar Dari Rumah dalam masa darurat penyebaran Covid-19, sebagai panduan dalam melaksanakan penyelenggaraan Belajar dari rumah, disebutkan bahwa setiap satuan pendidikan diberikan kebebasan untuk melaksanakan penyelenggaraan proses belajar dari rumah sesuai dengan kondisi sekolah, kemampuan sekolah dan respon peserta didik dalam mengikuti pembelajaran jarak jauh.
Tentu dengan memperhatikan kondisi dan kemampuan sekolah yang dimaksud adalah juga termasuk dari sisi geografis sekolah terhadap rumah tempat tinggal siswa. Sementara kemampuan sekolah adalah kemampuan untuk mengelola pembelajaran jarak jauh, dan kemampuan sumber daya manusia serta sumberdaya sarana pendukung.
Saat ini, sudah ada beberapa sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka, walaupun masih tatap muka terbatas. Dengan izin Pemerintah Daerah dan instansi kesehatan yang ada di daerah tersebut pastinya. Bagi daerah yang belum melaksanakan pembelajaran tatap muka tentunya harus mengadakan evaluasi rutin terkait pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang dilaksanakan, kendala yang dihadapi, serta solusi untuk kendala yang muncul.
Langkah Penyelesaian
SMPN Satap Lembang Cililin merupakan salah satu sekolah yang menerapkan pembelajaran jarak jauh dengan sistem campuran, luring dan semi daring. Hal ini mengingat kondisi sekolah dan daerah sekitarnya yang tidak mendapatkan akses dan sinyal yang sesuai dengan harapan. Hanya ada beberapa tempat yang lumayan jauh dari sekolah yang dapat dilalui, itupun hanya memperoleh sinyal yang lemah.
Hal di atas membuat Kepala SMPN Satap Lembang Cililin mencari solusi terbaik agar pembelajaran jarak jauh tetap bisa terlaksana meskipun kondisi yang sangat terbatas. Sehingga pada akhirnya diputuskan bahwa sekolah akan menggunakan media radio untuk kegiatan pembelajaran jarak jauhnya.
Seperti diketahui, penggunaan radio ini cukup efektif karena bisa menjangkau daerah-daerah yang terisolir dan tanpa sinyal. Selain itu, guru-guru dapat melakukan siaran di radio sekolah untuk menyampaikan pelajaran sesuai jadwal. Begitupun dengan siswa dapat mendengarkan dan menyimak siaran dari rumah masing-masing.
Selanjutnya, dibuatkan kebijakan bahwa setiap kelas harus memiliki grup WA beserta guru mata pelajarannya. Sehingga bila ada hal yang kurang jelas saat siaran radio mengenai materi ataupun tugasnya, siswa bisa bertanya. selain itu, guru pun bisa berbagi informasi penting terkait sekolah ataupun pembelajaran melalui grup WA tersebut.
Pada akhirnya, untuk pengumpulan tugas, siswa datang ke sekolah bergilir sesuai jadwal kelasnya. Misalnya untuk kelas VII hari Senin, kelas VIII hari Selasa, kelas IX hari Rabu dan seterusnya. Memang dalam grup WA kelas, tidak semua murid bergabung karena beberapa dari mereka tidak memiliki handphone, akan tetapi siswa yang berada di grup kelas dan bertempat tinggal dekat dengan mereka akan diminta untuk memberitahu informasi penting yang dibagi di grup WA kelas.
Hasil
Pandemi sudah terlewati satu tahun, begitu pula dengan belajar dari rumah. Dua angkatan sekolah pun juga sudah diluluskan saat masa pandemi ini. SMPN Satap Lembang juga sudah melaksanakan PJJ dengan menggunakan media radio selama satu tahun. Taksiran awal terkait keefektifan media ini juga sudah cukup terbukti.
Siswa SMPN Satap Lembang Cililin yang tersebar di berbagai derah pelosok di desa ini pada kenyataannya juga bisa mengikuti pembelajaran jarak jauh. Selain itu, mereka mendapatkan berbagai informasi penting dari sekolah yang disiarkan melalui radio maupun grup WA (meskipun kebanyakan untuk media WA ini informasi yang diterima siswa sering terlambat serta “slow respond” karena sinyal lemah serta beberapa tempat yang biasa terlewati sinyal tiba-tiba hilang sinyal).
Selanjutnya, siswa mengumpulkan tugas ke sekolah dengan bergilir sesuai kesepakatan dan menerapkan protokol kesehatan. Untuk kendala selama PJJ di SMPN Satap Lembang setahun ini adalah ada siswa yang mengeluh daerah tempat tinggalnya susah mendapat sinyal radio sekolah juga, sehingga mereka kesulitan menyimak pembelajaran dari radio, akhirnya mereka pun mengandalkan grup WA kelas untuk bertanya materi dan menanyakan informasi.
Simpulan
SMPN Satap Lembang Cililin melaksanakan pembelajaran jarak jauh menggunakan kombinasi luring dan semi daring melalui radio sekolah dan grup WA kelas. Meskipun pembelajaran tidak semaksimal layaknya pembelajaran tatap muka, tetapi kami berusaha untuk memaksimalkan usaha dalam melaksanakan pembelajaran di masa pandemi ini.
Kendala yang terjadi selama setahun, pembelajaran jarak jauh di SMPN Satap Lembang Cililin ini pula yang harus sering kami evaluasi untuk mencari solusi terbaik lainnya. Semoga pandemi Covid-19 ini segera berlalu. Sehingga harapan semua warga sekolah untuk pembelajaran tatap muka seperti sediakala bisa terlaksana.
Catatan: Lebih lengkap tulisan ini dapat disimak di Buku Kumpulan Best Practice Guru-Guru Bandung Barat selama Pembelajaran Jarak Jauh yang sebentar lagi terbit.
Profil Penulis
Andri Devita Sari, S.Pd. guru Bahasa Inggris di SMPN Satap Lembang Cililin. Pernah ikut serta dalam menulis antologi puisi dan cerpen dengan judul: Nuansa Rindu, Gema dari Gunung Lumbung.
Editor: Adhyatnika Geusan Ulun