Oleh: Andri Rahmansah, S.Pd
(Guru SMPN 3 Ngamprah)
Dewasa ini di tengah era digitalisasi dan arus informasi bergulir dengan cepat, keterampilan menulis bisa menjadi celah bagi orang mendapat kebahagiaan juga mendapat kecelakaan.
Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang bersifat produktif. Keterampilan ini merupakan keterampilan yang bisa manusia raih setelah keterampilan yang lain, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Pada kenyataannya manusia tidak akan bisa menulis tanpa membaca.
Seperti diketahui, dewasa ini di tengah era digitalisasi dan arus informasi bergulir dengan cepat, keterampilan menulis bisa menjadi celah bagi orang mendapat kebahagiaan juga mendapat kecelakaan. Misalnya, ketika tidak memiliki filter yang baik, orang akan dengan mudah memposting apapun, termasuk mungkin bisa memprovokasi orang lain. Dengan demikian, keterampilan menulis bukan hanya menyampaikan pikiran dan perasaan lewat tulisan melainkan juga konten yang tersaji harus bisa dimaknai yang sama oleh pembaca. Karena itu, keterampilan menulis harus dilatih.
Berdasarkan pernyataan tersebut, penulis memiliki strategi untuk mengembangkan dan meningkatkan keterampilan menulis kepada murid. Salah satu strategi penulis yaitu dengan membuat program yang berdampak positif pada murid , khususnya terhadap perkembangan dan peningkatan keterampilan menulis.
Program yang akan dibuat bernama Berbatik (Belajar Basic Jurnalistik). Program ini termasuk dalam kegiatan ekstrakurikuler yang diperuntukkan bagi siswa yang memiliki kecenderungan berminat di dunia tulis-menulis. Kegiatan ini berfokus pada peningkatan keterampilan menulis, terutama dalam bentuk menginformasikan suatu peristiwa atau kejadian tertentu.
Kegiatan ini dilaksanakan 2 hari dalam seminggu, yaitu pada Selasa dan Rabu setelah waktu KBM dan berdurasi 30 menit setiap pertemuan.
Tujuan dari program ini di antaranya:
- Menggali potensi dan meningkatkan kemampuan bakat dan minat murid dalam bidang Bahasa dan Sastra Indonesia, terutama keterampilan menulis.
- Mengembangkan kepemimpinan murid dengan program yang berpihak pada murid untuk membentuk karakter profil pelajar Pancasila, terutama pada dimensi Mandiri, Bernalar Kritis, dan Kreatif.
Capaian serta langkah-langkah yang dilakukan untuk mewujudkan setiap tujuan, yaitu:
- Untuk capaian pertama mewujudkan murid yang terampil menulis dilakukan dengan langkah curah pendapat bersama siswa yang terlibat untuk mengetahui momen-momen yang selama ini dapat menguatkan, berkolaborasi dengan orang tua/wali murid dan konsisten dalam melaksanakan program.
- Capaian kedua agar terbentuk kepemimpinan murid yang memiliki karakter sesuai dengan profil pelajar pancasila dilakukan dengan langkah memberikan kesempatan pada murid untuk menyampaikan pendapat dan bercerita tentang apapun (Voice), memberikan pilihan konten yang mereka senangi (Choice) dan melibatkan murid secara aktif dalam melaksanakan program (Ownership).
Mitra Utama dalam pelaksanaan program ini adalah dengan adanya modal manusia (kepala sekolah, guru, tenaga pendidik, murid dan orang tua sebagai pelaksana program), modal sosial (komunitas praktisi yang ada di sekolah, bakat siswa), modal fisik (papan pengumuman yang dijadikan Mekos (Media Komunikasi Sekolah), modal lingkungan (suasana lingkungan yang luas), modal finansial (dana BOS dan dukungan dari orangtua dan CSR), modal politik (kebijakan kepala sekolah yang selalu memfasilitasi setiap bakat dan minat siswa), dan modal agama dan budaya (lingkungan dekat dengan pesantren, beragam budaya dan seni yang terdapat di wilayah sekitar). ***