Oleh: Tina Rahmawati, S.Pd
(Guru SLBN Kab. Bandung Barat)
Melalui pembelajaran vokasional siswa belajar untuk menghadapi tantangan nyata, sehingga terbangun sebuah kemampuan dan kepercayaan diri untuk bersaing di dunia kerja.
Generasi muda membutuhkan keterampilan yang relevan dengan era modern, salah satunya adalah kewirausahaan. Untuk itu, SLBN Kab. Bandung Barat melalui pembelajaran vokasional meluncurkan Program MORSE (Manajemen Order dan Manajemen Service), dimana program ini merupakan bagian dari kegiatan intrakurikuler dengan berbasis proyek yang memungkinkan siswa SLBN KBB belajar langsung menerapkan program MORSE pada pembelajaran vokasional.
Meski masih dalam tahap awal, program ini telah menunjukkan potensi besar dalam memberikan pelatihan siswa menerapkan program MORSE. Melalui kolaborasi dengan CSR PLN Indonesia Power, program ini didukung penuh sehingga tersedianya anggaran untuk memberikan pelatihan dari tenaga ahli selama 3 bulan untuk siswa SLBN KBB dengan pendamping guru vokasional di SLBN KBB.
Banyaknya hasil pembelajaran vokasional yang telah di hasilkan oleh siswa SLBN Kab. Bandung Barat seperti: Kopi, Keripik Pisang, Keriping Singkong, Keriping Comring, Aneka Bakery, Jambu Kristal hasil Perkebunan, Olahan Makanan dari Hasil Peternakan (Ayam, Ikan, Kambing), sehingga berhasil menarik perhatian pada Festival Panen Hasil Belajar CGP Angkatan 11 Kabupaten Bandung Barat di Lembang.
Sebagaimana program baru, Program MORSE menghadapi beberapa tantangan, seperti:
• Mencari tenaga ahli yang memiliki dedikasi tinggi untuk membersamai guru dan siswa SLBN Kab. Bandung Barat dalam melaksanakan pelatihan dan penerapan Program MORSE
• Komitmen dan kolaborasi yang perlu dibangun secara konsisten baik dengan guru vokasional maupun orang tua
Masa Depan Program
Program MORSE merupakan pengembangan dari pembelajaran vokasional dan menjadi bagian dari Badan Usaha Milik Sekolah sebagai asset finansial, sehingga potensinya dalam memberikan dampak signifikan bagi pendidikan dan kewirausahaan sudah terlihat jelas. Kedepan, program ini diharapkan dapat:
• Memberikan keterampilan dan kecakapan hidup setelah lulus,
• Produksi dalam skala yang lebih besar pada pembelajaran vokasional sehingga siswa bersiap untuk melaksanakan program MORSE
• Kolaborasi lebih luas dengan lingkungan sosial dalam memperkuat jejaring pemasaran sehingga siswa terbiasa menerapkan program MORSE
Program MORSE dirancang sebagai pengalaman belajar berbasis proyek yang memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengembangkan kemampuan dalam melakukan tata cara menerima pesanan dan memberikan pelayanan kepada konsumen pada pembelajaran baik hard skill maupun softskill.
Tahapan program mencakup :
• Melaksanakan asesment untuk memetakan mata pelajaran vokasional yang dipilih siswa sesuai dengan kemampuan, minat, bakat dan potensinya.
• Membuat Jadwal Kegiatan Pembelajaran Vokasional
• Menyelenggaran Program Vokasional dengan PJBL
• Melaksanakan MoU dan Kerjasama dengan PLN Indonesia Power
• Melakukan MoU dengan Tenaga Ahli pada bidang Manajemen Order dan Manajemen Service
• Pelaksanaan Pelatihan oleh Tenaga Ahli dengan didampingi oleh Guru Vokasional sebagai fasilitator
• Melaksanakan asesment untuk melihat keberhasilan program terhadap kemampuan anak baik hardskill maupun softskill. ***