Oleh: Diah Nurhasanah, S.Pd
(Guru SD Negeri Cirawa)
Mewujudkan lingkungan yang asri dengan bergerak bersama menjaga alam kita menggunakan inovasi dan menciptakan perubahan positif bagi lingkungan secara berkelanjutan.
Secara umum tujuan dari program ini adalah gaya hidup berkelanjutan dalam menjaga lingkungan, bernalar kritis dalam memilah sampah, mengundang kreativitas dan inovasi dala, mengelola sumber daya serta sampah menjadi barang berguna. Selain itu mengundang partisipasi aktif seluruh murid dan warga sekolah, untuk kolaboratif dalam menjamin keberlangsungan program serta bertanggung jawab dalam memilih memilah sampah dan mendaur ulangnya sehingga menjadi barang berguna dan memiliki daya jual.
Secara Khusus, Tujuan Program ini adalah:
- Menanamkan kesadaran dan sikap peduli terhadap lingkungan.
- Membantu peserta didik mengidentifikasi jenis-jenis sampah.
- Membantu peserta didik mengetahui manfaat dan bahaya sampah.
- Mengetahui cara-cara pengeloaan limbah/sampah agar mempunyai nilai manfaat/nilai ekonomis.
- Melakukan pengelolaan sampah dengan Reduce, Reuse, dan Recycle (3R)
- Mengembangkan kreativitas dan inovasi siswa dalam melakukan 3R.
- Meningkatkan kesadaran murid dan warga sekolah terhadap kebersihan lingkungan dengan menerapkan 3R dalam kehidupan sehari-hari.
Yang melatarbelakangi program ini dibuat adalah dengan mempertimbangkan beberapa hal berikut:
- Murid adalah generasi penerus bangsa yang memiliki peran besar dalam menjaga kelestarian alam. Oleh karena itu, penting untuk membangun kesadaran lingkungan sejak usia dini. Dengan program BIJAK, diharapkan siswa-siswa sekolah dasar dapat mengenal lebih dekat dengan alam dan memahami bagaimana cara melindungi serta menjaga kelestariannya.
- Menanggapi isu mengenai sampah yang tak kunjung usai. Hal ini menunjukkan pentingnya pendidikan lingkungan agar generasi muda paham dan turut berperan dalam melestarikan alam. Program BIJAK bertujuan untuk memberikan pemahaman yang sederhana namun efektif terkait pentingnya menjaga alam untuk masa depan.
- Dalam konteks BIJAK, guru dapat mengembangkan modal kewirausahaan dengan menciptakan inovasi-inovasi dalam pembelajaran yang berkaitan dengan lingkungan. Sebagai contoh, guru dapat menginisiasi proyek daur ulang sampah atau ecobrick di sekolah.
- Program BIJAK memperkenalkan siswa pada nilai-nilai budaya lokal terkait dengan kelestarian alam, seperti cara masyarakat tradisional dalam menjaga lingkungan. Hal ini dapat memperkaya pemahaman siswa tentang keberagaman cara pandang terhadap alam di berbagai daerah. Guru dapat memfasilitasi diskusi tentang pentingnya keberagaman dalam upaya bersama menjaga alam dan menciptakan sikap saling menghargai serta peduli terhadap keberagaman di masyarakat.
“ Program BIJAK (Bersama Ikut Jaga Alam Kita) adalah inisiatif yang dirancang untuk menumbuhkan kesadaran dan kepedulian siswa sekolah dasar terhadap lingkungan sekitar melalui penerapan gaya hidup berkelanjutan. Program ini mengintegrasikan nilai-nilai pelestarian alam dalam pembelajaran berbasis proyek (P5) yang mendorong siswa untuk berpikir kritis dan berkolaborasi dalam menciptakan solusi nyata untuk menjaga bumi.
Dengan melibatkan siswa secara aktif dalam proyek-proyek ini, program BIJAK tidak hanya mengajarkan mereka tentang pentingnya menjaga alam, tetapi juga mengembangkan keterampilan sosial, kepemimpinan, dan rasa tanggung jawab terhadap bumi. Program ini bertujuan untuk mencetak generasi yang peduli, cerdas, dan siap untuk menghadapai tantangan lingkungan masa depan.”
Dalam menjalankan program ini diperlukan kerjasama dan kolaborasi dari Kepala sekolah, guru, staf dan orang tua. Program ini mengutamakan kepemilikan, pilihan, dan suara murid. Siswa diberi kesempatan untuk memilih dan merancang kegiatan yang berkaitan dengan pelestarian alam, seperti penanaman pohon, pengelolaan sampah menjadi ecobrick, atau kampanye pengurangan plastik. Dengan memberi ruang bagi siswa untuk terlibat aktif dalam setiap langkah program, mereka merasa memiliki tanggung jawab terhadap keberhasilan program tersebut. Selain itu, seluruh warga sekolah termasuk guru, kepala sekolah, staf, dan orang tua, dilibatkan untuk menciptakan kolaborasi yang mendukung pelaksanaan program. Pendekatan ini tidak hanya mengembangkan karakter siswa yang peduli lingkungan, tetapi juga menciptakan lingkungan sekolah yang inklusif dan kolaboratif dalam menjaga bumi.
Penulis berharap dapat menjadi pribadi yang penuh komitmen dan teladan dalam menjalankan program BIJAK (Bersama Ikut Jaga Alam Kita). Semoga penulis bisa menginspirasi siswa dan rekan-rekan sekolah untuk lebih peduli terhadap lingkungan dengan menunjukkan kepemilikan, pilihan, dan suara mereka dalam setiap kegiatan yang dilakukan. Dengan demikian, penulis ingin menjadi bagian dari perubahan yang lebih besar dalam membentuk generasi yang lebih peduli terhadap keberlanjutan alam.”
Melalui program ini, diharapkan tumbuhnya kesadaran akan pentingnya menjaga alam semakin tumbuh dalam diri setiap siswa, guru, dan seluruh warga sekolah. Penulis berharap BIJAK bisa menjadi wadah bagi siswa untuk belajar secara langsung tentang keberlanjutan, menginspirasi mereka untuk menerapkan gaya hidup ramah lingkungan, dan mengembangkan rasa tanggung jawab terhadap bumi ini. Program ini juga diharapkan dapat membangun budaya kolaboratif di sekolah, di mana setiap individu merasa memiliki peran penting dalam menjaga bumi, baik dalam tindakan kecil seperti pengelolaan sampah maupun langkah besar seperti kampanye pelestarian alam.
“Kalau tidak sekarang kapan lagi? Kalau tidak kita siapa lagi?” ***