Oleh: Adhyatnika Geusan Ulun
(Guru Bahasa Inggris SMPN 1 Cipongkor)
Hal yang perlu diperhatikan adalah cita-cita tersebut tidak akan bisa terwujud jika tidak didukung penuh semua pihak. Sehingga ke-Berkah-an KBB harus ditopang oleh kebersamaan, persatuan dan kesatuan semua elemen masyarakat agar KBB menjadi kuat dan selalu bangkit untuk maju di semua bidang.
Bandung Barat
14 tahun yang lalu, tepatnya 19 Juni 2007 bagi masyarakat Kabupaten Bandung Barat (KBB) adalah momen spesial. Saat itu resmi berdiri daerah otonom tersebut. Usia yang terbilang masih remaja untuk ukuran waktu, Begitu banyak cerita saat memperbincangkan KBB. Sejak awal berdirinya hingga saat ini. Namun, sejarah banyak mencatat capaian yang telah diraihnya.
Seperti diketahui, mewarisi 42,9 % wilayah dari pemekaran Kab. Bandung, KBB terus membenahi diri. Hal ini untuk mensejajarkan diri dengan daerah lain yang telah lama berdiri.
Adalah wajar saat masyarakat mulai membanding-bandingkan dengan Kab. Bandung sebagai kabupaten induknya. Mulai daerah pembangunan infrasturktur sampai pelayanan publiknya. Termasuk prestasi yang telah diraih KBB. Hal ini sebagai bentuk kepedulian warga kepada daerah yang dicintainya.
Ketika membandingkan dengan kabupaten induk tentu diperlukan parameter yang komprehensif. Tidak serta merta menghakimi sepihak. Hal tersebut sangat penting jika berkaca kepada daerah-daerah pemekaran lainnya. Tentu diperlukan juga kajian yang bijak dalam menilainya.
Sejak berdiri hingga sekarang, KBB terus memperbaiki ketertinggalannya. Di bidang infrastruktur mulai dibangun fasilitas yang sebelumnya belum tersentuh oleh kabupaten induk. Diperbaikinya sarana jalan, gedung-gedung industri mulai berdiri, termasuk kantor pemerintahan daerah yang relatif paling megah dibandingkan dengan daerah lain. Tentu hal ini tidak terlepas daerah political will para pemegang kebijakan.
Begitupun dengan sarana peribadahan. Mulai dibangunnya masjid agung di komplek pemerintahan kabupaten menjadi ciri kepedulian pemerintah daerah ini atas komitmen awalnya yang peduli pada masyarakat yang sebagian besar muslim. Sama halnya dengan mulai bermunculan institusi pendidikan yang sebagian besar atas dukungan dan bantuan dari pemerintah.
Selanjutnya, pelayanan publik mulai dibenahi. Mulai dari percepatan pengurusan administrasi kependudukan, pemangkasan birokrasi di bidang perekonomian, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, hingga kepeduliannya pada bidang kepemudaan, budaya dan olahraga oleh karena itu tidak heran beberapa kali KBB meraih WTP, yakni opini audit yang diterbitkan jika laporan keuangan dianggap memberikan informasi yang bebas dari salah saji material. Tentu ini kaitannya dengan penyerapan anggaran yang sesuai dengan kegiatan yang diajukan.
Hari ini, 14 tahun sudah KBB berdiri. Tongkat estafet kepemimpinannya pun telah beberapa kali pindah. Tentu dengan masing-masing visi dan misinya. Termasuk dengan jargonnya. Tentu dengan kelebihan dan kekurangannya. Namun, semuanya pasti dengan tujuan yang sama. Masyarakat KBB yang sejahtera lahir dan batinnya.
KBB ‘Berkah’
Kini, KBB mulai menggeliat untuk membenahi dirinya. Setelah mengalami berbagai pernak-pernik perjalanan sejarah KBB mulai menatap ke depan. Maka lahirlah jargon baru, yakni KBB ‘Berkah’. Suatu cita-cita mulia jika dipandang dari sisi bahasa. Begitupun ketika dilihat dari makna istilahnya. Tentu pencanangan frase ini tidak asal dicantumkan. Pasti memiliki tujuan mulia,
Jika dilihat dari segi bahasa, berkah menurut kamus Al Munawir berasal dari bahasa Arab-barokah, artinya nikmat. Sedangkan menurut Al Ghazali secara istilah artinya ziyadatul khoir, artinya bertambahnya kebaikan. Sementara menurut KBBI, berkah adalah karunia Tuhan yang mendatangkan kebaikan bagi kehidupan manusia.
Tentu para pencetus Berkah di KBB bercita-cita supaya kehidupan masyarakatnya melimpah keberkahan Tuhan meliputi, , seperti kenyamanan, kedamaian, keamanan, kesehatan di usia, harta, dan generasinya. Satu cita-cita yang mulia dari sisi material dan spiritual.
Diperlukan kesungguhan dalam mewujudkan harapan di atas. Oleh karena itu, warga KBB berharap banyak di momentum hari jadi ke 14-nya. Dikala tongkat estafet beralih kepada sosok muda yang energik, kreatif, muda, dan berpikiran maju.
Hal yang perlu diperhatikan adalah cita-cita tersebut tidak akan bisa terwujud jika tidak didukung penuh semua pihak. Sehingga ke-Berkah-an KBB harus ditopang oleh kebersamaan, persatuan dan kesatuan semua elemen masyarakat agar KBB menjadi kuat dan selalu bangkit untuk maju di semua bidang.
Simpulan
Akhirnya, selamat hari jadi Kabupaten Bandung Barat yang ke 14. Semoga di momen ulang tahun ini keberkahan Allah akan menaungi warga masyarakatnya. Sehingga akan membawa manfaat bukan hanya untuk kepentingan diri sendiri, tetapi maslahat untuk sebanyak-banyaknya masyarakat. Adil dalam kemakmuran, makmur dalam keadilan,.seperti dituangkan dalam Karatagan Bandung Barat karya Ase Rukmantara.
Bandung Barat hudang tandang berjuang
Ngawangun negeri jembar waluya
Ngawangun praja warisan purwa
Wibawa mukti kerta raharja
Sugih pangarti nyantri nyakola
Nyunda nyatana nanjer komara
Nyangga budaya ngadep wibawa
Luhur ajena agung bangsana
Sehat lahirna sehat batinna
Jagjag waringkas jiwa santika
Bandung Barat sayaga
Bandung Barat sawawa
Bandung Barat jaya
Wibawa Mukti Kerta Raharja.***
Sumber Bacaan:
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Bandung_Barat
bandungbaratkab.go.id
Berbagai Sumber.
Profil Penulis:
Adhyatnika Geusan Ulun, lahir 6 Agustus 1971 di Bandung. Tinggal di Kota Cimahi. Guru Bahasa Inggris di SMPN 1 Cipongkor Bandung Barat sejak 1999. Pengurus MGMP Bahasa Inggris Kab. Bandung Barat. Alumnus West Java Teacher Program di Adelaide South Australia, 2013. Alumnus MQ ‘Nyantren di Madinah dan Makkah’ 2016, Pengasuh Majelis Taklim dan Dakwah Qolbun Salim Cimahi, Penulis buku anak, remaja dan dakwah. Editor NEWSROOM, tim peliput berita Dinas Pendidikan Bandung Barat. Jurnalis GUNEMAN Majalah Pendidikan Prov. Jawa Barat. Pengisi acara KULTUM Studio East Radio 88.1 FM Bandung. Redaktur Buletin Dakwah Qolbun Salim Cimahi. Kontributor berbagai Media Masa Dakwah. Sering menjadi juri di even-even keagamaan
email: Adhyatnika.gu@gmail.com., Ig.@adhyatnika geusan ulun. Channel Youtube: adhyatnika geusan ulun, Twitter: @Adhyatnika geusan ulun