Reportase : Riska Mutiara
Secara tak sengaja, di suatu senja yang menggerimis manja, mata penulis terpukau oleh bunga yang tak biasa, tumbuh di pekarangan rumah seorang sahabat. Penulis spontan bertanya apa nama dari bunga itu, namun dengan spontan pula sahabatku menyatakan ketidaktahuannya tentang nama bunga tersebut.
“Ketika saya menanamnya kurang lebih 10 tahun yang lalu, saya kira tanaman ini tak berbunga, hanya sejenis tanaman daun yang lebat dan runcing ujungnya seperti pedang. Kini untuk pertama kalinya dia berbunga, aneh juga melihatnya, karena bentuknya tak seperti bunga- bunga pada umumnya yang membulat. Dan saya tidak mengetahui nama bunganya, yang pasti saya dapatkan bibitnya dari Lembang.“ Ungkap sahabatku Komalasari menanggapi tentang nama dari bunga unik itu.
Berangkat dari rasa penasaran yang kuat karena bentuk bunganya yang tidak biasa, penulis mulai mengabadikan keindahan bunga tersebut dengan kamera gawainya sambil mulutnya tak berhenti memuji Sang Maha Pencipta. Suatu hari penulis iseng mengunggah foto tersebut ke media sosial facebook dengan harapan mendapat informasi tentang nama bunga unik tersebut.
Kurang lebih 135 orang anggota facebook yang berteman dengan penulis menanggapi unggahannya tersebut dan beberapa diantaranya berkomentar, namun tak ada seorangpun yang mengetahui nama bunganya apa, karena menurut mereka memang baru pertama kali melihat bunga seperti itu.Tanggapan-tanggapan yang lucu dari teman-teman facebook yang memberi nama pada bunga itu adalah Bunga Leher Jerapah, Bunga Desa, Kembang Panjang, dan Kembang sidrotul muntaha. Tidak seperti bunga pada umumnya yang bentuknya mungil, bunga ini bentuknya memanjang hingga satu meter lebih dengan ujung melengkung dan menguncup dengan bandul-bandul kecil memenuhi tangkai bunga itu.
Sepertinya bandul-bandul yang jumlahnya ratusan itu adalah bakal bunga yang siap mekar, dan ternyata dugaan penulis benar. Keesokan harinya bandul bandul itu mekar dengan cantiknya, menjadi bunga-bunga indah berwarna putih seperti melati dengan putik memanjang seperti antenna berwarna kuning kehijauan, Namun tidak semua bandul itu mekar, hanya sekitar 10cm saja. Tak ada yang menyadari bahwa bunga itu sudah berubah bentuk menjadi lebih indah, bahkan pemiliknya sendiri pun sadar setelah penulis memberitahukannya. Karena penulis belum menemukan nama dari bunga itu dan masih penasaran maka dia merekamnya kembali dan menggunggahnya di status WA. Setelah beberapa menit kemudian ada sahabatnya yang berasal dari Lembang dan memberitahukan kepada penulis bahwa bunga itu adalah Bunga Siklok.
Tanaman siklok adalah salah satu tanaman hias yang sangat indah bila kita menanamnya di depan rumah karena memiliki tampilan yang elegan dan cantik dengan warna dominan hijau. Nama Latin dari tanaman ini adalah Agave Attenuate ( Dragon tree agave ), jujur saja ketika melihat tanaman ini berbunga, penulis langsung jatuh cinta, karena bunga itu memang mirip naga. Daunnya berbentuk pedang sepanjang sekitar satu meter dan bagian tengahnya lebih lebar. Permukaan dan pinggiran daun halus tanpa gerigi berwarna hijau keabuan. Karangan bunganya yang berwarna putih kekuningan atau kuning kehijauan bisa mencapai 3 meter hingga membentuk lengkungan yang menawan.
Menurut penuturan Imas Maesaroh seorang sahabat penulis yang pernah menanam tanaman ini di halaman rumahnya, bahwa jika tanaman ini ditanam berdekatan dengan tumbuhan yang sama dan dibiarkan berbunga, maka kedua bunganya akan beradu dan lama kelamaan akan membentuk icon hati ( Cinta ). Ketika bunganya mulai mekar, serangga yang terlihat mengerumuninya adalah lalat hijau. Beberapa lalat hijau besar tersebut jumlahnya sekitar 10 ekor, dengan asiknya menghisap dan membaui putik-putiknya yang merekah. Selang 3 sampai 4 hari, bunga bagian paling bawah melayu, digantikan dengan bunga baru selanjutnya yang berada di atas bunga tersebut, serangga yang menghampiri bertambah yaitu lebah dan kupu-kupu.
Membudidayakan tanaman siklok ini membutuhkan kesabaran,apalagi menunggunya hingga 10 tahun untuk melihat keindahan bunganya. Kebanyakan tanaman ini jarang dibiarkan berbunga karena menghambat tumbuhnya tunas dari akar. Ada dua pilihan, bersabar menunggu berbunga ataukah memperbanyak tunasnya. Semua tergantung para penikmat bunga.
Mantap! Mau icon cinta dr bunga tanaman siklok ah! Reportase keren!
Hatur nuhun bunda… Iya bunga unik bun
Thanx a lot diskripsinya.
Saya punya 20 batang siklok yg tidak kami jual.
Tumbuh bagus di Dago Atas (Bandung Utara) tanga perawatan yg berarti.
Salam Siklok.