DADANG A. SAPARDAN: PEMBELAJARAN DI MASA SWAKARANTINA, JANGAN ABAIKAN PROTOKOL PENCEGAHAN COVID-19

NGAMPRAH-(NEWSROOM). Dinas Pendidikan Kab. Bandung Barat menganjurkan para guru dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan tetap menerapkan protokol pencegahan penularan Covid-19. Hal ini berkaitan dengan diselenggarakannya kegiatan tersebut dengan menggunakan moda daring dan luring di sekolah. Hal ini disampaikan Kepala Bidang Pendidikan SMP Disdik KBB, Dadang. A. Sapardan, saat video conference dengan Tim Pengembang Kurikulum KBB, Sabtu (28/03/20).
Dadang mengungkapkan bahwa dalam masa swakarantina Covid-19 ini, tidak semua sekolah dapat mengimplementasikan belajar di rumah dengan moda daring. Menurutnya, hal ini dikarenakan keterbatasan kepemilikan perangkat komunikasi para siswa, dan itu terjadi bukan hanya di pelosok saja, tetapi juga di perkotaan. Oleh karena itu, pihaknya memberikan sejumlah solusi yang sebagai allternatif dalam mengatasi permasalahan di atas.
“Tidak semua sekolah dapat mengimplementasikan belajar di rumah dengan moda daring. Hal ini dikarenakan keterbatasan kepemilikan Android para siswa, dan itu terjadi bukan hanya di pelosok saja, tetapi juga di perkotaan. Oleh karena itu, Dinas Pendidikan memberikan sejumlah solusi allternatif dalam mengatasi permasalahan tersebut,” ungkapnya kepada Newsroom, (29/03/20).
Ditambahkannya bahwa alternatif yang dianjurkan Disdik, yakni siswa atau orang tua/walinya yang memiliki smartphone menginformasi materi kepada siswa yang tidak memiliki Android dengan tetap menerapkan protokol pencegahan penularan Covid 19.
Hal di atas, masih menurut Dadang, dilakukan setekah sebelumnya wali kelas menginventarisasi siswa pemilik smartphone dan tidak. Selanjutnya, bagi siswa yang tidak memilikinya diklasifikasikan menjadi dua, orang tua/walinya memiliki smartphone atau tidak.
Lebih jauh disampaikannya bahwa berdasarkan inventarisasi tersebut, wali kelas membuat sosiometri untuk melihat hubungan atau jaringan antara satu siswa dengan siswa lain. Sosiometri tersebut diinformasikan oleh wali kelas kepada setiap guru mapel.
Sementara itu, terdapat sejumlah pola belajar yang dapat diterapkan guru, yakni dapat menggunakan modadaring langsung dari guru mapel untuk siswa yang memiliki smartphone. Kemudian, moda daring tidak langsung dari guru mapel untuk siswa yang tidak memiliki perangkat tersebut, tetapi orang tua/wali memilikinya. Berikutnya adalah moda daring tidak langsung melalui SMS dari guru mapel kepada orang tua/wali yang hanya mempunyai HP biasa.
Moda lainnya yang dapat diterapkan adalah dengan cara luring, yakni siswa atau orang tua/wali yang tidak memiliki perangkat komunikasi untuk meminta informasi materi belajar dari siswa atau orang tua/wali yang memiliki smartphone atau HP biasa. Dan yang terakhir adalah dengan menggunakan moda luring, yakni siswa atau orang tua/walinya meminta informasi materi belajar kepada wali kelas, dengan tetap menerapkan protokol pencegahan penularan Covid 19.
Dadang menandaskan bahwa semua hasil pekerjaan siswa, baik daring maupun luring, dapat dijadikan penilaian portofolio yang disampaikan kepada guru untuk diberikan umpan balik.
“Hasil pekerjaan siswa dengan moda luring bahkan juga daring dikumpulkan oleh siswa dalam bentuk portofolio yang dalam kondisi memungkinkan, ketika penyebaran Covid-19 sudah usai, disampaikan kepada guru mata pelajaran untuk diberi umpan balik,” tandasnya.***
Penulis/Foto Ilustrasi: Adhyatnika GU (Newsroom)