DADANG A. SAPARDAN: SALAH SATU KECAKAPAN ABAD 21 YANG HARUS DIKEMBANGKAN SAAT INI ADALAH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS AKTIVITAS YANG SESUAI DENGAN KARAKTERISTIK KOMPETENSI
Berita: Adhyatnika GU
BANDUNG-(NEWSROOM). Kecakapan yang harus dimiliki oleh para siswa dan perlu dikembangkan untuk menjawab tantangan pendidikan pada abad 21, adalah melalui berbagai model kegiatan pembelajaran berbasis pada aktivitas yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan materi pembelajaran. Oleh karenanya dalam mengembangkan kecakapan abad 21, serta menyiapkan ‘Generasi Emas’ pada tahun 2045, perlu adanya pemahaman bahwa metode lebih penting daripada materi/kurikulum, di sisi lain guru lebih penting dari metode, dan spirit guru jauh lebih penting daripada guru itu sendiri.
“Model pembelajaran berbasis aktivitas yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan materi pembelajaran merupakan kecakapan yang harus dikembangkan dalam menjawab tantangan pendidikan saat ini. Dalam mempersiapkan Generasi Emas tahun 2045, serta dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0, perlunya pemahaman bahwa ruh/spirit guru jauh lebih penting daripada metode, materi/kurikulum bahkan guru itu sendiri. Spirit guru yang dimaksud adalah bagaimana guru mempersiapkan learning outcome dari siswanya yang berkarakter kuat, multi kecakapakan, berjiwa entrepreneur, dan berwawasan global,” sambut Dadang A. Sapardan, Kabid SMP Disdik Bandung Barat, pada saat membuka kegiatan Bedah Kisi-Kisi dan Penyusunan Soal USBN Jenjang SMP Kab. Bandung Barat tahun pelajaran 2018/2019, yang dihadiri oleh para pengurus MGMP, para kepala sekolah, dan para pengawas SMP di Hotel Endah Parahyangan Bandung, Senin (11/3/19).
Dalam paparannya yang dipresentasikan kepada lebih dari 100 guru SMP se Kab. Bandung Barat tersebut, Dadang pun menambahkan bahwa tantangan pendidikan Indonesia saat ini adalah bagaimana memastikan semua peserta didik mendapatkan pelayanan pendidikan secara merata tanpa membedakan latar belakang apapun. Selanjutnya adalah mengembangkan potensi seluruh siswa secara harmonis menjadi insan yang berkarakter melalui keseimbangan olah rasa, olah pikir, olah literasi, dan olah raga melalui sekolah, keluarga maupun lingkungan sekitarnya. Kemudian, memastikan hasil dari pendidikan tersebut berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui penyedian SDM yang handal dan mendukung sektor-sektor unggulan termasuk industri kreatif berbasis seni dan budaya. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah membangun komitmen semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, dalam hal pembiayaan pendidikan.
“Hendaknya kita merenungi apa yang disampaikan oleh John Dewey bahwa ‘if we teach today’s student as we taught yesterday,we rob them tomorrow, jika kita mengajar para siswa saat ini seperti apa yang diajarkan pada hari kemarin, sesungguhnya kita telah merampas hak pendidikan mereka. Oleh karena itu, sudah saatnya kita mengoptimalkan kemampuan dalam menyajikan metode yang tepat dalam menyampaikan materi pembelajaran, karena para siswa akan menghadapi masa depan yang berbeda, satu zaman yang jauh lebih menantang dibandingkan dengan saat ini,” pungkas Dadang. ***