DREAM BIG, START SMALL, ACT NOW LEWAT BULAN BAHASA

PADALARANG-NEWSROOM-Dream big, start small, act now”. Kutipan itulah yang selalu tertanam dalam insan civitas akademika SMPN 4 Padalarang. Sekolah yang berada di pinggiran Kota Padalarang ini berusaha untuk memupuk kreativitas, kehangatan, serta kebersamaan agar tercipta lingkungan sekolah yang bernuansa “Reman”, religiusitas dan kemandirian. Visi yang menjadi target setiap aktivitas pada SMPN 4 Padalarang.

Untuk merealisasikan visi tersebut, SMPN 4 Padalarang menggelar kegiatan Bulan Bahasa dan Sastra Indonesia 2018 pada Kamis (11/10/2018). Kegiatan diikuti oleh seluruh civitas akademika SMPN 4 Padalarang.

Kegiatan yang mengambil tema “Kita Tingkatkan Karakter dan Budaya Bangsa untuk Menghadapi Tantangan Generasi Milenial Revolusi Industry 4.0 Tahun 2018” ini berpusat di lapangan upacara.

“Kami selalu berusaha untuk memupuk kreativitas, kehangatan, serta kebersamaan agar tercipta lingkungan sekolah yang “REMAN”, religiusitas dan kemandirian,” ungkap Kepala Sekolah SMPN 4 Padalarang, Yani Ruhyani saat ditanya perihal visi sekolah yang dikelolanya.

Tujuan penyelenggaraan kegiatan tersebut adalah agar siswa lebih memahami makna Sumpah Pemuda 20 Oktober 1928 yang di dalamnya terdapat penguatan bahwa bahasa Indonesia menjadi bahasa persatuan. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pendorong lahirnya insan pembelajar yang lebih mandiri serta menjadi ajang apresiasi dan kreasi siswa dalam bidang sastra dan Bahasa. Dengan demikian, akan terbangun keakraban dan tali persaudaraan di lingkungan sekolah.

“Tujuan kegiatan ini adalah untuk lebih mengakrabkan tali persaudaraan di lingkungan sekolah,” pungkas Yani.

Hal senada diungkapkan oleh Tatang Komarudin, yang juga ketua pelaksana kegiatan bahwa kegiatan tersebut akan sangat bermanfaat dan mengakselerasi perserta didik agar lebih kreatif dan percaya diri. Selain tentunya, mendorong implementasi Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Berbagai lomba digelar dalam kegiatan Bulan Bahasa ini seperti: Story Telling 3 bahasa (Sunda, Inggris, Indonesia), menyanyi bahasa Inggris, baca puisi (Indonesia atau Sunda), menceritakan isi cerpen, sisindiran, dan menyanyi lagu Sunda

“Kegiatan yang diselenggarakan ini merupakan bagian dari pelaksanaan GLS” jelas Tatang.*** (NFr)