Berita: Nuni Fitriarosah
Ngamprah (NEWSROOM)-Bumi Naraputri dan Amala Rumaisya Ghaffar, dua siswa SMP Al Azhar SyIfa Budi Parahyangan berhasil mewakili Provinsi Jawa Barat menjadi finalis Festival Literasi Sekolah (FLS) 2019 tingkat nasional pada cabang lomba cipta cerpen dan lomba berpantun. Pengumuman lolosnya kedua siswa tersebut diperoleh melalui laman www.ditpsmp.kemdikbud.go.id pada Kamis (13/06/19).
Setelah menunggu selama satu bulan setengah, akhirnya pengumuman finalis FLS tingkat nasional pun tiba. Berdasarkan hasil penilaian terhadap 3.592 naskah peserta se-Indonesia, terpilih sebanyak 170 finalis untuk 5 cabang lomba, satu finalis mewakili masing-masing provinsi untuk setiap cabang lombanya. Dari SMP Al Azhar Syifa Budi Parahyangan yang berlokasi di Jalan Raya Cimareme No. 340, Kec. Ngamprah, Kab. Bandung Barat, terpilih Bumi Naraputri (Kelas VIII) untuk cabang lomba cipta cerpen dan Amala Rumaisya Ghaffar (Kelas VII) untuk cabang lomba berpantun.
“Ungkapan apalagi selain bangga dan bahagia. Bangga mempunyai peserta didik yang berprestasi tinggi. Terima kasih kepada tim guru pembimbing yang telah mengantarkan mereka pada prestasi ini. Semoga kita menjadi terbaik nasional”, ucap syukur Nanang Iskandar Sulaiman, Kepala SMP Al Azhar Syifa Budi Parahyangan.
Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pasal 1 menyebutkan bahwa gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi dan kerja sama antar satuan pendidikan, keluarga dan masyarakat sebagai bentukan nyata dari Gerakan nasional Revolusi Mental (GNRM). Kegiatan lomba, festival, dan olimpiade menjadi wahana produktif dan effektif dalam upaya meningkatkan PPK mulai dari tingkat sekolah, tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, dan nasional.
Proses kreatif pembuatan karya yang dilalui oleh Bumi dan Amala sepenuhnya diserahkan kepada siswa. Tim guru pembimbing Bahasa Indonesia yang terdiri atas Nurmala Mustikawati, Hanif Irhamna Kuswiningtyas, dan Tria Hayati Lidinillah hanya mengarahkan pemilihan tema dan pengeditan EBI (Ejaan Bahasa Indonesia).
“Di awal saya cukup tidak percaya diri, namun dengan usaha dan doa yang maksimal, Alhamdulillaah saya bisa lolos ke tingkat nasional. Semoga saya bisa lebih percaya diri dan dapat memberikan hasil yang bisa membanggakan Jawa Barat. ASBP Juara!” ungkap Bumi Naraputri.
FLS 2019 sebagai upaya memberikan ruang untuk mengembangkan kreativitas dan potensi siswa SMP di bidang bahasa, seni, sastra, dan budaya melalui aktivitas literasi. FLS menjadi ajang pembelajaran terutama dalam hal olah pikir, olah hati, dan olah rasa. Esensi kegiatan FLS terletak pada nilai pendidikannya, sebagai pengalaman belajar (learning experience), sekaligus sebagai upaya menguatkan pendidikan karakter, seperti sikap saling menghargai, saling menghormati, solidaritas dan toleransi. Dengan begitu, FLS sebaga bagian dari Gerakan Literasi Sekolah dapat menjadi bagian untuk mempercepat terwujudnya Indonesia literat.
“Saat aku melihat namaku untuk mewakili Provinsi Jawa Barat, rasa senang itu pecah seketika. Aku sangat bersyukur dan masih tidak percaya. Aku sangat berterima kasih. Tentunya aku akan terus berusaha dengan sungguh-sungguh. Berkompetisi dengan sportif, juga berdoa kepada Allah SWT,” ungkap Amala Rumaisya Ghaffar.
Festival Literasi sekolah (FLS) memperlombakan lima cabang lomba yakni Cipta Cerpen Berbahasa Indonesia, Cerita Berbahasa Inggris (Story Telling), Lomba Cipta Puisi, Lomba Berpantun, dan Lomba Menulis Esai. Perjuangan dua siswa ini belum selesai, pelaksanaan final akan dilaksanakan tanggal 25-29 Juli 2019 di Jakarta yang diselenggarakan dan dikelola langsung oleh tim dari Kemdikbud.
Alhamdulillah…