Oleh: Elis Lisnawati, M.Pd
(Guru IPS SMPN 1Cililin)
Semangat mengawali awal semester genap tahun ajaran 2023/2024,pendidik dihadapkan untuk pengisian SKP di aplikasi e-kinerja.
Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) adalah rencana dan target kinerja yang dibuat oleh pegawai kemudian harus dicapai dalam kurun waktu tertentu. Target tersebut telah ditentukan, diketahui, serta disetujui oleh pimpinan pegawai yang bersangkutan berdasarkan tugas pokok dan fungsi masing-masing. Yang berbeda di tahun ini adalah pengisiannya secara online dengan menggunakan aplikasi e-kinerja BKN.
Sistem Informasi Pengelolaan Kinerja Pegawai ASN yang selanjutnya disebut Aplikasi e-Kinerja BKN adalah aplikasi berbasis elektronik yang memuat tahapan pengelolaan kinerja pegawai ASN, terdiri dari: a) perencanaan kinerja pegawai ASN; b) pelaksanaan, pemantauan, dan pembinaan kinerja pegawai ASN; c) penilaian kinerja pegawai ASN; dan d) tindak lanjut hasil evaluasi kinerja pegawai ASN.
Berbekal sosialisasi pengisian SKP dari Dinas Pendidikan KBB yang dihadiri perwakilan guru dari tiap sekolah, maka saatnya tiap sekolah melakukan pengisian SKP melalui aplikasi e-kinerja. Tahap demi tahap pengisian pun dilalui tentu dengan berbagai permasalahan yang mengiringinya. Bukan hanya masalah teknis yang muncul namun nyatanya dilapangan kita tidak bisa menutup mata bahwa kemampuan guru dalam menguasai IT pun demikian beragam, sehingga tuntunan dan bimbingan yang dilakukan guru pembimbing pada tiap guru dilakukan secara personal.
Aplikasi sebagai suatu perangkat lunak yang dibuat khusus untuk memenuhi kebutuhan berbagai aktivitas maupun pekerjaan manusia memang bagai dua sisi mata uang yang berbeda. Disatu sisi keberadaannya memberikan kemudahan namun di sisi lain mendatangkan hal sebaliknya. Demikian juga apa yang terjadi kala pengisian SKP berlangsung. Guru demikian sibuk mempersiapkan segala bukti dukungnya dalam bentuk file untuk bisa di-upload dengan bentuk dan ukuran yang sesuai. Bagi Sebagian guru, terutama guru muda itu bukan sesuatu hal yang memberatkan namun untuk sebagian guru dengan kemampuan penguasaan teknologi yang terbatas,hal tersebut menjadi sesuatu pekerjaan yang memerlukan waktu lebih lama dalam pengerjaannya.
Namun demikian sebagai bentuk tanggung jawab untuk bisa mengikuti apa yang terjadi hari ini, dimana guru harus selalu on dengan berbagai mode-nya demikian terlihat jelas dilapangan. Berbagai upaya dilakukan sehingga bahu-membahu untuk bisa menyelesaikan tugas sesuai batas waktu yang ditentukan pun terlihat adanya.
Effort luar biasa dilakukan untuk bisa menyelesaikan apa yang menjadi tugasnya. Guru membawa anaknya, suaminya ke sekolah untuk bisa mendampingi pengisian SKP menjadi pemandangan baru yang terlihat hari ini. Semua itu dilakukan semata-semata sebagai bentuk tanggung jawab yang begitu luar biasa.
Keinginan untuk selalu bisa mengikuti perkembangan dan apa yang terjadi hari ini dalam diri seorang guru begitu besar adanya meskipun dengan segala keterbatasan. Guru sebagai garda terdepan di bidang pendidikan nyatanya berupaya semaksimal mungkin untuk bisa mengikuti ritme hari ini dengan berbagai kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan yang hadir hari ini.
Namun yang harus menjadi perhatian adalah bahwa tidak semua guru adalah guru muda yang cakap dan mahir teknologi sehingga kehadiran berbagai aplikasi memberikan kemudahan dan kelancaran dalam melaksanakan pekerjaannya. Bahwa ada kelompok guru yang demikian susah payah dengan perjuangan yang tidak mudah untuk bisa menyikapi kehadiran berbagai macam aplikasi yang hadir saat ini.
Guru sebagai pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi seyogyanya tetap bisa dilaksanakan secara maksimal ditengah tugas administrasi guru yang hadir saat ini. Sehingga peribahasa sunda cul dog dog tinggal igel tidak hadir mengiringi tugas mulia seorang guru. ***