BANDUNG BARAT.-(NEWSROOM). Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kab. Bandung Barat dalam upayanya mengedukasi para pelajar ber-internet menggelar talkshow. Kegiatan yang dibuka oleh Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna, tersebut didukung penuh oleh Musyawarah Kerja kepala sekolah (MKKS) SMP Bandung Barat, Badan Narkotika Nasional (BNN), Bank BJB, dan Newsroom, diikuti oleh ratusan siswa SMP dari subrayon 01 dan 02, berlangsung di Aula Masjid Agung Ash Shidiq, Komplek Perkantoran Pemkab. Bandung Barat, Jum’at (06/02/20).
Ketua PWI KBB, Heni Suhaeni, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas dukung semua pihak yang telah menyukseskan acara di atas. Menurutnya, tujuan diadakan kegiatan ini adalah untuk mengedukasi generasi muda, khususnya para pelajar, untuk bijak dalam menggunakan media sosial. Sehingga konten-konten yang bernada hoaks dapat ditangkal. Hal ini pun, ungkap Heni, dapat memberikan informasi yang efektif kepada mereka untuk menghindari penyalahgunaan narkotika.
“Kegiatan, bertajuk PWI “Goes to School” ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada para siswa agar bijak dalam menggunakan media sosial. Saat ini, pengguna media sosial yang sebagian besar generasi muda, mudah terpengaruh oleh konten-konten yang kurang baik. Sehingga PWI sangat peduli akan hal tersebut,” ungkapnya saat memberikan presentasi.
Lebih jauh disampaikan bahwa perkembangan teknologi informasi saat ini sangat pesat dan luar biasa. Namun di sisi lain, banyak tindakan kriminal berawal dari berita-berita hoaks yang tidak bertanggung jawab dari media sosial. Hal ini disebabkan karena belum tersosialisakannya Undang-Undang ITE No. 11 Tahun 2008, yang mengatur tentang informasi serta transaksi elektronik. Oleh karena itu para pengguna media sosial harus berhati-hati dalam menggunakannya, karena akan berimplikasi hukum.
Sementara itu, Ketua BNN KBB, Sam Noerati Martiana, dalam paparannya menyampaikan pentingnya pemberian pemahaman akan bahaya penyalahgunaan Narkoba. Hal ini berkaitan dengan akibat yang ditimbulkannya, yakni ketergantungan dan kemunduran otak. Oleh karena itu siswa diharapkan lebih responsif dan perhatian terhadap lingkungan sekitar dan orang-orang terdekat agar menjauhi Narkoba. Menurutnya, saat ini di KBB sendiri, jenis narkoba yang paling harus diwaspadai yaitu psikotropika.
Di sisi lain, talkshow yang dipandu oleh Nani Sulyani dari Newsroom tersebut, menghasilkan definisi remaja cerdas berdasarkan bidang yang digeluti para narasumber.
Heni menyatakan bahwa siswa cerdas adalah yang bisa mendapatkan pengetahuan wawasan dari orang tua yang bijak dan bisa memberikan informasi yang positif bagi masyarakat. Menurutnya, sama halnya dengan profesi wartawan yang harus berwawasan luas, dengan ditunjang dari referensi yang dibacanya, berpikir kritis, mampu melihat segala peristiwa yang disaksikan bisa menjadi tulisan atau berita, dan mampu menjadi sumber inspirasi bagi masyarakat.
Di sisi lain, Sam Norati mengatakan bahwa anak cerdas itu jauh dari Narkoba. Menurutnya, ketika generasi muda terbebas dari Narkoba, maka dia akan menjelma menjadi pribadi unggul dan berkualitas, yang akan menjadi kebanggaan orang tua, masyarakat, nusa dan bangsa.
Di kesempatan itu pula, Zahira dari SMPN 3 Padalarang, merasa senang bisa ikut kegiatan talkshow. Menurutnya, hal ini membuat semua siswa paham akan pentingnya bersikap bijak dalam ber-media sosial, dan memberinya banyak informasi tentang bahaya Narkoba.
“Acaranya seru dan jadi bisa memahami tentang bahaya narkoba dan cara cerdas ber-medsos,” tuturnya seraya mengungkapkan keinginannya menjadi seorang wartawan yang selalu mencari informasi faktual, berimbang dan cerdas dalam menghadapi berbagai macam permasalahan.
Di akhir paparannya, Heni Suhaeni menyampaikan penghargaan kepada Dinas PendidIkan KBB yang memiliki media warta sosial Newsroom, sebagai wadah yang aktif menyebarkan informasi positif, berimbang dan bertanggung jawab untuk kemajuan dunia pendidikan di Bandung Barat.***
Berita: Ema Damayanti (SMPN 2 Cililin/Newsroom)
Editor: Adhyatnika GU