Oleh: Iis Ismayati, S,Pd.
(Guru SMPN 1 Cihampelas)
“… jika kita tengah dihadapkan pada masalah atau ujian yang bertubi-tubi datangnya. Di sanalah kita akan merasakan, kita termasuk orang yang sabar atau bukan. Sabar tidak berarti diam atau menerima. Tetapi sabar berarti bertahan sambil berusaha mencari solusi.”
Banyak faktor yang memengaruhi keberhasilan seseorang lolos dari tantangan. Kerja keras, keuletan, kesabaran, kecerdasan, dan motivasi yang tinggi adalah faktor-faktor tersebut. Boleh jadi keberuntungan juga merupakan hal yang tidak boleh diabaikan.
Seseorang yang berhasil meraih mimpi (cita-cita) biasanya berawal dari adanya sebuah dorongan atau keinginan untuk mencapainya. Dorongan atau keinginan yang dimaksud adalah motivasi. Motivasi tersebut bisa muncul dari dalam diri orang tersebut atau dari orang (sumber) lain. Bila motivasi itu kuat maka akan ditindaklanjuti dengan faktor penentu keberhasilan yang lain. Sangat tepat jika ada ungkapan “Bermimpilah lalu bangun untuk mewujudkannya”, karena mimpi bisa menjadi awal untuk berprestasi.
Sudah banyak bukti bila kerja keras mampu membuat seseorang menjadi sukses. Ada ungkapan yang mengatakan bahwa hasil tidak akan mengelabui proses. Tersirat makna bahwa hasil yang baik karena proses yang baik pula. Proses ,dalam hal ini kerja keras, yang dilakukan dengan sungguh-sungguh, maksimal, segala kemampuan terbaik dikerahkan, kerja yang dilakukan di atas rata-rata, yakinlah akan membuahkan hasil yang takkan mengecewakan. Mungkin kita masih ingat dengan kisah seorang Wahyudin, pemulung yang berhasil mencapai pendidikan tertinggi (setidaknya S-2) berkat kerja keras (salah satunya). Pun dengan ilmuwan atau orang-orang sukses lainnya. Jadi, kerja keras adalah hal yang mutlak perlu dilakukan untuk bisa lolos dari tantangan.
Keuletan juga menjadi faktor penentu keberhasilan seseorang . Seseorang yang mampu bekerja keras , dialah orang yang ulet. Orang yang bekerja keras biasanya dia akan bekerja berkali-kali. Hal itu membutuhkan keuletan. Tanpa keuletan rasanya mustahil dia mampu bekerja keras. Oleh karena itu,keuletan akan berbanding lurus dengan kerja keras.
Seseorang yang memiliki sifat ulet jelaslah dia seorang yang sabar. Tidak mudah kita mampu memiliki sifat tersebut. Perlu proses dan latihan bahkan ujian. Terlebih jika kita tengah dihadapkan pada masalah atau ujian yang bertubi-tubi datangnya. Di sanalah kita akan merasakan kita termasuk orang yang sabar atau bukan. Sabar tidak berarti diam atau menerima. Tetapi sabar berarti bertahan sambil berusaha mencari solusi. Seseorang yang sedang bekerja keras dengan ulet demi mencapai cita-citanya bisa saja menemui beragam hambatan. Ketika hal itu dihadapi maka kesabaran sangatlah diperlukan.
Tak dapat dipungkiri bila ada orang beranggapan bahwa keberhasilan ditentukan juga oleh adanya keberuntungan, walaupun itu sulit diukur dan terkesan subjektif. Tak sedikit orang yang sudah bekerja keras, ulet, sabar, keinginan untuk sukses sangat tinggi, namun belum berhasil. Mungkin di sana faktor keberuntungan bisa menjadi faktor penentu. Meskipun di sini ada kaitannya dengan masalah waktu atau kesempatan.
Satu hal penting yang tidak boleh kita lupakan adalah doa. Bagi seorang muslim, doa akan menjadi senjata ampuh untuk mengiringi serangkaian usaha yang telah dilakukan. Doa yang dipanjatkan dengan sungguh-sungguh dan penuh keyakinan insyaallah akan dikabulkan. Usaha tanpa doa adalah bentuk kesombongan dari manusia. Begitu pula doa tanpa usaha adalah bentuk kemalasan dari seorang hamba.
Pada dasarnya tantangan apapun yang ingin kita lewati, keberhasilan apapun yang ingin kita raih, takkan datang dengan sendirinya. Semuanya akan berproses. Dan kita harus berani melewati proses itu diiringi doa sebagai bentuk ketawakalan kepada Yang Maha Kuasa.***(DianaDi).