Ngamprah- (Newsroom). Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kab. Bandung Barat menggelar talkshow Inovasi dan Kreativitas Pustakawan dalam Peningkatan Indeks Literasi untuk Mewujudkan SDM Unggul Menuju Indonesia Maju. Kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Bupati Bandung Barat, Aa Umbara, tersebut dihadiri oleh Kepala Perpustakaan Nasional RI, Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat RI, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat dan Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Bandung Barat, serta para pustakawan, Guru Penulis, serta pegiat literasi dari sekolah dan Taman Bacaan Masyarakat, diselenggarakan di Gedung Gempungan (Gedung B), Komplek Pemkab. Bandung Barat, Kamis (22/10/20).
Kepala Perpustakaan Nasional, Muh. Syafif Bando, menyatakan bahwa terdapat tiga hal penting yang menjadi tolak ukur keberhasilan peningkatan indeks literasi, yakni Akses, Pemerintah, dan Industri. Oleh karena itu pemerintah daerah diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan. sehingga apa yang masyarakat butuhkan sesuai dengan kebutuhan industri. Selanjutnya, pemerintah daerah akan menjadi jembatan mereka melalui perpustakaan yang dmilikinya.
“Ada tiga hal penting yang menjadi tolak ukur keberhasilan peningkatan indeks literasi, yakni Akses, Pemerintah, dan Industri. Oleh karena itu pemerintah daerah diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan. sehingga apa yang masyarakat butuhkan sesuai dengan kebutuhan industri. Sehingga pada akhirnya melalui literasi masyarakat akan semakin literat dan mampu mengubah bahan baku menjadi bahan jadi dan dapat menaikan kesejahteraan,” ungkapnya.
Sementara itu, kegiatan yang dipandu oleh Nani Sulyani, Pegiat Literasi dan penulis, tersebut menampilkan sejumlah narasumber yang memanpilkan materi tentang Inovasi dan Kreativitas Pustakawan dalam Peningkatan Indeks Literasi untuk Mewujudkan SDM Unggul Menuju Indonesia Maju, kemudian Peranan Legislatif dalam Regulasi dan Anggaran Untuk Mendukung Program Prioritas Nasional Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, selanjutnya Pengembangan Perpustakaan Daerah Untuk Mendukung Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat, dan terakhir Best Practice Menumbuhkan Budaya Baca dan Literasi Masyarakat.
Materi-materi di atas dipresentasikan oleh Kepala Perpustakaan Nasional RI, Muh Syarif Bando, Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat RI, Dede Yusuf Macan Effendi, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat, Ahmad Hardadi, dan Kepala Disarpus KBB, Avira Nurfashihah.
Nani menandaskan bahwa semua narasumber sepakat tentang perlunya kerlibatan aktif para pemangku kebijakan dalam menggaungkan literasi. Terutama Pemerintah Pusat dan Daerah. Mereka harus saling mendukung. Menurutnya, hal ini karena pemerintah memiliki akses dalam menjembatani masyarakat untuk memperoleh kemudahan sumber bacaan melalui perpustakaan daerahnya masing-masing.
“Semua narasumber sepakat bahwa semua pihak mempunyai peranan penting dalam menggaungkan literasi, khususnya Pemerintah Pusat dan Daerah yang harus saling mendukung, karena memiliki akses untuk menjembatani masyarakat untuk memperoleh kemudahan sumber bacaan melalui Perpustakaan daerahnya masing-masing terutama memaksimalkan peningkatan kualitas layanan berbasis Inklusi Sosial sehingga “Literasi Untuk Kesejahteraan” yang dipelopori oleh Perpustakaan Nasional bukanlah hanya slogan semata namun mampu diwujudkan jika perpustakaan bisa bertransformasi dalam layanan kepada masyarakat yang membutuhkan,” tandasnya.***
Berita dan Foto: Riska Mutiara
Editor: Adhyatnika Geusan Ulun