Oleh: Iis Maya Syofa
(Guru Perintis SMP 5 Lembang)
Dua Tahun sudah sekolah kami mengikuti program TMBB. Bukanlah hal yang mudah untuk kami sebagai guru perintis untuk membuat anak-anak tertarik dan mau mengkuti program tersebut. Bagaimana tidak? Sekolah yang lumayan jauh dari perkotaan, sekolah dengan latar belakang sosial, ekonomi, dan juga pendidikan orang tua yang kurang mendukung, menjadikan kendala untuk kami bergerak maju.
Setelah melalui berbagai pertimbangan akhirnya pada tahun ini, 2019, kami telah memilih beberapa siswa untuk menjadi peserta TMBB. Ada 18 orang siswa yang menjadi peserta, 10 orang dari kelas 9, dan 8 orang dari kelas 8.
Bulan pertama (Februari) tantangan berjalan tanpa kendala yang berarti, semua peserta antusias dalam melaksanakan tantangan ini, mereka membaca buku dengan mengambil batas minimal (masing-masing 3). Permasalahan mulai timbul ketika anak ditugaskan untuk membuat riviu, bagi mereka ini bukanlah hal yang mudah seperti membaca, ditambah lagi penulisan artikel yang notabene belum pernah mereka lakukan. Tantangan tidak berhenti disitu, mereka juga harus membuat video, yang meskipun bukan hal baru untuk anak-anak, tapi jika berkaitan dengan pelajaran/ tugas sekolah, bukanlah sesuatu yang mudah juga.
Pembuatan riviu menurut saya ada sisi positif dan juga negatifnya. Positifnya kita bisa tahu bahwa anak benar-benar menyelesaikan tugas membacanya, tapi disisi lain, hal ini menambah beban peserta TMBB, karena membuat riviu bukanlah hal yang mudah bagi mereka. Tapi jika tidak melakukannya, kita juga tidak bisa memastikan anak tersebut menuntaskan membacanya atau tidak.
Bagi perserta yang tidak terbiasa , terutama untuk kelas 8 yang baru mengikuti program ini, program tambahan selain membaca (membuat riviu, artikel, dan video) adalah hal yang baru sehingga mereka selalu menemukan kendala.
Namun demikian, sebuah tantangan memang seyogyanya untuk ditaklukan. Dalam imajinasi kami, mungkin akan ada sebuah model lain, selain membuat riviu sebagai indikator anak telah menyelesaikan membacanya. Sesuatu hal yang akan lebih menyenangkan dari sekedar membaca. Semoga di TMBB GLS berikutnya, model reviu ini akan menjadi model yang lebih komprehensif dan bervariatif.
Editor: Nani Sulyani