Lembang (Newsroom)-Guru yang mengikuti program Calon Guru Penggerak (CGP) diharapkan terus menggali dan mengembangkan potensi serta meningkatkan kompetensinya agar lahir karya-karya inovasi dan kreativas yang membanggakan. Hal tersebut disampaikan Agus Mulyadi, Koordinator Program CGP P4TK TKPLB, dihadapan 126 guru Kab. Bandung Barat yang sedang mengikut kegiatan Lokakarya 4 CGP Angkatan 4 di Novena Hotel, Lembang (16/4/22).
Agus Mulyadi menambahkan saat ini pemerintah melalui program guru penggerak telah berupaya mendorong para guru untuk menjadi agen perubahan yang akan meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan di sekolah dan lingkungan masyarakatnya. Hal tersebut sebagai implementasi dari empat pilar utama program Merdeka Belajar yang diluncurkan pemerintah, yakni filosopi pendidikan Ki Hajar Dewantara, Pembelajaran Sosial-emosional, komunitas praktisi, dan Pemimpin pembelajaran.
“Melalui program guru penggerak, para guru diharapkan terus menggali dan mengembangkan potensi diri, serta meningkatkan kompetensinya. Dari sanalah akan muncul inovasi dan kreativitas yang akan membantu percepatan kualitas pendidikan di negeri kita. Oleh karena itu, empat pilar Merdeka Belajar yang menjadi strutur program guru penggerak, yakni guru mampu menerapkan pendidikan berdasarkan filosi KHD, pembelajaran sosial emosional, komunitas praktisi, dan pemimpin pemebelajaran, semuanya dapat membantu mewujudkannya,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kab. Bandung Barat, Asep Dendih, dalam sambutan yang disampaikan Kasie Pendidik dan Tenaga Kependidikan PAUD dan Pend. Non Formal, Sojar, bahwa pendidikan guru penggerak sangat dibutuhkan pemerintah daerah dalam meningkatkan pelayan pendidikan kepada masyarakat. Hal tersebut dikarenakan peran yang melekat pada diri seorang guru penggerak yakni sebagai pemimpin pembelajaran akan bisa membuat proses pembelajaran di setiap satuan pendidikan menjadi lebih dinamis, kreatif, dan menyenangkan.
Selain itu, peran sebagai pendorong kolaborasi teman sejawat yang ada pada guru penggerak dapat menciptakan ekosistem lingkungan belajar menjadi harmonis dan berbudaya positif di lingkungan sekolah. Termasuk dalam menciptakan kepemimpinan pada diri murid.
Lebih lanjut disampaikan, nilai kemandirian, kolaboratif, kreatif, inovatif, dan berpihak pada murid yang ada pada guru penggerak sangat dibutuhkan dalam mewujudkan profil pelajar Pancasila yang saat ini sedang diinternalisasikan di setiap satuan pendidikan. Oleh karena itu, keberadaan program CGP benar-benar sangat penting bagi kemajuan pendidikan Indonesia.
Di kesempatan terpisah, Zahara Siti Nuraeni, Guru SDN Pasirtarasi Cipongkor, menyampaikan kegiatan Lokakarya 4 di atas memperkuat pemahaman dirinya tentang strategi pengambilan keputusan yang sangat penting dalam penentuan visi, misi, program dan tujuan sekolah yang sudah dilaksanakan di satuan pendidikan bersama Kepala Sekolah dan warga sekolah lainnya. Selain itu, penerapan pembelajaran sosial dan emosional yang dipraktikkan di Lokakarya benar-benar memperkaya pengetahuan tentang pembelajaran tersebut. Terlebih saat penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi yang berpihak pada murid, menambah khasanah keilmuan yang berharga baginya.
“Lokakarya 4 yang di antara materinya adalah mengonfirmasi komitmen CGP dengan Kepala Sekolah dalam menyusun serta mengimplementasikan visi, misi,program dan tujuan sekolah, kemudian teknik coaching, pemeblajaran sosial dan emosional, serta penyusunan RPP Berdiferensiasi yang berpihak pada murid benar-benar memperkuat pemahaman saya tentang modul yang sudah dipelajari di program CGP. Semoga semuanya dapat saya implementasikan di kelas, sepulang dari kegiatan lokakarya ini,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan Ade Sopian, Guru SDN Cijambu, bahwa kegiatan Lokakarya yang merupakan agenda rutin program guru penggerak selalu memantik dirinya untuk terus meningkatkan kompetensi. Menurutnya, kegiatan tersebut, selain untuk mengonfirmasi capaian yang telah diraih CGP selama mengikuti kegiatan, juga sebagai ruang kolaborasi dan saling berbagi sesama peserta program.
“Lokakarya yang merupakan agenda rutin program guru penggerak yang selalu memantik saya untuk terus meningkatkan kompetensi diri. Hal ini dikarenakan lokakarya, selain untuk mengonfirmasi capaian yang telah diraih CGP selama mengikuti kegiatan, juga sebagai ruang kolaborasi dan saling berbagi sesama peserta program. Semoga penyelenggaraan kegiatan ini semakin baik dan menarik, sehingga senantiasa memberikan energi positif bagi pengembangan kualitas diri guru peserta program guru penggerak yang akan bermanfaat bagi kemajuan pendidikan nanti,” tandasnya.
Pewarta/Penulis: Adhyatnika Geusan Ulun
Editor: Tim Newsroom