Cililin-(Newsroom). SMPN 2 Cililin Kab. Bandung Barat menggelar program peduli anak yatim. Kegiatan yang diikuti oleh 50 siswa yatim tersebut, dilaksanakan sebagai salah satu bentuk kepedulian warga sekolah, Senin (2/11/20).
Kepala SMPN 2 Cililin, Jumardi, sangat mendukung kegiatan di atas. Menurutnya, hal tersebut merupakan program mulia sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW agar senantiasa mencintai dan menyantuni fakir, miskin, dan anak yatim.
“Program Peduli Anak Yatim ini adalah program yang mulia. Dalam sebuah riwayat dari Sahl bin Sa’ad radiallahuanhu disampaikan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda Saya dan orang yang memelihara anak yatim itu dalam surga seperti ini. Beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengahnya serta merenggangkan keduanya,” katanya kepada Newsroom, sambil mengutip sebuah hadits.
Disampaikan juga bahwa pihaknya berencana akan bekerja sama dengan yayasan kemanusiaan untuk menjamin masa depan belajar anak yatim yang berprestasi, melalui program beasiswa.
Seperti diketahui, sekitar 50 siswa yatim menerima bantuan sembako dari guru-guru SMPN 2 Cililin. Kegiatan yang disponsori oleh Tuti Hermayati, guru Matematika, tersebut, juga didukung penuh oleh Ahmad Kosasih, Komite Sekolah. Program ini dirasakan manfaatnya oleh para siswa dengan kategori yatim, dan piatu.
Sementara itu, acara yang dihiasi dengan siraman rohani dari Ustaz H. Ahlan Hamid, guru PAI, tersebut, para penerima manfaat diberikan motivasi bahwa seorang yatim bisa sukses seperti halnya Nabi Muhammad SAW. Dalam tausyiahnya, disampaikan bahwa Nabi dilahirkan dalam keadaan yatim. Namun dengan kekuatan mental dan motivasinya yang kuat untuk maju, maka Nabi menjadi orang yang sukses dunia dan akhirat.
“Nabi pun dilahirkan dalam keadaan yatim. Usia enam tahun beliau jadi yatim piatu. Namun, tetap tegar dan bersabar hinga menjadi rahmatan lil alamin. Oleh karena itu, meskipun kalian yatim piatu dirawat oleh paman, kakek atau siapapun, janganlah bersandar terhadap pemberian orang tapi harus tetap tawakal kepada Allah. Yatim bukan untuk dikasihani, yatim bukan untuk jadi pemalas, yatim bukan untuk jadi pengemis, tapi yatim harus jadi motivasi untuk meraih kesuksesan. Jadilah anak-anak yang soleh solehah dengan tetap mendoakan orang tua yang telah ada di alam Barzah, semoga diberikan kenikmatan kubur. Aamiin,” nasihatnya.
Di sisi lain, Nayla Nazelina, salah satu siswa yatim piatu yang mewakili 49 lainnya, menyatakan rasa syukurnya atas program tersebut. Siswa yang selalu berprestasi dalam bidang akademik ini juga berharap bisa melanjutkan sekolah sampai ke perguruan tinggi.
Pada kesempatan terpisah, E. Nurhayati, salah seorang penggagas program, mengungkapkan bahwa program ini sudah berjalan sejak awal pandemi Covid-19. Menurutnya, bentuk bantuan tersebut berupa beras, mie, gula, dan minyak goring yang diberikan kepada warga sekolah, khususnya siswa yatim dan piatu.
Ditandaskannya bahwa program di atas akan diupayakan terus dilakukan. Oleh karena itu, diharapkan akan semakin banyak warga sekolah yang berpartisipasi.
“Harapan kedepannya semakin banyak guru yang ikut berpartisipasi dalam program peduli anak yatim ini, dan bantuan yang diberikan bisa bersifat jangka panjang,” tandasnya,***
Berita/Foto: Ema Damayanti
Editor: Adhyatnika Geusan Ulun
Insya allah kebaikan di balas 500 kali lipat,
Semoga bisa di ikuti jejak kebaikan dari spm n 2 cililin