Oleh: Endang wahyu Widiasari, M.Pd
Beberapa waktu lalu sambil menjaga Taman Bacaan Masyarakat yang terletak di halaman rumah, saya mendengarkan percakapan anak-anak. Mereka asyik bercerita tentang harta karun, sesekali terdengar perdebatan tentang keberadaan hartu karun.
Menurut mereka harta karun itu adalah harta yang tertimbun di bawah laut, gunung, tanah yang tersimpan ratusan tahun lalu sebagai peninggalan dari kerajaan masa lalu. Untuk mendapatkannyapun memerlukan waktu tidak sebentar, karena jaraknya sangat jauh. Ada juga yang beranggapan kalau harta karun itu adalah peninggalan Qorun yang hidup di jaman Nabi Musa.
Asyiknya mendengar cerita anak-anak, mereka begitu antusias bercerita tentang harta karun, sesekali mereka bertanya tentang harta karun, terkadang saya tertawa sendiri mendengar percakapan mereka. Adapun yang melatar belakangi mereka membahas tentang harta karun, setelah membaca buku berjudul Harta Karun yang tersedia di Taman Bacaan Masyarakat.
Anakku Sani bertanya, “Ibu kalau harta karun itu kekayaan yang tertimbun yah?” saya jadi ingat cerita raja Qorun pada jaman Nabi Musa yang hartanya tertimbun di bumi. Jadi bisa saja kalau harta karun itu tempatnya di dasar bumi atau samudera”. “Oh.. begitu jawabku singkat”. “Tidak setiap orang punya harta karun”, kata Sindi menimpali, mendengar pertanyaan itu aku tersenyum dan berusaha mencari jawaban.
Akupun menjawab “Iyah bisa harta karun adalah harta yang terpendam baik di lautan ataupun di dalam bumi, yang harus digali dan dicari sampai dapat. untuk mendapatkan harta karun memang perlu perjuangan luar biasa, kadang banyak yang harus dikorbankan. Berkorban waktu, tenaga, pikiran, materi dan kadang juga perasaan supaya kuat mental”.
“Oh..” jawab anak-anakku. kemudian Aga menimpali, “Harus kuat mental supaya tidak malu sama orang lain ketika sedang menggali harta karun”. Kami semua tertawa. Lalu dia bertanya kembali “Kalau begitu harta karun itu tempatnya dimana di dasar laut atau di mana?’, tanya mereka penasaran, akupun menjawab “Memang kenapa bertanya tentang harta karun? “, anak-anak spontan menjawab “Supaya banyak uang dan jadi kaya raya”, mendengar jawaban mereka jadi tersenyum dan tertawa. Betul sekali setiap orang harus berusaha untuk mendapatkan kekayaan/penghasilan agar bisa bertahan hidup.
Saya berusaha mencari jawaban yang tepat, untuk pertanyaan-pertanyaan mereka yang kritis dan mencoba menjawab, “ Hebat sekali anak-anak Ibu ini, betul sekali harta karun bisa berupa uang, emas, minyak bumi, bijih besi, mutiara, intan berlian, pokoknya semua yang berhubungan dengan kekayaan”. atau bisa juga harta karun itu berupa hutan, laut, anak anak menjawab lho kok hutan?, aku mencoba menjelaskan kembali, “Harta karun itu semua yang ada di alam semesta ini, semua yang Allah ciptakan”.
Untuk memperoleh harta karun juga tidak mudah harus ada perjuangan dan pengorbanan, kita harus mau belajar, bekerja keras, bekerjasama dengan orang lain dan terus berdo’a, Insya Alloh nanti akan dapatkan harta karun yang banyak. Anak-anakpun semakin penasaran, mereka bertanya lagi, “Lho kok harus pintar bukankah harta karun itu tinggal ambil saja karena sudah ada di dunia ini”.
Dalam pikiran mereka kalau harta karun itu adalah kekayaan peninggalan raja-raja jaman dahulu, atau peninggalan orang-orang kaya jaman dahulu. Aku berusaha menjelaskan dengan dunia mereka. Harta karun itu ada dalam diri kita masing masing ”Harta karun menurut Ibu adalah potensi yang ada dalam diri kita untuk digali dan diasah terus menerus, dan nantinya potensi diri itu akan menjadi bekal hidup dikemudian hari”.
Penguasaan IPTEK ditambah IMTAK manusia bisa mendapatkan harta karum, dengan ilmu yang dimiliki kita bisa menggali sumber daya alam, baik yang ada di lautan, di perut bumi (bisa berupa minyak bumi, emas, permata, bijih besi bahan tambang lainnya), ataupun di atas bumi dengan mengoptimalkan tanah pertanian atau perkebunan yang ada disekeliling kita. Kuncinya adalah harus terus mengembangkan potensi diri dan terus mengembangkan kreativitas, dengan begitu kita bisa menggali harta karun, akhlak yang baik akan membuat harta karun yang didapatkan juga lebih berkah, ditangan orang baik harta karun akan lebih bermanfaat dan lebih berkah karena dipergunakan untuk hal-hal yang baik untuk kepentingan umat.
Bayangkan kekayaan alam negara kita banyak sekali, seperti emas, bijih besi, minyak bumi, belum lagi kekayaan di lautan yang luas, semua bisa kita manfaatkan asal kita punya ilmu untuk menggalinya, belum lagi negara kita kaya dengan berbagai kebudayaan dan suku bangsa juga keindahan alamnya yang luar biasa, itu bisa menghasilkan devisa buat negara. Tapi permasalahannya, apakah kita mau melestarikan, menjaganya dan mengembangkannya?
Contoh nyatanya, kita punya kesenian tradisional angklung sambil saya perlihatkan alat kesenian angklung yang ada di TBM, tapi apakah kitamau belajar angklung? Atau contoh lain di daerah kita punya tempat yang indah, itu bisa dijadikan tempat wisata yang mendatangkan pemasukan, itu juga harta karun kalau dikembangkan terus-menerus, bisa mendatangkan kekayaan yang banyak.
Dalam diri kita juga ada harta karun yang luar biasa, yaitu potensi diri, kalau kita kembangkan potensi diri kita akan menghasilkan harta karun yang banyak, contohnya jika ada yang senang bernyanyi ayo terus bernyanyi terus berlatih, siapa tahu nanti jadi penyanyi yang terkenal, anak anakku menjawab “seperti penyanyi terkenal nanti banyak uang”, aku jawab “iyah betul sekali”, tapi jangan lupa kalian juga harus berkarakter baik supaya kehidupannya lebih maslahat dan tidak tergelincir dengan kesenangan dunia yang sesaat.
Untuk mendapatkan harta karun juga harus rajin belajar. Semua orang bisa mendapatkan harta karun yang banyak, asalkan dia mau berusaha, mau belajar dan berdo’a juga mengembangkan potensi dirinya. Setiap orang bisa menpatakan harta karun, tapi apakah mau atau tidak untuk menggalinya, itu masalahnya.
Jadi sebenarnya harta karun itu ada dalam diri kita dan bukan hanya milik orang-orang tertentu saja. Semua orang punya potensi diri, Allah memberikan nya pada semua orang tinggal bagaimana kitanya mau mengembangkan potensi itu, kalau terus digali akan menjadi harta karun yang berlimpah. Coba bayangkan kalau salah satu anak ibu yang ada disini ada yang menjadi Sarjana Pertambangan, nanti akan punya ilmu untuk menggali kekayaan alam Indonesia yang ada di bawah bumi, seperti minyak bumi, emas, bijih besi dll.
Ayo kita kembangkan potensi diri kita, satu kata untuk kita semua KITA PASTI BISA.***
Penulis adalah Guru IPS Di SMPN 4 Cikalongwetan Wakasek Bidang Kurikulum, Bendahara BOS & Sekolah, Karya Buku Terbaik Pada Diseminasi Literasi Nasional 2017, Juara Kreatifitas Mengajar 2017, Guru Berprestasi Jabar 2018, Guru, Inspiratif Jabar 2019, Guru Inspiratif Nasional 2020, Juara Pengelolaan TBM Tingkat Kabupaten