
NGAMPRAH-DISDIK-Kepala Dinas Pendidikan Kab. Bandung Barat, Imam Santoso M.R. mengemukakan bahwa Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) merupakan program yang mengarah pada upaya penumbuhkembangan karakter bangsa. Program ini diarahkan untuk mempersiapkan generasa masa depan bangsa yang siap menghadapi perkembangan kehidupan abad 21. Walau demikian, program ini tidak saja mengarah pada siswa, tetapi mengarah pula pada setiap stakeholder pendidikan, dalam hal ini pendidik, tenaga kependidikan, orang tua siswa, serta masyarakat. Dengan demikian, mereka harus pula mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk keteladanan. Langkah tersebut merupakan bagian dari proses penginternalisasi karakter pada seluruh siswa melalui bentuk keteladanan.
“Penguatan Pendidikan Karakter merupakan program yang tidak saja menyentuh siswa, tetapi menyentuh pula seluruh stakeholder pendidikan,” ungkap Imam saat dimintai komentarnya terkait dengan pelaksanaan Focus Group Discussion Implementasi PPK yang diselenggarakan di Alam Wisata Cimahi (AWC), Senin (24/9/18).
Disampaikan pula, bahwa abad 21 merupakan abad masa depan yang penuh tantangan yang harus dihadapi. Pada abad ini, beberapa pakar menyampaikan bahwa revolusi kehidupan sudah menginjak pada revolusi industri 4.0. Pada fenomena ini, pola kehidupan menginjak pada era pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi yang mampu memobilisasikan pengetahuan secara cepat, murah, dan masif sehingga terjadi fenomena disrupsi. Disrupsi secara sederhana bisa dimaknai dengan perubahan fundamental terkait dengan pola kehidupan manusia. Bila perubahan ini tidak diantisipasi sejak saat ini, fenomena disrupsi ini akan mengarah pada ranah negatif yang merugikan kita semua. Karena itu, untuk menghadapi tantangan tersebut penguatan karakter pada setiap generasi penerus bangsa, mutlak diperlukan.
“Untuk menghadapi tantangan kehidupan abad 21, kita harus membekali seluruh siswa yang akan menjadi generasi penerus masa depan bangsa ini, melalui penguatan karakter,” tutur Imam.
Pada kesempatan berbeda, Plt. Kepala Bidang Pendidikan SMP, Dadang A. Sapardan menyampaikan bahwa Penguatan Pendidikan Karakter merupakan bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental yang berkonsentrasi dalam ranah pendidikan sebagai gerakan pada satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olahraga. Untuk mendorong ketercapaiannya, sinergitas antartripusat pendidikan merupakan sebuah keharusan. Berbagai langkah sosialisasi dan implementasi Pelaksanaan Penguatan Pendidikan Karakter di Kab. Bandung Barat sebanarnya sudah dilaksanakan sejak beberapa tahun belakangan ini. Sejalan dengan perkembangan terbitnya Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter, hadir pula kebutuhan akan landasan formal dari pelaksanaan PPK di Kab. Bandung Barat. Karena itu, dilaksanakanlah Focus Group Discussion (FGD) Perencanaan Implementasi PPK. FGD ini diikuti oleh fasilitator PPK Kab. Bandung Barat. Pada pelaksanaan FGD ini dibicarakan dan didiskusikan berbagai hal yang berkenaan dengan pelaksanaan PPK pada setiap satuan pendidikan. Selain itu, dalam kegiatan ini dimatangkan pula penyusunan Grand Desain PPK yang akan menjadi pedoman formal dalam implementasinya.
“Untuk a mendorong keterlaksanaan GLS di Bandung Barat, terutama pada jenjang SMP perlu dibuat landasan formal dalam bentuk grand desain implementasi PPK,” papar Dadang, menyampaikan latar belakang pelaksanaan FGD Implementasi PPK tersebut. —DasARSS.