NGAMPRAH. DISDIK. Imam Santoso M.R., Kepala Dinas Pendidikan Kab. Bandung Barat, menyampaikan rasa syukur dan bahagia atas prestasi yang ditorehkan atlet dari Kab. Bandung Barat pada perhelatan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) jenjang SMP tingkat nasional tahun 2018 yang diselenggarakan di Provinsi Yogyakarta. Raihan prestasi tersebut merupakan buah dari upaya maksimal yang telah dilakukan atlet bersama para pelatihnya sebelum keberangkatannya ke Yogyakarta. Keberhasilan Ade Pia Nurfajariyah dapat mengangkat nama Bandung Barat pada kancah olahraga tingkat nasional. Sekalipun tahun ini Bandung Barat hanya dapat menyumbang satu atlet untuk menjadi kontingen Prov. Jawa Barat pada O2SN jenjang SMP, ternyata satu-satunya atlet dari Kab. Bandung Barat dapat mengukir prestasi puncak dengan mempersembahkan medali emas.
“Saya bersyukur karena Ade Pia Nurfajariyah dapat meraih medali emas pada perhelatan tingkat nasional dengan mengalahkan atlet dari provinsi lain,” ungkap Imam saat dimintai tanggapannya berkenaan dengan keberhasilan salah satu siswa SMP dari Bandung Barat tersebut (18/9/18).
Pada perhelatan tersebut, Ade Pia Nurfajariyah, atlet pada cabang olahraga pencak silat meraih juara pertama, sehingga berhak mengalungi medali emas. Raihan prestasinya diperoleh setelah seluruh dewan juri cabor pencak silat memberi nilai tertinggi dengan jumlah 441. Nilai tersebut diperoleh dari nilai kebenaran sebesar 270, nilai kemantapan sebesar 171, dan dikurangi nilai waktu sebesar 1. Keberhasilan atlet tersebut diraih setelah pada final mengalahkan atlet-atlet dari provinsi lain.
Ade Pia Nurfajariyah merupakan salah seorang siswa kelas 8 SMPN 1 Parongpong yang mewakili Prov. Jawa Barat pada perhelatan O2SN jenjang SMP tingkat nasional. Keterpilihannya selepas atlet yang mewakili Kab. Bandung Barat tersebut menjadi juara pertama pada O2SN jenjang SMP tingkat Prov. Jawa Barat.
Keberangkatan Ade dalam perhelatan tingkat nasional tersebut merupakan hasil dari proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah. Pembelajaran yang dilakukan minimal mengarah pada capaian dua ranah, yaitu ranah akademik dan ranah non-akademik. Tampilnya Ade Pia Nurfajariyah menjadi bukti keberhasilan sekolah dalam mendorong lahirnya prestasi pada ranah non-akademik. Kerena itu, prestasi yang diraih Ade Pia Nurfajariyah harus dijadikan acuan oleh sekolah lain dalam upaya melahirkan siswa yang dapat berprestasi pada ranah non-akademik melalui kegiatan ekstrakurikuler.
“Kebarhasilan Ade Pia Nurfajariyah harus pula menjadi stimulus bagi sekolah lain untuk memperkuat ranah non-akademik melalui kegiatan ekstrakurikuler,” pungkas Imam.
Sebelum berangkat ke Yogyakarta, Ade Pia Nurfajariyah telah melewati proses pembinaan dan pelatihan yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Prov. Jawa Barat. Sekalipun demikian, setelah menjuarai O2SN jenjang SMP tingkat Prov. Jawa Barat, kemampuan atlet ini diasah pula dengan optimal oleh para pelatihnya.
“Sebelum berangkat ke Yogyakarta untuk mewakili Prov. Jawa Barat, Ade mengikuti pelatihan intensif, dengan harapan pada pelaksanaan O2SN tersebut dapat memperoleh hasil yang memuaskan. Ternyata, hasilnya sangat memuaskan,” ungkap Udin, orang tua sekaligus pelatih Ade Pia Nurfajariyah.—DasARSS.