Skip to content

Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat

Primary Menu
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Tujuan Dinas Pendidikan
    • Struktur Organisasi
    • Pejabat Struktural Dinas Pendidikan
    • Tupoksi
    • Kontak Kami
    • Visi Misi & Moto
    • Maklumat Pelayanan
  • Statistik
    • Neraca Pendidikan 2016
    • Neraca Pendidikan 2017
    • Neraca Pendidikan 2018
    • Neraca Pendidikan 2019
    • Neraca Pendidikan 2020
    • Neraca Pendidikan 2021
  • Produk Hukum
  • Download
    • Library Document
    • Ebook
  • SAKIP
    • Renstra Disdik 2018-2023
    • IKU 2022
    • Perjanjian Kinerja Pejabat Eselon 2022
    • RKT Tahun 2021
  • Gallery Photo
  • Standar Pelayanan
  • PPPK
    • PPPK 2022
    • PPPK 2023
  • Portal Layanan
    • Portal Pelayanan
    • Portal Pengaduan
    • PETADIK
  • Publikasi
    • Majalah Kinanti
    • Podcast Bisa Cerdas
  • Home
  • News
  • Implementasi Visi Guru Penggerak

Implementasi Visi Guru Penggerak

 

Oleh: Lilik Ratna Senjaya
(Guru SDN Kanangasari)

 

 Salah satu hal yang paling berkesan dilakukan oleh penulis saat mengikuti Program Pelatihan Guru Penggerak (PPGP) adalah berlatih meningkatkan kompetensi manajemen sekolah dengan mengembangkan dan merumuskan visi sekolah yang berorientasi pada murid.

Bermula dari belajar untuk merumuskan visi guru penggerak, penulis menyadari ternyata merumuskan sebuah visi bukanlah hal yang mudah. Banyak hal yang penulis pelajari ketika merumuskan visi guru penggerak, mulai dari pemilihan kata dan padanan kalimat visi yang harus berorientasi pada murid, menentukan prakarsa perubahan, dan mengimplementasikan pendekatan Inkuiri Apresiatif (IA) melalui model tahapan BAGJA (Buat Pertanyaan, Ambil Pelajaran, Gali Mimpi, Jabarkan Rencana, dan Atur Eksekusi).

Visi guru penggerak menjadi langkah awal penulis untuk memulai gerakan perubahan yang lebih baik di kelas yang penulis ampu sebagai penjabaran dari murid impian dan pengembangan visi sekolah. Adapun visi guru penggerak yang penulis susun yakni, “Terwujudnya murid yang cerdas, mandiri, dan berbudi pekerti” dengan prakarsa perubahan ”Meningkatkan nilai budi pekerti pada murid di sekolah”.

Tujuan dari aksi nyata tersebut yaitu mewujudkan murid yang memiliki nilai budi pekerti luhur melalui kegiatan pembiasaan dan kegiatan pembelajaran. Adapun tahapan yang dilakukan, terdiri dari tahap persiapan, pelaksanaan, dan refleksi.

Aktivitas yang dilakukan oleh penulis pada tahap persiapan, yaitu penulis merumuskan ide strategi untuk meningkatkan nilai budi pekerti murid melalui kegiatan pembiasaan, pembelajaran, dan kegiatan positif lainnya. Kemudian, penulis merancang pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna yang mendukung penguatan nilai budi pekerti. Penulis juga berkolaborasi dengan rekan sejawat untuk meminta saran.

Pada tahap pelaksanaan, penulis mengimplementasikan prakarsa perubahan yang telah disusun dalam tahapan BAGJA dengan melaksanakan pembelajaran, pembiasaan, dan praktik baik lainnya yang dapat diadopsi oleh murid. Rangkaian kegiatan yang dilakukan merujuk pada upaya peningkatan nilai budi pekerti murid. Strategi yang digalakkan adalah pengenalan dan penguatan budaya 5S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan, dan Santun) kepada murid.

Penguatan budaya 5S diimplementasikan melalui pembiasaan baris-berbaris, periksa kuku, dilanjutkan guru dan murid melakukan salam semangat yang dilakukan sebelum masuk kelas. Hal ini bertujuan agar murid menerapkan budaya antri, menjaga kebersihan, dan lebih termotivasi untuk belajar.

Selain itu, guru mengingatkan murid untuk selalu menanamkan 4 kata ajaib, yaitu ”permisi”, ”maaf”, ”tolong”, dan ”terima kasih”. Saat proses pembelajaran, murid dibiasakan untuk berperilaku sopan, saling menghormati dan menghargai antarsesama, menjunjung tinggi nilai kejujuran, tanggung jawab, dan gotong royong. Penulis juga melakukan penguatan budaya 5S melalui poster yang ditempel di area sekolah. Tidak sebatas itu, penerapan budaya 5S juga diterapkan dalam berbagai praktik baik lainnya.

Pada tahap refleksi, penulis merasa bersyukur karena sepanjang pelaksanaan aksi nyata, murid menunjukkan respon positif dan menampakkan perilaku positif. Adapun rencana tindak lanjut kedepannya adalah menyempurnakan kekurangan saat pelaksanaan aksi nyata dengan menerima saran dan kritik yang diberikan oleh pimpinan, rekan sejawat, dan murid sebagai bahan perbaikan untuk kedepannya. **

 

Profil Penulis
Penulis bernama Lilik Ratna Senjaya, lahir di Bandung pada tanggal 3 Juli 1992. Saat ini, penulis berprofesi sebagai guru kelas di SDN Kanangasari Kec. Cikalongwetan Kab. Bandung Barat. Penulis lulus mengikuti seleksi CGP Angkatan 8 dan mulai mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) pada Angkatan 9 yang berlangsung dari pertengahan Agustus 2023 hingga akhir April 2024.
Total Views: 375

Continue Reading

Previous: PASAGI: Membangun Generasi Muda Literat, Kreatif, dan Berkarakter di SMKN 1 Cihampelas
Next: TANCAWALA (Tantangan Membaca Dari Wali Kelas)

Cari Berita Disini

Popular Post

You may have missed

WhatsApp Image 2025-06-17 at 09.32.26
  • Berita

Jurnal Kinanti Raih Tiga Besar Lomba Inovasi Daerah KBB 2025

bidangsmp 18 June 2025
PGRI KBB
  • Berita

Selamat, Rustiyana Pimpin PGRI Kab. Bandung Barat Periode 2025-2030!

bidangsmp 15 June 2025
igi kbb
  • Berita

PELATIHAN TARL UNTUK GURU KAB.BANDUNG BARAT BERSAMA IGI DAN TELKOMSEL

bidangsmp 2 June 2025
WhatsApp Image 2025-05-27 at 17.31.28
  • Berita

MGMP PJOK SMP Bandung Barat Cup 2025 Sukses Digelar

bidangsmp 27 May 2025
Copyright © All rights reserved. | MoreNews by AF themes.