Oleh N. Mimin Rukmini
(Guru Bahasa Indonesia SMPN 1 Cililin)
Sepintas melihat judul, entah bahasa apa dan bermakna apa bentukan kata “Inogimebesapi”. Pembaca yang Budiman, ini hanya sebuah akronim. Akronim tersebut merupakan kependekan dari inovasi strategi, dan media pembelajaran di masa pandemi. Kalimat tersebut penulis ambil dari kegiatan IHT yang diselenggarakan oleh sekolah.
Inovasi strategi dan media pembelajaran oleh seorang guru adalah sebuah keniscayaan. Apalagi dalam masa pandemi yang saat ini sedang berlangsung dengan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ), Inogimebesapi oleh guru perlu terus dilakukan seiring dengan era digitalisasi dan pemenuhan kecakapan Abad 21.
Era digital yang serba cepat memungkinkan kita menghadapi ancaman eksistensi pembelajaran yang serba cepat pula. Guru dituntut untuk selalu mengasah kompetensi guna menyajikan PJJ yang kreatif dan inovatif sekaligus menyenangkan bagi peserta didik. Artinya, dengan inovasi dan berbagai strategi diharapkan guru mampu mengemas PJJ yang tidak menjenuhkan dan tidak memberatkan peserta didik
Beberapa pertemuan PJJ yang telah penulis lakukan dilaksanakan dengan inovasi dan strategi yang berbeda. Hal ini didasarkan pada hasil refleksi peserta didik selama dan setelah berlangsungnya PJJ.
Ketika menggunakan strategi google meet, ada beberapa siswa yang mengeluh tidak bisa masuk meet. Sementara, ada pula peserta didik yang tidak dapat membuka video pembelajaran. Demikian pula PPT yang telah penulis atau guru siapkan tak bisa disimak. Di sisi lain, tidak jarang link pembelajaran sebagai ciri PJJ daring tidak dapat diakses mereka.
Penulis pun menggunakan strategi lain, yakni dengan cara dari lima kelas yang penulis emban, satu kelas menggunakan aplikasi google clasroom. Dari strategi PJJ tersebut, ada saja peserta didik yang tidak dapat masuk ke google clasroom sehingga tugas kelas tidak dapat mereka kerjakan. Padahal, beberapa mata pelajaran telah menggunakan google clasroom ini dan memang telah diarahkan belajar di google clasroom.
Dengan mempertimbangkan hasil refleksi pembelajaran serta menyimak keluhan-keluhan peserta didik, suatu waktu penulis hanya menggunakan voicenote dalam aplikasi whatsapp. Link tugas pembelajaran seperti biasa penulis buat dan langsung dibagi dalam chat WA. Hanya dengan strategi PJJ lewat voicenote ternyata apa yang terjadi, respons peserta didik lebih cepat dibanding inovasi dan strategi lain. Walaupun sebenarnya hasil respons tersebut tidak signifikan.
Menurut hemat penulis, selain selalu melihat hasil refleksi PJJ, ada beberapa pertimbangan yang seyoyanya guru atau kita lakukan ketika inovasi dan strategi PJJ itu dilaksanakan.
Pertama, mempertimbangkan aspek media pembelajaran. Tidak semua peserta didik memiliki media dan fasilitas PJJ yang memadai. Boleh jadi HP yang tidak support, atau signal yang terbatas bahkan tidak memungkinkan.
Pertimbangan berikutnya adalah kemampuan membaca dan menggunakan IT yang terbatas. Keluhan tidak hanya datang dari peserta didik, dari orang tua pun keluh-kesah datang silih berganti. Sehingga arahan, layanan, dan kolaborasi guru mapel atau wali kelas dengan orang tua pun perlu terus dilaksanakan.
Hal lain yang sejatinya menjadi pertimbangan dalam strategi dan inovasi PJJ adalah kebermaknaan pembelajaran bagi peserta didik. Kebermaknaan boleh jadi dalam hubungannya dengan kecakapan hidup peserta didik atau sikap peserta didik terhadap PJJ. Inovasi dan strategi PJJ diharap mampu memberi pengalaman belajar yang akan melahirkan sikap kritis, kreatif, inovatif peserta didik. Dengan strategi dan inovasi PJJ ini pun kolaborasi di antara mereka dan guru mampu dibangun secara harmonis.
Simpulan
Inovasi dan strategi dipastikan akan menghasilkan keberagaman PJJ. PJJ yang tidak sekedar berupa lembar kerja peserta didik yang sifatnya menjenuhkan, tetapi penyajian pembelajaran yang dapat mewakili tatap muka secara langsung. Minimal bertemu wajah secara virtual atau komunikasi simak, baca, dan dengar multi arah tanpa batas ruang dan waktu yang terus memberikan semangat dan meningkatkan hasil pembelajaran. Semoga!***
Bagus bu mimin, sangat inspiratif