Oleh: Dadang A. Sapardan
(Kabid Pend. SMP Disdik Kab. Bandung Barat)
Pada beberapa waktu ini, keseharian yang dilalui selalu diisi dengan ceramah dari seorang Ustaz. Dalam ceramahnya Sang Ustaz memaparkan kisah penyampaian beberapa pertanyaan dari dari tiga orang pendeta Yahudi kepada Sayidina Umar bin Khatab. Setelah mengetahui pertanyaan dari ketiga pendeta Yahudi tersebut, Sayidina Umar bin Khatab memanggil Sayidina Ali bin Abu Thalib untuk menjawab pertanyaan ketiga orang pendeta tersebut. Pada penjelasannya kepada para pendeta, Sayidina Umar bin Khatab menyampaikan bahwa kalau mereka mengajak bertinju padanya, beliau siap meladeni. Namun, kalau perihal pertanyaan yang disampikan oleh pendeta tersebut hanya dapat dijawab oleh yang punya kapasitas menjawabnya yaitu Sayidina Ali bin Abu Thalib.
Seseorang tidak dapat mempertahankan hidup dengan mengandalkan kemampuan yang dimilikinya. Tahapan-tahapan kebertahanan hidup seseorang, salah satunya harus ditopang peran serta orang lain sesuai dengan kapasitas yang dimilikinya. Dalam kehidupan ini, seseorang tidak bisa menafikan peran penting orang lain. Karena itu, tingkat ketergantungan seseorang terhadap orang lain sangatlah tinggi.
Dalam kehidupan ini, seseorang membutuhkan keterlibatan orang lain yang memiliki kapasitas sama ataupun berbeda dalam bentuk topangan sebagai refleksi pemberian dukungan. Fenomena tersebut merupakan konsekwensi mutlak yang harus tertanam pada setiap orang dalam upaya mempertahankan diri untuk dapat terus survive.
Demikian pula dalam wilayah kerja. Tidak ada pekerjaan yang dapat dilakukan dengan mengandalkan kapasitas diri sendiri. Ketergantungan atas seluruh unsur yang menjadi ekosistem wilayah kerja merupakan syarat mutlak ketercapaian pada target yang telah ditetapkan, sehingga dibutuhkan kolaborasi yang intens di antara ekosistem wilayah kerja.
Dalam konteks ini, setiap orang dibekali dengan kapasitas masing-masing. Dengan demikian, keberagaman kapasitas yang dimiliki masing-masing harus termanfaatkan secara optimal sehingga bisa berkontribusi terhadap laju berkembangnya wilayah kerja menuju arah yang ditetapkan. Untuk dapat mengoptimalkan pemanfaatan kapasitas setiap orang, diperlukan kepiawaian dari penentu kebijakan untuk menetapkan orang-orang yang dapat membantu mencapai arah yang ditetapkan. Selain itu, kepiawaian lain yang harus dimiliki adalah strategi pendelegasian wewenang terhadap orang-orang yang tepat. Dengan kata lain, keberhasilan akan diraih ketika pendelegasian diberikan pada sosok yang tepat. Merujuk pada ungkapan klise, langkah tersebut bisa dipersamakan dengan the man behind the gun. Orang yang disimpan pada tempat yang tepat akan berkontribusi positif pada capaian target sebagai ekspektasi yang ditetapkan.
Bagaimana penentu kebijakan mendelegasikan penyelesaian permasalahan pada orang yang tepat, dicontohkan oleh Sayidina Umar bin Khatab yang meminta Sayidina Ali bin Abu Thalib untuk memberi jawaban atas pertanyaan para pendeta. Bagaimana pemosisian diri sebagai pengatur ritme kerja dapat ditunjukkan oleh Sayidina Umar bin Khatab, sehingga dia dapat mengajukan orang yang tepat dan kapabel untuk memecahkan dan menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
Alhasil, penempatan orang yang sesuai dengan kapasitasnya akan dapat berkontribusi signifikan terhadap bertumbuh dan berkembangnya wilayah kerja.****Disdikkbb-DasARSS.
Mantull ..pak
Leres pisann eta teh. Peryogi kolaborasi sareung komitment. Penempatan yg tepat akan menghasilkan hasil yg tepat.
Iya betul pa 👍
Masya Allah, terima kasih Pak, ini menjadi pengingat bagi saya pribadi. Allah memberkahi, aamiin…
Mantap pak….bapak dari jaman kuliah sudah terlihat cerdas dan kapabel. Makanya tak heran sekarang sukses. Bakat bapak sudah ada sejak masih mahasiswa. Karena kita teman sekelas. Barakallahu pak…
Betul pisan pa…
Penunjukan dalam jabatan tentunya berdasarkan kompetensi yang dimiliki melalui prinsip “The right man on the right place/job” adalah orang yang tepat pada tempatnya dan menduduki jabatan sesuai kemampuannya,